PEMBENTUKAN NORMA AMBANG BATAS PARLEMEN DALAM PERSPEKTIF TEORI KRITIS JURGEN HABERMAS

Authors

  • Sholahuddin Al-Fatih Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/audito.v1i1.12783

Keywords:

formation, norm, parliamentary thresholds, Jurgen Habermas

Abstract

This study tries to discuss the formation of parliamentary threshold norms in the perspective of Jurgen Habermas' critical theory. Through historical, conceptual and statutory approaches, this research attempts to examine prescriptively the dynamics of implementing parliamentary thresholds in legislative elections. This research makes the thinking of Jurgen Habermas and the thinkers around him as a benchmark and analysis. The results of this study indicate that the formation of norms and the application of parliamentary thresholds in elections based on the perspective of Jurgen Habermas's critical theory are appropriate because they do not only look at the legal aspect, but from the needs and interpretations based on other sciences. This research is expected to be able to help academics and legal practitioners, especially regarding electoral law, to be able to dig deeper into the perspective of law and its integration with other disciplines, not only from one or two experts, but from several other experts.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adelina, A. (2018). RELEVANSI AMBANG BATAS PARLEMEN (PARLIAMENTARY THRESHOLD) DENGAN SISTEM PRESIDENSIAL DI INDONESIA (Universitas Islam Indonesia). Retrieved from https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5874

Agustine, O. V. (2018). Keberlakuan Yurisprudensi pada Kewenangan Pengujian Undang-Undang dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Jurnal Konstitusi, 15(3), 642. https://doi.org/10.31078/jk1539

Al-Fatih, S. (2019). Akibat Hukum Regulasi tentang Threshold dalamPemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden: Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 52/PUU-X/2012 dan Nomor 14/PUU-XI/2013. Jurnal Yudisial, 12(1), 17–38. https://doi.org/10.29123/jy.v12i1.258

Al-fatih, S., Safaat, M. A., & Dahlan, M. (2014). Reformulasi Parliamentary Threshold Yang Berkeadilan Dalam Pemilu Legislatif Di Indonesia. Jurnal Hukum, 20. Retrieved from http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/1018/1007

Amri, R. (2008). HUKUM MODERN DAN PEMIKIRAN HUKUM DI INDONESIA. Semarang.

Ansori, L. (2019). TELAAH TERHADAP PRESIDENTIAL THRESHOLD DALAM PEMILU SERENTAK 2019. Jurnal Yuridis, 4(1), 15–27. Retrieved from https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/Yuridis/article/view/124/99

Aulia, F., & Al-Fatih, S. (2017). Perbandingan Sistem Hukum Common Law, Civil Law dan Islamic Law dalam Perspektif Sejarah dan Karakteristik Berpikir . Legality : Jurnal Ilmiah Hukum, 25(1), 98–113. Retrieved from http://202.52.52.22/index.php/legality/article/view/5993

Borradori, G. (2005). Filsafat dalam Masa Teror: Dialog dengan Jurgen Habermas dan Jacques Derrida. Jakarta: Kompas.

Chambers, S. (1996). Reasonable Democracy: Jürgen Habermas and the Politics of Discourse. London: Cornell University Press.

Effendi, A. (2017). Studi Komparatif Pengaturan Sistem Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Di Indonesia. Fiat Justisia, 10(2), 295–316. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v10no2.746

Fahmi, K. (2017). Pemilihan Umum dalam Transisi Demokrasi: Kompilasi Catatan Atas Dinamika Pemilu dan Pilkada di Era Reformasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Faiz, P. M. (2018). Memperkuat Prinsip Pemilu yang Teratur, Bebas, dan Adil Melalui Pengujian Konstitusionalitas Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 14(3), 672. https://doi.org/10.31078/jk14310

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. (2020). Catatan Kritis Dan Rekomendasi Terhadap Ruu Cipta Kerja. Yogyakarta.

Fatih, S. Al. (2018). Implementasi Parliamentary Threshold Dalam Pemilihan Anggota Dprd Provinsi Dan Dprd Kabupaten/Kota. Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 6(2). https://doi.org/10.21274/ahkam.2018.6.2.363-388

Fatih, M. K. (2020). Terorisme dalam perspektif jurgen habermas. Al Furqan: Jurnal Imu Al Quran Dan Tafsir, 4(1), 31–47. Retrieved from http://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/Alfurqon/article/view/486/359

Habermas, J. (1992). Autonomy and Solidarity: Interviews with Jürgen Habermas (Revised Ed; P. Dews, Ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=Xl1hNjbdq0gC&oi=fnd&pg=PP9&dq=jurgen+habermas&ots=QDuVAdof_J&sig=RCN7bI10FbghFfbQWmdXkDn3soQ&redir_esc=y#v=onepage&q=jurgen habermas&f=false

Hadi, I. G. A. A., & Brata, D. L. (2020). PENGARUH PENENTUAN PARLIAMENTARY THRESHOLD DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF DAN SISTEM PRESIDENSIAL DI INDONESIA. Kertha Patrika, 42(1), 34–51. Retrieved from file:///Users/sholahuddinalfatih/Downloads/document (4).pdf

Hanafi, M. (2016). Kedudukan Musyawarah dan Demokrasi di Indonesia. Jurnal Cita Hukum, 1(2). https://doi.org/10.15408/jch.v1i2.2657

Hardiman, F. B. (2009). Kritik Ideologi: Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius.

