Journal of Animal Research and Applied Science
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras
<table class="data" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal title</td> <td width="80%"><strong><a href="https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras/index">Journal of Animal Research and Applied Science</a>)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Initials</td> <td width="80%"><strong>ARAS</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Grade</td> <td width="80%">-</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="80%"><strong>2 issues per year (June and December)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>prefix 10.22219 </strong>by <img src="https://ejournal.umm.ac.id/public/site/images/jurnaltiumm/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" /> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Print ISSN</td> <td width="80%"><strong>2722-2071</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Online ISSN</td> <td width="80%"><strong>2722-2063</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-chief</td> <td width="80%"><strong><strong><a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57222591529">Akhis Soleh Ismail</a> (ismailakhissoleh@umm.ac.id)</strong><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Man. Editor</td> <td width="80%"><a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57221500400">Septi Nur Wulan Mulatmi</a> (septi@umm.ac.id)</td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="80%"><a href="http://www.umm.ac.id/"><strong>Universitas Muhammadiyah Malang</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Cite Analysis</td> <td width="80%"><strong>-</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Indexing</td> <td width="80%"><strong>-</strong></td> </tr> </tbody> </table>Universitas Muhammadiyah Malangen-USJournal of Animal Research and Applied Science2722-2071<p> </p><p><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /><br /><span>This work is licensed under a </span><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a><span>.</span></p>PENAMBAHAN DAGING ITIK YANG OPTIMUM TERHADAP KUALITAS KERUPUK TRADISIONAL DITINJAU DARI KUALITAS FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras/article/view/30281
<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan penambahan daging itik yang optimum terhadap kualitas kerupuk ditinjau dari kualitas fisik dan kimia. Materi penelitian berupa kerupuk dengan penambahan daging itik. Metode penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan penelitian ini antara lain: P0 (tanpa penambahan daging itik), P1 (penambahan daging itik 10%), P2 (penambahan daging itik 20%), dan P3 (penambahan daging itik 30%). Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa penambahan daging itik dalam pembuatan kerupuk dengan kosentrasi yang berbeda menunjukkan hasil yang berpengaruh terhadap daya kembang kerupuk, nilai organoleptik (aroma, warna, dan tekstur), kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu, sedangkan penambahan daging itik dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap daya patah kerupuk, nilai organoleptik (rasa), dan kadar air kerupuk, setelah dilakukan uji De Garmo diperoleh perlakuan terbaik pada penambahan daging itik terhadap kerupuk dengan konsentrasi sebanyak 20% penambahan. Penambahan daging itik dapat meningkatkan nilai kadar protein, lemak, dan abu, serta perlakuan terbaik berdasarkan kualitas fisiko kimia dan organoleptik didapatkan pada perlakuan dengan penambahan 20% daging itik.</p>Dinda SalsabilaAris Sri WidatiEny Sri Widyastuti
Copyright (c) 2023 DINDA SALSABILA, Aris Sri Widati, Eny Sri Widyastuti
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2023-12-312023-12-3142425110.22219/aras.v4i2.30281KUALITAS DAGING ITIK YANG DIRENDAM JUS BUAH NANAS (ANANAS COMASUS L. MERR)
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras/article/view/30358
<p>Duck meat is a source of animal protein. Duck meat is widely used in various food preparations. The aim of this research was to determine the effect of giving pineapple juice on the physical and chemical quality of duck meat. The experimental design used complete randomization with four treatments and three replications. The treatments applied were : P0 : duck meat (without the additional of pineapple juice), P1 : duck meat + 25% pineapple juice, P2 : duck meat + 50% pineapple juice, P3 : duck meat + 75% pineapple juice. The data obtained was analysed using analysis of variance (ANOVA) and continued with wether three was a real influence. The variables observed include physical (pH) and chemical quality (water content, protein content and fat content). The result showed that giving pineapple juice to duck meat had a significant effect (<em>P<0,05</em>) on the quality of pH and water content, but thre was no significant difference (<em>P>0,05</em>) on protein and fat content of duck meat. Providing pineapple juice up to 50% can reduce the pH and water content, while up to 75% it has no effect on the protein and fat of duck meat.</p>RuniAyutha WijinindyahLies Tiarini Wulandari
Copyright (c) 2024 Ayutha Wijinindyah, Antakusuma University, Antakusuma University
