https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/issue/feedJurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan2020-05-04T14:21:15+07:00Agus Tinusagt.tns.umm@gmail.comOpen Journal Systems<table class="data" style="height: 387px;" width="722" bgcolor="#f0f0f0"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="20%">Journal title</td> <td width="80%"><strong>Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Initials</td> <td width="80%"><strong>JKPP</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Grade</td> <td width="80%"> </td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Frequency</td> <td width="80%"><strong>2 issues per year (Juni dan Desember)</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">DOI</td> <td width="80%"><strong>prefix 10.22219 </strong>by <img src="https://ejournal.umm.ac.id/public/site/images/jurnaltiumm/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" /> <strong><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Print ISSN</td> <td width="80%"><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2337-7623" target="_blank" rel="noopener">2337-7623</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Online ISSN</td> <td width="80%"><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2337-7615" target="_blank" rel="noopener">2337-7615</a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor-in-chief</td> <td width="80%"><a href="https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=55639769600"><strong>Akhsanul In'am</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%"> <h4><span style="font-weight: normal;">Ass. Editors</span></h4> </td> <td width="20%"><a href="https://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=6096377&view=overview"><strong>Agus Tinus</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Publisher</td> <td width="80%"><a href="http://www.umm.ac.id/" target="_blank" rel="noopener"><strong>Universitas Muhammadiyah Malang</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Cit. Analysis</td> <td width="80%"><a href="https://scholar.google.co.id/citations?view_op=list_works&hl=en&user=XXHx-YYAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><strong>Google Scholar</strong></a></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Indexing</td> <td width="80%"><a href="https://scholar.google.co.id/citations?view_op=list_works&hl=en&user=XXHx-YYAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><strong>Google Scholar</strong></a></td> </tr> </tbody> </table> <p align="justify">Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, adalah jurnal <em>open access</em>. Diterbitkan oleh Magister Pedagogi yang sebelumnya bernama Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Terbit dua kali dalam satu volume, pada bulan Juni dan Desember. Berisi tulisan ilmiah hasil penelitian dan ulasan literatur dibidang kebijakan dan pengembangan pendidikan.</p>https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12070Model Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah Berbasis Teaching Factory Menuju Kemandirian Finansial Sekolah2020-05-04T14:21:15+07:00Agus Setyomr.agussetyo@yahoo.co.idMursidi Mursidimr.agussetyo@yahoo.co.id<p><strong>Abstract</strong>: The purpose of this study is to illustrate the implementation of a teaching service program based on regional public services in 5 vocational high schools in Surabaya. The research methodology used is descriptive qualitative data collection techniques of observation, interviews, and documentation as well as data analysis models of Miles, Huberman, and Saldana; data coding, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study explained that the 5 vocational high schools in Surabaya had a teaching factory program that collaborated with the industrial world and produced goods and services that met industry standards. This school has marketed goods and services according to industry standards from the results of student practice so that this school can carry out regional business service agencies from the province of East Java. Proceeds from sales of products and services that have been marketed to the community will be able to increase school income so that the proceeds from the sale can be used to improve the quality and welfare of the school. Local public service agencies based on teaching factories with products produced by students can create school financial independence, without having to always expect help from the government.</p><p><strong>Keyword:</strong> Regional Public Service Board, Teaching Factory, School Financial Independence</p><p><strong>Abstrak</strong> : Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan program badan layanan umum daerah berbasis <em>teaching factory</em> di sekolah menengah kejuruan negeri 5 kota Surabaya. