The Imposition of Financial Consequences Due to Force Majeure in Construction Service Agreements

Authors

  • Agusman Zubir Magister Ilmu Hukum, Universitas Al Azhar Indonesia
  • Fokky Fuad Wasitaatmadja Magister Ilmu Hukum, Universitas Al Azhar Indonesia
  • Sadino Magister Ilmu Hukum, Universitas Al Azhar Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22219/aclj.v5i2.33064

Keywords:

Force Majeure, Agreement, Construction Contract, Construction Law

Abstract

Force majeure events are likely in Indonesian construction projects due to the country's
susceptibility to natural disasters. Contractors are particularly vulnerable to defaults like completion delays
and financial losses due to damage. Legal protection through force majeure clauses is crucial. However,
some Project Owners hesitate to define force majeure conditions due to a lack of understanding.
Researchers aim to clarify force majeure concepts in agreements and construction contracts to ensure legal
certainty for all parties involved. This study employs a qualitative descriptive approach utilizing library
research methods for data collection. Research findings indicate that construction service contract standards
in Indonesia, including those within the PUPR environment, the FIDIC Contract Form, and other project
contracts, align with expert formulations and relevant regulations regarding the implementation of the Force
Majeure concept. Typically, the allocation of cost consequences resulting from a Force Majeure event
assigns responsibility to the Project Owner as the Creditor, rather than transferring it to the contractor.
However, variations can occur based on the parties' agreement, which, if agreed upon, are legally binding
under the Pacta Sunt Servanda principle, which facilitates the shifting of Force Majeure liability to the
contractor, prompting the contractor to consider it in their offer.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adi, A. W., Shalih, O., Shabrina, F. Z., Rizqi, A., Putra, A. S., Karimah, R., … Seniarwan. (2022). Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2021. Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Adji, H. S. (2022). Kontrak Kerja Konstruksi Yang Terdampak Pandemic Dalam Kaitan Dengan Kondisi Force Majure. Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat Dan …, 02(4), 1161–1168. Retrieved from https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/dikmas/article/view/1601%0Ahttps://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/dikmas/article/download/1601/1157

Badrulzaman, M. D. (2001). Kompilasi Hukum Perikatan. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.

Biro Pusat Statistik. (2023). Indikator Konstruksi, Triwulan II-2023 (Vol. 17).

Brahmana, H. (2015). Eskalasi dan Force Majeure Dalam Perundang-undangan Jasa Konstruksi. USU Law Journal, 3(2), 78–86.

Ezeldin, A. S., & Helw, A. M. A. (2018). Proposed Force Majeure Clause for Construction Contracts under Civil and Common Laws. Journal of Legal Affairs and Dispute Resolution in Engineering and Construction, 10(3). Retrieved from https://doi.org/10.1061/(ASCE)LA.1943-4170.0000255

FIDIC. (2006). Persyaratan Kontrak Untuk Pelaksanaan Konstruksi Bagi Bagungan dan Pekerjaan Engineering Dengan Desain oleh Pengguna Jasa (MDB Harmonised Edition). FIDIC.

FIDIC. (2017a). FIDIC® Form - Condition of Contract for Construction, For Building and Engineering Works Designed by The Employer (Red Book).

FIDIC. (2017b). FIDIC® Form - Condition of Contract for EPC/Turnkey Project (Silver Book) (2nd ed.). FIDIC.

FIDIC. (2017c). FIDIC® Form - Condition of Contract for Plant and Design-Build, For Electrical & Mechanical Plant, And for Building and Engineering Works, Designed By The Contractor (Yellow Book), (2nd ed.). FIDIC.

Fitri, W. (2020). Implikasi Yuridis Penetapan Status Bencana Nasional Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Terhadap Perbuatan Hukum Keperdataan, 9(1), 76–93.

Ginting, Y. R. (2021). Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Kontrak Kerja Konstruksi Akibat Terjadinya Keadaan Kahar (Skripsi). Universitas Atmajaya Yogyakarta,.

Hardjowahono, S. B. (2013). Rancangan Undang Undang Hukum Kontrak. Jurnal Akademik (Vol. 2).

Helw, A. M. A. (2018). Proposed force majeure clause for construction contracts under Proposed force majeure clause for construction contracts under prevailing laws prevailing laws. AUC Klowledge Fountai. The American University in Cairo. Retrieved from https://fount.aucegypt.edu/etds/424

Hillebrandt, P. M. (1984). Analysis of the British Construction Industry. Analysis of the British Construction Industry. doi:10.1007/978-1-349-06660-5

Isradjuningtias, A. C. (2015). Force Majeure (Overmacht) Dalam Kontrak (Perjanjian) Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Veritas Et Justitia, 1(1), 136–158.

Kementerian PUPR. (2020). Syarat-Syarat Umum Kontrak, Kontrak Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi (Design and Build) - Lampiran III, Peraturan Menteri PUPR No. 1 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Rancang dan Bangun Terintegrasi Melalui Penyedia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Khoiril Jamil, Nury & Rumawi, R. (2020). Implikasi Asas Pacta Sunt Servanda Pada Keadaan Memaksa (Force Majeure) Dalam Hukum Perjanjian Indonesia. Jurnal Kertha Semaya, 8(7), 1044–1054.

