Mantra Kenduri Matang Puluh Dina Dusun Dadapan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v1i2.7016Keywords:
mantra, sastra lisan, matang puluh dinaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sastra lisan berupa mantra berdasarkan konteks dan teks yang ada pada masyarakat dusun Dadapan. Melalui teori Albert b. Lord sebagai acuan utama dapat dipahami bahwa untuk mengkaji sebuah sastra lisan berupa mantra perlu melihat konteks yang mendasari lahirnya sebuah mantra. untuk itu diperlukan konteks performance yang mendasari munculnya teks mantra. Transmisi, komposisi dan formula teks mantra merupakan kajian teks bahwa teks mantra akan tetap eksis ketika ada transmisi dan komposisi sehingga dapat diketahui formula yang dipakai penutur. Berdasarkan hal tersebut muncul fungsi mantra dalam ritual kenduri bagi masyarakat dusun Dadapan baik fungsi Individu maupun sosial.Downloads
References
Amir, A. 2013. Sastra Lisan Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi
Badrun, Ahmad. 2014. Struktur, Konsep Pertunjukkan, Proses Peciptaan, dan Fungsi. Jakarta: Lengge
Badudu, J.S. dkk.1984. Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 20-an Hingga 40-an. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Pusaka Utama Grafiti.
Endraswara, Suwardi. 2004. Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Jogjakarta. NARASI
Finnegan, Ruth. 1996. Oral Tradtions and The Verbal Art. London
Hutomo, S.S. 1991. Mutiara Yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Hiski
Koentjaraningrat. 1976. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Djambatan.
Lord, Albert. B.. 1971. The Singer Of Tales. London. Harvard
Miles, M. B dan Huberman. 1984. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya Nur, A. Herlina. 2014. Mantra Tolaki. Sulawesi
Tenggara: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pratiwi, Yuni, Andalas, Eggy Fajar, dan Dermawan, Taufik. 2017. Penelitian Sastra Lisan Kontekstual: Performance- Centered-Approach. Malang: Kota Tua
Saputra, Heru S.P. 2007. Memuja Mantra: Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat Suku Using Banyuwangi. LKiS
Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Waluyo, J. herman. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)