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2023-12-312023-12-3142525910.22219/aras.v4i2.30358KERAGAMAN PERTUMBUHAN ITIK BAYANG PERIODE PERTUMBUHAN
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras/article/view/30549
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman pertambahan dan bobot hidup itik Bayang sebagai itik pedaging lokal di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan 205 ekor Itik Bayang yang terdiri dari 106 jantan dan 99 betina yang dipelihara dari umur 1 hari hingga 10 minggu. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode observasi dengan hasil pengamatan berupa pertumbuhan dan bobot hidup setiap minggunya. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan keragaman pertambahan dan bobot hidup itik Bayang sangat tinggi (koefisien keragaman di atas15%). Sehingga dapat disimpulkan perlunya dilakukan seleksi untuk meningkatkan potensi itik lokal unggul di Sumatera Barat.</p>Teguh RafianFirda ArlinaZulkarnain ZulkarnainAdytia Yurnalis
Copyright (c) 2024 Teguh Rafian, Firda Arlina, Zulkarnain Zulkarnain, Adytia Yurnalis
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2023-12-312023-12-3142606410.22219/aras.v4i2.30549PENGARUH PEMANFAATAN POD KAKAO (THEOBROMA CACAO) FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI MINERAL, PROBIOTIK DAN BY-PASS PROTEIN TERHADAP POPULASI BAKTERI RUMEN SECARA IN-VITRO
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras/article/view/30544
<p>Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan <em>by-pass</em> protein terhadap populasi bakteri rumen secara <em>In-vitro</em>. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan di Laboratorium Ilmu Nutrtisi Ternak Perah Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Materi yang digunakan adalah ransum yang terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 60% + 40%. Hijauan terdiri dari rumput lapangan (70%) dan pod kakao (<em>Theobroma cacao</em>) fermentasi (30%). Konsentrat terdiri dari kapur/dolomit, garam, tepung ampas tahu dan dedak padi halus. Perlakuan yang diujikan adalah A= ransum tanpa suplementasi (sebagai kontrol), B= suplementasi mineral (S 0,11%, P 0,08%, dan Zn 20 ppm), C= B + 0,4% <em>S. cereviceae</em>, D= B + 1% tepung indigofera E= suplementasi mineral (S 0,11%, P 0,08% dan Zn 20 ppm) + probiotik (0,4% <em>S. cereviceae</em>) + <em>by-pass</em> protein (1% tepung Indigofera sp). Parameter yang diamati adalah populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen. Populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen yang dihasilkan berkisar 5,75-8,65 dan 4,80-8,60 (log cfu/ml). Populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen tertinggi terdapat pada perlakuan E, yaitu suplementasi mineral dengan probiotik dan <em>by-pass</em> protein. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan <em>by-pass</em> protein dapat meningkatkan populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen secara <em>In-vitro</em>. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral phosfor (P), sulfur (S), dan Zn), by-pass protein dan proboiotik mampu meningkatkan populasi bakteri total dan bakteri selulolitik rumen secara <em>In-vitro</em></p>Edwar SuharnasAfrizal SyaripudinNurhaitaRita ZurinaSuliasihLezita Malianti
Copyright (c) 2024 Edwar Suharnas, Afrizal Syaripudin, Nurhaita, Rita Zurina, Suliasih, Lezita Malianti
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2023-12-312023-12-3142657010.22219/aras.v4i2.30544PENGGUNAAN CRUDE PALM OIL (CPO) BERBAGAI LEVEL PADA PAKAN TERHADAP PERFORMA BEBEK PEKING
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/aras/article/view/31253
<p>Bebek peking lokal merupakan bebek penghasil daging yang dikembangkan di Indonesia. Pada pemeliharaanya bebek peking memerlukan nutrisi yang cukup untuk mendapatkan performa yang optimal, diantaranya adalah energi. Saat ini harga bahan pakan terus mengalami kenaikan harga, sehingga dibutuhkan alternatif bahan pakan lain sebagai sumber energi. Salah satu bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber energi adalah CPO (Crude Palm Oil). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui effek penggunaan CPO sebagai bahan pakan sumber energi terhadap performa bebek Peking. 200 ekor DOD bebek Peking Lokal PT. PPM digunakan dalam penelitian ini. Pakan yang digunakan terdiri dari pakan konvensional (umur 1-14 hari) dan pakan dengan sumber energi CPO (15-30 hari). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap 4 perlakuan dan 5 ulangan yang mana P0 tanpa menggunakan CPO, P1 dengan CPO 1%, P2 dengan CPO 2%, dan P3 CPO 3%. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penggunaan CPO berpengaruh terhadap bobot badan, namun tidak berpengaruh pada konsumsi dan konversi pakan bebek peking lokal. Penggunaan CPO pada pakan berpengaruh terhadap bobot badan bebek peking lokal dengan pemberian optimal pada P2 dengan level 2% meski tidak berpengaruh pada konsumsi dan konversi pakan pada bebek peking lokal.</p>Alfan Setya WinurdanaMar'atus SholihahMarinda Sari Sofiyana
Copyright (c) 2024 alfan setya winurdana, Sholihah, Sofiyana
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2023-12-312023-12-3142717510.22219/aras.v4i2.31253