Hardiman, F. B. (2015). Seni Memahami Hermeneutik: Dari Schleiermacher sampai Derrida. Yogyakarta: Kanisius.

Harnay, S., & Marciano, A. (2009). Posner, economics and the law: From “law and economics” to an economic analysis of law. Journal of the History of Economic Thought, 31(2), 215–232. https://doi.org/10.1017/S1053837209090208

Himawan, C. (1991). Pendekatan Ekonomi terhadap Hukum sebagai Sarana Pengembalian Wibawa Hukum. Hukum Dan Pembangunan, 21(5), 421–445.

Ilham Fajar Septian. (2019). Mengefektifkan Sistem Pemerintahan Dan Menyederhanakan Sistem Partai Politik: Belajar Kepada Pemilu Jerman. Majalah Hukum Nasional, 49(2), 57–85. https://doi.org/10.33331/mhn.v49i2.28

Jati, W. R. (2013). Menuju Sistem Pemilu Dengan Ambang Batas Parlemen Yang Afirmatif. Jurnal Yudisial, (Vol 6, No 2 (2013): HAK DALAM KEMELUT HUKUM), 143–158. Retrieved from http://jurnal.komisiyudisial.go.id/index.php/jy/article/view/110

Julyano, M., & Sulistyawan, A. Y. (2019). Pemahaman Terhadap Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum. Jurnal Crepido, 01(01), 13–22. https://doi.org/https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/crepido/article/download/6325/3197

Kelsen, H. (1949). General theory of Law and State. [Teoría general del Derecho y del Estado].

Kholis, N. (2020). PARLIAMENTARY THRESHOLD AND POLITICAL RIGHTS LIMITATION. Journal of Law and Legal Reform, 1(3), 445–456. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jllr.v1i3.36702

Kompas. (2019). Penetapan KPU: 9 Parpol Lolos Parlemen.

Lolong, W. (2017). Meneguhkan Ilmu-Ilmu Sosial Keindonesiaan. In Suharno, S. Rochmat, & A. Wardhana (Eds.), Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-53 UNY (pp. 1–371). Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Setia_Budhi4/publication/339202468_Meneguhkan_Ilmu-Ilmu_Sosial_Keindonesiaan_Reviewer/links/5e43e869a6fdccd9659c16a0/Meneguhkan-Ilmu-Ilmu-Sosial-Keindonesiaan-Reviewer.pdf#page=89

Lubis, A. Y. (2015). Pemikiran Kritis Kontemporer: Dari Teori Kritis, Culture Studies, Feminisme Postkolonial hingga Multikulturalisme. Jakarta: Rajawali Press.

Maftuh, M. A. (2020). PARLIAMENTARY THRESHOLD DALAM PEMILU SERENTAK TAHUN 2019 (Tinjauan Filosofis Asas Kedaulatan Rakyat) (IAIN Salatiga). Retrieved from http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9775/

Malik, G. N. (2019). Biografi Pemikiran Politik: Demokrasi Deliberatif Menurut Jurgen Habermas. Universitas Brawijaya.

Mellaz, A. (2012). Praktek Penerapan Keberlakuan 3,5 Persen Ambang Batas Parlemen Secara Nasional Undang-undang Nomor 8 tahun 2012 Tentang Pemilu. Retrieved from http://www.spd-indonesia.com/wp-content/uploads/2016/04/Ambang-Batas-Tanpa-Batas.pdf

Miller, K. (2002). Communications Theories: Perspectives, Processes, and Contexs. Boston: McGraw Hill Companies Inc.

Mouliza K.D Sweinstani. (2019). Formula Konversi Suara Saint Lague dan Dampaknya pada Sistem Kepartaian: Evaluasi Pemilu Serentak 2019. Jurnal Penelitian Politik (LIPI), 16(2), 111–124. Retrieved from http://ejournal.politik.lipi.go.id/index.php/jpp/article/view/812/549

Nielsen, K. (1985). Equality and Liberty: A Defense of Radical Egalitarianism. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=YIDlkbqsc-0C&oi=fnd&pg=PP13&dq=equality+liberty+dan+reciprocity&ots=MXiFm2Iw9U&sig=y6prP-nG9gw5mxV_EBkVffgFWD0&redir_esc=y

Pamungkas, Y. (2014). Tinjauan Ambang Batas Perolehan Suara Berdasarkan UU No.8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD dan DPRD terhadap UUD 1945. RechtsVinding, 3(8), 33–50. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v3i1.55

Peter Mahmud Marzuki. (2014). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Peter Mahmud Marzuki. (2017). Penelitian Hukum: Edisi Revisi (Cetakan ke). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=CKZADwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Marzuki,+Peter+Mahmud,+(2014),+Penelitian+Hukum,+Cetakan+ke-9,+Jakarta:+Kencana+Media+Group.&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiNlIjqlbTpAhXWWisKHWktCXAQ6AEIMjAB#v=onepage&q&f=false

Posner, R. (1985). An Economic Theory of The Criminal Law. Columbia Law Review, 85(6).