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data pengamatan, wawancara, dan dokumentasi serta analisis data model Miles, Huberman dan Saldana; kodensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sekolah menengah kejuruan negeri 5 kota Surabaya memiliki program teaching factory yang kerjasama dengan dunia industry serta menghasilkan barang dan jasa yang sesuai standar industry. Sekolah ini sudah memasarkan barang dan jasa sesuai standar industry dari hasil praktik siswa sehingga sekolah ini dapat melaksanakan badan layanan usaha daerah dari propinsi Jawa Timur. Hasil penjualan produk dan jasa yang telah dipasarkan ke masyarakat akan dapat menambah pendapatan sekolah, sehingga dari hasil penjualan dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan sekolah. Badan layanan umum daerah berbasis teaching factory dengan produk yang dihasilkan oleh siswa dapat membuat kemandirian finansial sekolah, tanpa harus selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Badan Layanan Umum Daerah, Teaching Factory, Kemandirian Finansial Sekolah</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Agus Setyo, Mursidi Mursidihttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12062Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Tahfizh Qur’an Tematik (TQT) Di SD Aisyiyah Kota Malang2020-05-04T14:21:15+07:00Diaken Noor Imansardiaken.imansari@gmail.comIchsan Anshoryichsananshory@yahoo.co.id<p><strong>Abstract:</strong> The purpose of this study was to determine (1) the implementation of Thematic Qur'anic learning in SD Aisyiyah Malang, (2) the character of students who emerged through this program. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were the vice-principal and the Tahfiz teacher. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of thematic tahfizh Qur'an learning at SD Aisyiyah Malang consisted of four stages, namely the verse selection stage, the film screening stage, the memorization stage, and the evaluation stage. Through the thematic tahfizh Qur'an program implemented in SD Aisyiyah Malang, four characters appear in children, namely the value of religious characters, including the value of pious faith and tolerance; the value of character integrity, shown in honesty, example, politeness, love for truth; independent character values, including hard work, discipline, courage, and learners; and the character values of cooperation, including cooperation, solidarity, and mutual assistance.</p><p><strong>Keywords:</strong> Character Building, Learning, Thematic Qur'anic Tahfizh</p><p><strong>Abstrak:</strong> Tujuan penelitian ini untuk mengetahi (1) implementasi pembelajaran tahfizh Qur’an Tematik di SD Aisyiyah Kota Malang, (2) karakter siswa yang muncul melalui program ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah wakil kepala sekolah dan guru tahfizh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran tahfizh Qur’an tematik di SD Aisyiyah Kota Malang terdiri dari empat tahap yaitu tahap pemilihan ayat, tahap pemutaran film, tahap menghafal, dan tahap evaluasi. Melalui program tahfizh Qur’an tematik yang dilaksanakan di SD Aisyiyah Kota Malang, tampak empat karakter yang muncul pada anak, yaitu nilai karakter religius, termasuk di dalamnya nilai beriman bertaqwa, dan toleransi; nilai karakter integritas, tampak pada kejujuran, keteladanan, kesantunan, cinta pada kebenaran; nilai karakter mandiri, termasuk pada kerja keras, disiplin, berani, dan pembelajar; dan nilai karakter gotong royong, termasuk di dalamnya kerja sama, solidaritas, dan saling menolong.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Pembentukan Karakter, Pembelajaran, Tahfizh Qur’an</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Diaken Noor Imansar, Ichsan Anshoryhttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12066Evaluasi Kebijakan Program Pendidikan Inklusif Di SDN Betet 1 Kota Kediri2020-05-04T14:21:15+07:00Yusuf Juniar Dewantarayjoeniar@gmail.comFrida Kusumastutifrida@umm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to evaluate the implementation of inclusive education programs. The method used is a qualitative analysis that is describing and interpreting data from each component evaluated using the CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product). Data sources in this study include the principal, principal teacher, special assistant teacher (GPK), school committee, parents of students and special needs students. Data collection is done by interview, observation, a document study, and documentation. The findings in the context component show that the legal basis for implementing inclusive education is by the prevailing Education System Law in Indonesia. The objectives of inclusive education are by the established formula. The findings of the input component show that there are quite a several ABK inputs in school with a variety of types of disability by the Inclusive Education Law. However, the SDM component especially GPK and infrastructure still need attention to improve and complete it. The findings of the process component show that the process of student acceptance, teaching and learning activities and student assessment have adjusted to the applicable regulations. But there are still students who are not supposed to go to an inclusive school to study at the school. The findings of the product component indicate that there are achievements achieved by inclusive students and the positive impact of implementing inclusive education. This research provides recommendations for the government and schools implementing inclusive education to continue implementing the program and continue to communicate and collaborate with institutions and several related parties in carrying out inclusive education programs to be more optimal.