ANALISIS OTENTISITAS HADIS DALAM HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH (HPT) MUHAMMADIYAH KE XXI DI KLATEN JAWA TENGAH
Keywords:
Hadith, Tarjih, HPTAbstract
ANALISIS OTENTISITAS HADIS DALAM HIMPUNAN PUTUSAN TARJIH (HPT) MUHAMMADIYAH KE XXI DI KLATEN JAWA TENGAH
An Analysis Of Authenticity Hadis In The 21St Set Of Decisions Tarjih (HPT) Muhammadiyah In Klaten Central Java
Syamsurizal Yazid
Jurusan Ahwal Syakhshiyyah, Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Email: syamsurizal_yazid@yahoo.com.sg
ABSTRACT
The kind of the research is library research. Because this research to be concerned with haditsh, so the Writer uses methodology of takhrij and cross reference to analyze data. Takhrij is a method of deciding authenticity of hadith in a book by evaluating the credibility of its chain of narrators (isnad) which is not explained by its author. And cross reference is a method of research by comparing between a scholar’s opinion with another which finally to be concluded. It can be said that about sixty one ahadeeth studied there are authentic. Only two hadeeth are categorized weak: hadeeth number 3 of transplantation and hadeeth number 4 of tube baby. And there is one hadeeth which is not categorized as hadeeth, but Imam Shafi’i’s speech, this hadeeth si mentioned at hadeeth number 13 of tube baby. Finally, hadeeth number 14 of tube baby is not hadeethy but only atsar comes from Ibnu Abbas. Beside that, there is hadeeth in HPT which is mentioned its matan (contain) only without mentioning its narrators, as in the hadeeth number 3 of tube baby. Finally, there are some words of ahadeeth misprinted, as in the hadeeth number 1,14 dan 15 of tube baby and fasting.
Keywords: Hadith, Tarjih, HPT
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Karena yang diteliti adalah hadis-hadis, maka dalam analisis datanya, Peneliti menggunakan metode takhrij dan cross reference (silang rujuk) Takhrij adalah yaitu suatu cara mencari derajat kesahihan, sanad (rangkaian orang-orang yang meriwayatkan), yang tidak diterangkan oleh penyusun atau pengarang suatu kitab. Sedangkan komparatif atau cross reference (silang rujuk) yaitu membandingkan penilaian ulama tentang otentisitas dan tingkat validitas suatu hadis, khususnya tingkat kredibelitas orang-orang yang meriwayatkannya, untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Dari sejumlah 61 (enampuluh satu) buah hadis yang dilaklukan penelitian,maka pada dasarnya hadisnya sahih. Hanya saja 2 hadis yang dinilai dhaif oleh ulama hadis, yaitu hadis nomor 3 tentang transplantasi yang diperselisihkan ulama hadis akan kesahihannya dan hadis nomor 4 tentang bayi tabung yang dinilai dhaif. Sementara hadis nomor 13 tentang bayi tabung bukan hadis, melainkan ucapan Imam Asy-Syafi’i. Demikian juga hadis 14 tentang bayi tabung hanyalah atsar dari Ibnu Abbas, Sementara itu ada hadis yang hanya disebutkan matan saja dengan tanpa menyebutkan perawinya, seperti hadis nomor 3 tentang bayi tabung., Ada juga di antaranya yang salah cetak, seperti dalam hadis 1,14 dan 15 tentang bayi tabung dan hadis tentang puasa hari putih.
Kata Kunci : Hadis, Tarjih, HPT