Putra, T. S. H. (2019). Pengaruh Ambang Batas Parlemen Terhadap Keberlangsungan Partai Politik Dalam Sistem Pemilu Di Indonesia (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara). Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/225828768.pdf

Putri, E. K. (2018). URGENSI PENGATURAN KENAIKAN AMBANG BATAS BAGI PARTAI POLITIK ( Studi Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2012 perbandingan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017). Universitas Islam Indonesia.

Putuhena, M. I. F. (2013). Politik Hukum Perundang-undangan : Mempertega sReformasi Legislasi Yang Progresif. Rechtsvinding: Media Pembaharuan Hukum Nasional, 2(3), 375–395. Retrieved from http://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/download/334/218

Rahman, M. S. (2018). Makna Filosofis Rechtstaat Dalam Konteks Kebijakan Pembangunan Hukum Di Indonesia. Meraja Journal, 1(2), 2621–458. Retrieved from https://merajajournal.merajamedia.com/jurnal/index.php/journal/index

Rawls, J. (1999). A Theory of Justice. Harvard University press.

Rustamaji, M. (2013). Menakar Pengawasan Pemberian Bantuan Hukum Dalam Pandangan Richard a Posner. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 2(1), 95. https://doi.org/10.33331/rechtsvinding.v2i1.84

Setiawan, A. (2017). Penalaran Hukum Yang Mampu Mewujudkan Tujuan Hukum Secara Proporsional. Jurnal Hukum Mimbar Justitia, 3(2), 204. https://doi.org/10.35194/jhmj.v3i2.257

Shidiq, G. (2009). TEORI MAQASHID AL-SYARI’AH DALAM HUKUM ISLAM. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 44(118). https://doi.org/10.1001/archneur.58.4.677

Sianipar, F. P. A. (2019). PENGARUH YURISPRUDENSI TERHADAP PRINSIP KEMERDEKAAN HAKIM. Tanjungpura Law, 3(1), 1–16. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/tlj.v4i1.41789

Simanjuntak, E. (2018). Peran Yurisprudensi dalam Sistem Hukum di Indonesia The Roles of Case Law in Indonesian Legal System. 16.

Sodiki, A. (2020). Yurisprudensi. Malang: DIH UB.

Soemarsono, M. (2017). Negara Hukum Indonesia Ditinjau Dari Sudut Teori Tujuan Negara. Jurnal Hukum & Pembangunan2, 37(2), 300–322. https://doi.org/10.21143/jhp.vol37.no2.1480

Suheri, A. (2018). PENYELESAIAN TANAH SENGKETA ADAT MELALUI PROSES PERADILAN. Jurnal Jendela Hukum, 2(2), 33–43. https://doi.org/10.24929/fh.v2i2.451

Suteki, & Taufani, G. (2018). Metodologi Penelitian Hukum (Filasafat, Teori dan Praktik). Depok: Rajagrafindo Persada.

Tata Strata, Hufron, S. S. (2019). AMBANG BATAS PARLEMEN (PERLIAMENTARY THRESHOLD) DAN ASAS DEMOKRASI. Jurnal Akrab Juara, 4(5), 229–245. Retrieved from http://akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/880/781

Taufiqulhadi, T. (2015). Relasi DPR, Partai Politik dan Konstituen. Jurnal Transvfrmative, 1(1), 1–9. Retrieved from https://transformative.ub.ac.id/index.php/jtr/article/view/112/155

Tjahyadi, S. (2003). TEORI KRITIS JÜRGEN HABERMAS: ASUMSI-ASUMSI DASAR MENUJU METODOLOGI KRITIK SOSIAL. Jurnal Filsafat, 34(2).

Umum, K. P. (2020). Partai Politik Peserta Pemilu 2019.

White, S. K. (1988). The Recent Work of Jürgen Habermas: Reason, Justice and Modernity. Melbourne: Cambridge University Press.

Wiratraman, H. P. (2018). Kebebasan Akademik, Neo-Feodalisme dan Penindasan HAM. In Hak Asasi Manusia: Politik, Hukum Dan Agama Di Indonesia (pp. 53–67). Jember: LKIS.

Yazid, A. (2009). Hermeneutika Kritis Jurgen Habermas. 1–13. Retrieved from https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/60085784/Hermeneutika_Kritis_Habermas_by_Abu_Yazid_Al_Tantowi20190722-91064-19cuxhw.pdf?1563848427=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DHermeneutika_Kritis_Habermas_by_Abu_Yazi.pdf&Expires=1607312599&Sig

Downloads

Published

2020-12-28

How to Cite

Al-Fatih, S. (2020). PEMBENTUKAN NORMA AMBANG BATAS PARLEMEN DALAM PERSPEKTIF TEORI KRITIS JURGEN HABERMAS. Audito Comparative Law Journal (ACLJ), 1(1), 24–37. https://doi.org/10.22219/audito.v1i1.12783

Issue

Section

Articles