Miru, A. (2016). Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta: Rajawali Pers Raja Grafindo Persada.

Prodjodikoro, W. (2000). Azas-Azas Hukum Perjanjian. Bandung: Mandar Maju.

Rasuh, D. J. (2016). Kajian Hukum Keadaan Memaksa Pasal 1244 dan Pasal 1245 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Lex Privatum, IV(2), 173–180.

Rizka, R., Junaidi, M., Sudaryono, S., & Masithoh, M. (2021). Pandangan Islam Terhadap Force Majeur Dalam Relaksasi Kredit Di Masa Pandemi Covid-19. Profetika: Jurnal Studi Islam, 23(1), 127–140. doi:10.23917/profetika.v23i1.16800

Sahruddin, S., Wagian, D., & Dilaga, Z. A. (2020). Tanggung Jawab Atas Risiko Musnahnya Objek Pengadaan Barang/Jasa Sebelum Serah Terima Pekerjaan Sebagai Akibat Dari Terjadinya Force Majeure. Jurnal Risalah Kenotariatan, 1(2). doi:10.29303/risalahkenotariatan.v1i2.7

Simanjuntak, J. O., Bartholomeus, Simanjuntak, S., Lumbangaol, P., & Agnes, A. (2021). Analisa Kontrak Proyek Konstruksi Di Indonesia. Jurnal Visi Eksakta, 2(2), 205–214. doi:10.51622/eksakta.v2i2.394

Simanjuntak, R. (2018). Hukum Perjanjian: Teknik Perancangan Kontrak Bisnis (3rd ed.). Jakarta: Kontan Publishing.

Sodik, M. F., Rofiqi, I., & Jasuli, D. (2021). Hukum Penyelenggaraan dan Perjanjian Jasa Konstruksi. Jurnal ‘MITSU’ Media Informasi Teknik Sipil, 9(1), 1–8.

Soekanto, S. (2015). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press.

Soemadipradja, R. S. S. (2010). Penjelasan Hukum tentang Keadaan Memaksa: Syarat-syarat pembatalan perjanjian yang disebabkan keadaan memaksa / force majeure. Jakarta: PT Gramedia.

Sofwan, S. S. M. (1980). Hukum Perdata, Hukum Perutangan, Bagian A. Jogjakarta: Seksi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

Subekti, R. (2005). Hukum Perjanjian. Jakarta: Penerbit Intermasa.

Sutrawaty, L. (2016). Force Majeure Sebagai Alasan Tidak Dilaksanakan Suatu Kontrak Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdata. Legal Opinion, 4(3).

Syahputra, A. E., Harahap, N., & Syah, D. (2023). Tinjauan Yuridis Penerapan Keadaan Memaksa (Force Majeur) Pada Perjanjian Konstruksi Peningkatan Jalan (Studi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2241 K/Pdt/2020). Jurnal Hukum Dan Kemasyarakatan Al-Hikmah Vol. 4, No. 4, Desember 2023, 4(2), 336–364.

Syahrini, R. (2010). Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata. Bandung: PT. Alumni.

The World Bank. (1999). Guidelines Procurement under IBRD Loans and IDA Credits: Condition of Contract for Construction Services (5th ed., Vol. 2).

Tim Indonesiabaik.id. (2022). Indonesia Negeri Indah Rawan Bencana. Direktorat Jenderal Informasi Dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi Dan Informatika, 1–55. Retrieved from https://indonesiabaik.id/public/uploads/post/6083/Indonesia-Negeri-Indah-Rawan-Bencana.pdf

Timothyus, B. O. (2022). Kajian Klausul Eksonerasi Dan Force Majeure Dalam Standar Kontrak Konstruksi ‘FIDIC’ Terhadap Hukum Nasional (Skripsi). Univeristas Diponegoro Semarang.

Turner & Townsend. (2007). The FIDIC Suite of Contracts. Retrieved from https://fidic.org/sites/default/files/FIDIC_Suite_of_Contracts_0.pdf

Utama, N. A., & Sutrisno, B. (2023). Tanggung Jawab Pelaksana Konstruksi Atas Keterlambatan Pembangunan Karena Bencana Alam. Jurnal Commerce Law, 3(1). Retrieved from www.google.com/amp/s/fakpi.org/2018/07/02/denda-keterlambatan-pekerjaan-berdasarkan-perpres-nomor-16-ta-

Yasin, N. (2006). Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia, (2nd ed.). Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Zubir, A. (2023). Analisis Yuridis Normatif Terhadap Pandemi Covid-19 Sebagai Force Majeure Dalam Kontrak Jasa Konstruksi Pekerjaan Pembangunan Jetty Sulfur Balikpapan (Skripsi). Universitas Al-Azhar Indonesia.

Downloads

Published

2024-05-13

How to Cite

Zubir, A., Wasitaatmadja, F. F., & Sadino. (2024). The Imposition of Financial Consequences Due to Force Majeure in Construction Service Agreements. Audito Comparative Law Journal (ACLJ), 5(2), 92–104. https://doi.org/10.22219/aclj.v5i2.33064

Issue

Section

Articles