DEKONSTRUKSI MUSIK POP INDONESIA DALAM PERSPEKTIF INDUSTRI BUDAYA

Authors

  • M. Jadid Khadavi

Keywords:

Deconstruction, Music, Culture Industry

Abstract

DEKONSTRUKSI MUSIK POP INDONESIA DALAM PERSPEKTIF INDUSTRI BUDAYA

The Deconstruction Indonesia Music Pop in Perspective Industry Culture 

M. Jadid Khadavi

SMK Muhammadiyah Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, IndonesiaEmail: Jadid_bomz@yahoo.com

ABSTRACT

Interesting phenomenon in the development of Indonesian pop music is the emergence of various genres of music that filled the human culture. Ranging from pop, rock, hip-hop, to alternative music. The diversity of genre shows that Indonesia’s growing heterogeneity music. This research examines these issues by taking cultural industry texts, associated with pop music, which shows the dominance of the market. This study uses deconstruction Derrida to read the text carefully constructions built by the owners of capital and the media. Furthermore, did the destruction of the cultural industry and assembles a text back with another text that is still associated with pop music simultaneously. The results showed that the Indonesian pop music now polarized into two parts, the major labels and indie labels. Profit-oriented major labels, indie labels while oriented to creativity and freedom. The market strategy will continue to run through the process of standardization, homogenization and commodification in order to deceive and create false needs of the community. Besides determining the role of the media in shaping the success of the cultural industry market tastes unnoticed by consumers. Therefore, it can be concluded that the indie movement is an alternative to the text in an attempt deconstruction of cultural industries by providing a new look at the genre of pop music into people’s needs lately.

Keywords: Deconstruction, Music, Culture Industry

ABSTRAK

Fenomena menarik pada perkembangan musik pop Indonesia adalah munculnya berbagai macam aliran musik yang memenuhi ruang kebudayaan manusia. Mulai dari pop, rock, hiphop, hingga musik alternatif. Keberagaman aliran musik menunjukkan bahwa heterogenitas musik Indonesia semakin berkembang. Tesis ini mengkaji hal tersebut dengan mengambil permasalahan teks-teks industri budaya, terkait dengan musik pop, yang menunjukkan dominasi pasar. Penelitian ini menggunakan metode dekonstruksi Derrida untuk membaca teks secara cermat konstruksi yang dibangun oleh pemilik modal maupun media. Selanjutnya  melakukan penghancuran terhadap teks industri budaya dan meyusun kembali melalui teks lain yang masih berkaitan dengan musik pop secara bersamaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa musik pop Indonesia saat ini terpolarisasi menjadi dua bagian, yaitu major label dan indie label. Major label berorientasi pada keuntungan, sedangkan indie label berorientasi pada kreatifitas dan kebebasan. Strategi pasar akan terus berjalan melalui proses standarisasi, homogenisasi, dan komodifikasi guna mengelabui dan menciptakan kebutuhan semu terhadap masyarakat. Disamping itu peran media menentukan keberhasilan industri budaya dalam membentuk selera pasar tanpa disadari oleh konsumen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gerakan indie merupakan sebuah alternatif dalam upaya dekonstruksi terhadap teks industri budaya dengan memberikan nuansa baru pada genre musik pop yang menjadi kebutuhan masyarakat akhir-akhir ini. 

Kata Kunci : Dekonstruksi, Musik Pop, Industri Budaya

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-04-16

Issue

Section

Journal