</p><p><strong>Key Words:</strong> Program Evaluation, Inclusive Education, CIPP Model</p><p> </p><p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program pendidikan inklusif. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing komponen yang dievaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru utama, guru pendamping khusus (GPK), komite sekolah, orang tua/wali murid dan siswa ABK. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumen dan dokumentasi. Hasil temuan pada komponen konteks menunjukkan bahwa landasan hukum penyelenggaraan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan yang berlaku di Indonesia. Tujuan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan. Hasil temuan komponen input menunjukkan input ABK yang bersekolah jumlahnya cukup banyak dengan berbagai jenis ketunaannya sesuai yang tercantum pada Undang-Undang Pendidikan Inklusif. Namun pada komponen SDM terutama GPK dan sarana prasarana masih memerlukan perhatian untuk meningkatkan dan melengkapinya. Hasil temuan komponen proses menunjukkan proses penerimaan siswa, kegiatan belajar mengajar dan penilaian siswa telah menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Namun masih ada siswa yang tidak seharusnya masuk di sekolah inklusif menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Hasil temuan komponen produk menunjukkan terdapat prestasi yang berhasil diraih oleh siswa inklusif dan dampak positif dari pelaksanaan pendidikan inklusif. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan pihak sekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar tetap melaksanakan program tersebut dan terus berkomunikasi serta berkolaborasi dengan lembaga dan beberapa pihak terkait dalam menjalankan program pendidikan inklusif agar lebih optimal.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Evaluasi Program, Pendidikan Inklusif, Model CIPP</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Yusuf Juniar Dewantara, Frida Kusumastutihttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12067Implementasi Kebijakan Peningkatan Profesionalisme Guru SMP Negeri 3 Hu’u Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat2020-05-04T14:21:15+07:00Qurbanhajar Hajarqurbanhajar@69gmail.comBudiono Budionobudiono@umm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to determine (1) the implementation of policies for increasing professionalism of teachers in SMP Negeri 3 Hu'u, (2) the constraints of implementing policies for increasing professionalism of teachers in SMP Negeri 3 Hu'u, (3) efforts to overcome obstacles in implementing policies for increasing professionalism teacher at Hu'u Middle School 3. This research uses a qualitative approach. The data collection techniques of this study were interviews, observation, and documentation. The results of this study indicate that (1) the implementation of the policy of increasing teacher professionalism in SMP Negeri 3 Hu'u has not been carried out to the maximum. The implementation is carried out through MGMP, PKB, Diklat, school curriculum development. Lack of opportunities to develop the profession on an ongoing basis because teachers are stuck in a routine. Teachers are also less motivated to develop professionally and personally motivated to develop their profession. (2) Constraints faced are lack of teacher sensitivity towards their profession, school policies for GTTs that do not yet have NUPTK are still not optimal, teachers delay time in various teacher development activities. (3) Efforts made in overcoming obstacles are the existence of teacher development training conducted by colleagues at the School; district-level training, workshops, teacher tutoring group learning; teacher discipline, and student discipline which must be followed by all teachers and students who are in the Hu'u 3 Public Middle School.<br /><br /><strong>Keywords:</strong> Policy, Professionalism, Teacher</p><p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi kebijakan peningkatan profesionalisme guru di SMP Negeri 3 Hu’u, (2) kendala implementasi kebijakan peningkatan profesionalisme guru di SMP Negeri 3 Hu’u, (3) upaya mengatasi kendala implementasi kebijakan peningkatan profesionalisme guru di SMP Negeri 3 Hu’u. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implementasi kebijakan peningkatan profesionalisme guru di SMP Negeri 3 Hu’u belum dilaksanan dengan maksimal. Pelaksanaannya dilakukan melalui MGMP, PKB, Diklat, pengembangan kurikulum sekolah. Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesi secara berkelanjutan karena guru terjebak pada rutinitas. Guru juga kurang termotivasi untuk melakukan pengembangan profesionalisme dan tergerak secara pribadi untuk mengembangkan profesinya. (2) Kendala yang dihadapi yaitu kurang adanya kepekaan guru terhadap profesinya, kebijakan sekolah untuk para GTT yang belum memiliki NUPTK masih belum maksimal, guru mengundur waktu dalam berbagai kegiatan pengembangan guru. (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yaitu adanya pelatihan pengembangan guru yang dilakukan perpekan di Sekolah tersebut; pelatihan pada tingkat Kabupaten, workshop, belajar kelompok bimbingan guru; tata tertib guru serta tata tertib siswa yang harus diikuti oleh seluruh guru dan peserta didik yang berada di Sekolah SMP Negeri 3 Hu’u.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Kebijakan, Profesionalisme, Guru</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Qurbanhajar Hajar, Budiono Budionohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12059Implementasi Budaya Sekolah Bernuansa Islami Dalam Pendidikan Karakter Di MIN I Malang2020-05-04T14:21:15+07:00Mahda Chairamahdachaira@gmail.comAgus Tinusagt_tns@umm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> The purpose of this research is to find out the implementation of Islamic culture in MIN I Malang, the Islamic character developed in MIN I Malang, the obstacles in implementing Islamic culture in MIN I Malang, and to describe the efforts made by school institutions to overcome these obstacles. The research method was conducted by descriptive qualitative. Data is collected using structured interviews by taking the subject of teachers, school principals, and parents of students. The results show that the implementation of Islamic culture in schools begins with the construction of a system that directs the behavior of students with Islamic character through the habituation of Islamic behavior. Then supported by the implementation of the Koran, Kultum, and memorization of the Qur'an in the first fifteen minutes before school hours every day. Duha prayer, Dhuhr prayer, Friday prayer, and princess in school. The obstacle to developing Islamic culture in schools is the habit of parents who are sometimes not in line and the way to overcome them is by creating a Whatsapp group for students' parents.</p><p><strong>Keywords:</strong> Implementation, Islamic Culture, Character Education</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>Abstrak:</strong> Tujuan dari penelitian untuk mengetahui implementasi budaya Islami di MIN I Malang, karakter Islami yang dikembangkan di MIN I Malang, kendala dalam implementasi budaya Islami di MIN I Malang, dan memaparkan upaya yang dilakukan oleh lembaga sekolah untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara terstruktur dengan mengambil subjek guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi budaya Islami di sekolah diawali dengan dibangunnya sistem yang mengarahkan perilaku siswa yang berkarakter Islami melalui pembiasaan perilaku Islami. Kemudian ditunjang dengan pelaksanaan mengaji, kultum, dan hafalan Al-Qur’an pada lima belas menit pertama sebelum jam masuk sekolah setiap harinya. Pelaksanaan shalat dhuha, shalat dhuhur, shalat jumat, dan keputrian di sekolah. Kendala dari pembasaan budaya Islami di sekolah adalah pembiasaan orang tua yang kadang tidak sejalan dan cara mengatasinya adalah dengan membuat grup Whatsapp bagi orang tua murid.</p><p><strong>Kata kunci:</strong> Implementasi, Budaya Islami, Pendidikan Karakter</p><p><br /><br /></p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Mahda Chaira, Agus Tinushttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12065Manajemen Kurikulum Sekolah Berbasis Boarding School Di SMP Aisyiyah Malang2020-05-04T14:21:15+07:00Hastim Rosianahastimrosiana@gmail.comAhmad Juandajuanda@umm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> The success of an educational institution in carrying out all learning activities is determined by several supporting factors, and one of the supporting factors is the management factor organized by the institution/institution concerned. Aisyiyah Junior High School Boarding School Malang is one of the educational institutions implementing Boarding School or boarding systems. The purpose of this study was to determine how the curriculum management function at Aisyiyah Boarding School in Malang. This research is descriptive qualitative research, with data collection techniques in the form of documentation, observation, and interviews. Based on the results of the study shows that in the application of the curriculum in SMP ABSM integrates the national curriculum, the pesantren curriculum, and the Muhammadiyah curriculum which is carried out in full to produce graduates with national standards, aqidah, ahlaq, and fiqh by the demands of the Qur'an and Sunnah. The curriculum management implemented at SMP ABSM covers the process planning (determination of vision, mission, and goals that are adjusted to 3 curricula, namely the national curriculum, pesantren curriculum, and Muhammadiyah's unique curriculum). Organizing (including parts of activities or programs needed to achieve goals, and dividing tasks according to their respective work assignments). Implementation (in its implementation integrating national curriculum, namely KTSP and K13, pesantren curriculum, and Muhammadiyah curriculum). Evaluation (evaluations carried out related to the overall school program and carried out once a month while evaluations related to curriculum implementation are carried out every day because in the teacher's lesson plan there are reflections for evaluation).