Aplikasi Antigen Bakteri Streptococcus Agalactiae Sebagai Kandidat Vaksin untuk Pencegahan Penyakit Streptococcosis pada Ikan Nila (Oreochromis Sp)
Main Article Content
Abstract
Aplikasi Antigen Bakteri Streptococcus Agalactiae Sebagai Kandidat Vaksin untuk Pencegahan Penyakit Streptococcosis pada Ikan Nila (Oreochromis Sp)
Applications bacteria Streptococcus agalactiae As Antigen Vaccine Candidate for Disease Prevention Streptococcosis in Tilapia (Oreochromis Sp)
Sri Dwi Hastuti
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian PeternakanUniversitas Muhammadiyah Malang Email: sridwihastuti@yahoo.com
ABSTRACT
In Indonesia, cases of disease caused by the bacterium Streptococcus sp attack many tilapia fish farming (Supriyadi, 2002), especially those caused by bacterial infection S, agalactiae. To cope with the bacterium Streptococcus infection in farmed fish are usually used antibiotics, but the continuous use of antibiotics and unwisely can lead to bacterial resistance and the impact on the environment. Therefore we need an alternative that is more effective disease control and safe is the vaccine development. During these existing vaccines are vaccines developed from bacterial cells inactivated with formalin or heating. The method used in this study is experimental, with a treatment method of vaccination by injection and orl. For the injection method of treatment dose vaccination 5 tested: 0, 50, 100, 150 and 200 mL / fish tail. As for the oral doses used were 0, 5, 10, 15 and 20 mL / fish. The design used was CRD with each of 3 replications. The results showed that the injection method is better in meproteksi fish against bacterial attack S.agalactiae, because it can provide up to 100% survival after challenge test. The highest antibody titers obtained in the method of injection at a dose of 50 mL, whereas hematocrit and best phagocytic activity at a dose of 200 mL, and the highest leukocrit at a dose of 100 mL. At oral methods can only protect from SR only up 46.67% were obtained at a dose of 20 mL, while for hematocrit and best phagocytic activity at doses of 10 mL, and leukocrit highest in the control treatment.
Keywords: Streptococcus bacteria, vaccines, Tilapia
ABSTRAK
Di Indonesia, kasus penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus sp serangan budidaya ikan nila banyak (Supriyadi, 2002), terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri S, agalactiae. Untuk mengatasi infeksi bakteri Streptococcus pada ikan budidaya biasanya digunakan antibiotik, namun terus digunakan antibiotik dan tidak bijaksana dapat menyebabkan resistensi bakteri dan dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu kita perlu alternatif yang pengendalian penyakit yang lebih efektif dan aman adalah pengembangan vaksin. Selama ini vaksin yang ada vaksin yang dikembangkan dari sel-sel bakteri tidak aktif dengan formalin untuh atau pemanasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dengan metode pengobatan vaksinasi melalui suntikan dan ORL. Untuk metode injeksi pengobatan dosis vaksinasi 5 diuji: 0, 50, 100, 150 dan 200 mL / ekor ikan. Adapun dosis oral yang digunakan adalah 0, 5, 10, 15 dan 20 mL / ikan. Desain yang digunakan adalah acak lengkap dengan masing-masing 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode injeksi yang lebih baik ikan meproteksi terhadap serangan bakteri S.agalactiae, karena dapat memberikan hingga 100% bertahan hidup setelah uji tantang. Titer antibodi tertinggi diperoleh pada metode injeksi dengan dosis 50 ml, sedangkan hematokrit dan aktivitas fagosit terbaik dengan dosis 200 mL, dan leukocrit tertinggi pada dosis 100 mL. Pada metode lisan hanya dapat melindungi dari SRnya hanya sampai 46.67% diperoleh dengan dosis 20 ml, sedangkan untuk hematokrit dan aktivitas fagosit terbaik pada dosis 10 ml, dan leukocrit tertinggi pada perlakuan kontrol.
Kata kunci: bakteri Streptococcus, vaksin, nila
Applications bacteria Streptococcus agalactiae As Antigen Vaccine Candidate for Disease Prevention Streptococcosis in Tilapia (Oreochromis Sp)
Sri Dwi Hastuti
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian PeternakanUniversitas Muhammadiyah Malang Email: sridwihastuti@yahoo.com
ABSTRACT
In Indonesia, cases of disease caused by the bacterium Streptococcus sp attack many tilapia fish farming (Supriyadi, 2002), especially those caused by bacterial infection S, agalactiae. To cope with the bacterium Streptococcus infection in farmed fish are usually used antibiotics, but the continuous use of antibiotics and unwisely can lead to bacterial resistance and the impact on the environment. Therefore we need an alternative that is more effective disease control and safe is the vaccine development. During these existing vaccines are vaccines developed from bacterial cells inactivated with formalin or heating. The method used in this study is experimental, with a treatment method of vaccination by injection and orl. For the injection method of treatment dose vaccination 5 tested: 0, 50, 100, 150 and 200 mL / fish tail. As for the oral doses used were 0, 5, 10, 15 and 20 mL / fish. The design used was CRD with each of 3 replications. The results showed that the injection method is better in meproteksi fish against bacterial attack S.agalactiae, because it can provide up to 100% survival after challenge test. The highest antibody titers obtained in the method of injection at a dose of 50 mL, whereas hematocrit and best phagocytic activity at a dose of 200 mL, and the highest leukocrit at a dose of 100 mL. At oral methods can only protect from SR only up 46.67% were obtained at a dose of 20 mL, while for hematocrit and best phagocytic activity at doses of 10 mL, and leukocrit highest in the control treatment.
Keywords: Streptococcus bacteria, vaccines, Tilapia
ABSTRAK
Di Indonesia, kasus penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus sp serangan budidaya ikan nila banyak (Supriyadi, 2002), terutama yang disebabkan oleh infeksi bakteri S, agalactiae. Untuk mengatasi infeksi bakteri Streptococcus pada ikan budidaya biasanya digunakan antibiotik, namun terus digunakan antibiotik dan tidak bijaksana dapat menyebabkan resistensi bakteri dan dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu kita perlu alternatif yang pengendalian penyakit yang lebih efektif dan aman adalah pengembangan vaksin. Selama ini vaksin yang ada vaksin yang dikembangkan dari sel-sel bakteri tidak aktif dengan formalin untuh atau pemanasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dengan metode pengobatan vaksinasi melalui suntikan dan ORL. Untuk metode injeksi pengobatan dosis vaksinasi 5 diuji: 0, 50, 100, 150 dan 200 mL / ekor ikan. Adapun dosis oral yang digunakan adalah 0, 5, 10, 15 dan 20 mL / ikan. Desain yang digunakan adalah acak lengkap dengan masing-masing 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode injeksi yang lebih baik ikan meproteksi terhadap serangan bakteri S.agalactiae, karena dapat memberikan hingga 100% bertahan hidup setelah uji tantang. Titer antibodi tertinggi diperoleh pada metode injeksi dengan dosis 50 ml, sedangkan hematokrit dan aktivitas fagosit terbaik dengan dosis 200 mL, dan leukocrit tertinggi pada dosis 100 mL. Pada metode lisan hanya dapat melindungi dari SRnya hanya sampai 46.67% diperoleh dengan dosis 20 ml, sedangkan untuk hematokrit dan aktivitas fagosit terbaik pada dosis 10 ml, dan leukocrit tertinggi pada perlakuan kontrol.
Kata kunci: bakteri Streptococcus, vaksin, nila
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Journal