</p><p><strong>Keywords:</strong> Management, Curriculum, and Boarding School</p><p><strong>Abstrak: </strong>Keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menjalankan segala aktivitas pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor pendukung, dan salah satu faktor pendukung tersebut adalah faktor manajemen yang diselenggarakan oleh lembaga/institusi yang bersangkutan. SMP Aisyiyah Boarding School Malang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menerapkan sistem Boarding School atau asrama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana fungsi manajemen kurikulum di SMP Aisyiyah Boarding School Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penerapan kurikulum di SMP ABSM mengintegrasikan kurikulum nasional, kurikulum pesantren, dan kurikulum Muhammadiyah yang dilakukan secara penuh demi menghasilkan lulusan yang berstandar nasioanal, berwawasan aqidah, ahlaq, dan fiqih sesuai tuntutan Qur’an dan Sunnah. Manajemen kurikulum yang dilaksanakan di SMP ABSM meliputi proses perencanaan (penentuan visi, misi, dan tujuan yang disesuaikan dengan 3 kurikulum yaitu kurikulum nasional, kurikulum pesantren dan kurikulum khas Muhammadiyah). Pengorganisasian (mencakup bagian-bagian kegiatan atau program yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan membagi tugas sesuai dengan tugas kerjanya masing-masing). Pelaksanaan (dalam pelaksanaannya mengintegrasikan antara kurikulum nasional yaitu KTSP dan K13, kurikulum pesantren dan kurikulu Muhammadiyah). Evaluasi (evaluasi yang dilaksanakan terkait program sekolah secara keseluruhan dan dilaksanakan setiap sebulan sekali sedangkan evaluasi yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum dilakukan setiap hari karena di dalam RPP guru terdapat refleksi untuk evaluasi).</p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>Manajemen, Kurikulum, dan Boarding School</em>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Hastim Rosiana, Ahmad Juandahttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12068Implementasi Kebijakan Layanan Bimbingan Psiko-Edukatif Dalam Membantu Tugas Perkembangan Peserta Didik Sekolah Dasar Di Kota Kediri2020-05-04T14:21:15+07:00Hanti Antihantianti1@gmail.comFauzik Lendriyonohantianti1@gmail.com<p><strong><strong>Abstract:</strong> </strong>The purpose of this study was to determine the implementation of psycho-educational guidance service policies in assisting the task of developing elementary school students in the City of Kediri and to find out supporting factors, inhibiting factors, as well as the efforts implemented in overcoming obstacles in the implementation process. This research is a qualitative descriptive study of elementary schools in the city of Kediri, with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation. The results of this study indicate that the implementation of the psycho-educational guidance service policy is carried out by the class teacher as an additional task given by the principal. This is supported by the class teacher who is considered able to condition the class he is in. Some constraints experienced include the absence of BK counselors/school counselors, the provision of services not well programmed by class teachers, the government does not place BK teachers in public schools and if it is self-constrained with funds, and there is no counseling room in schools. While the solution applied in placing senior teachers as high-class teachers (grades 4,5,6), collaborating with related institutions (KPAI, BNN, Police), and school principals also directly involved in helping class teachers in helping solve problems learners.<strong><br /><br /><strong>Keywords:</strong> </strong>Policy, Psycho-Educational Guidance Services, Development Tasks</p><p><strong><br /></strong></p><p><strong>Abstrak:</strong> Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi kebijakan layanan bimbingan psiko-edukatif dalam membantu tugas perkembangan peserta didik SD di Kota Kediri dan untuk mengetahui faktor pendukung, faktor penghambat, serta upaya yang diterapkan dalam mengatasi hambatan dalam proses implementasinya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif sekolah dasar di kota Kediri, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan layanan bimbingan psiko-edukatif dilaksanakan oleh guru kelas sebagai tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah. Hal tersebut didukung dengan guru kelas yang dinilai mampu mengondisikan kelas yang diampunya. Beberapa kendala yang dialami antara lain tidak adanya tenaga guru BK/konselor sekolah, pemberian layanan tidak terprogram dengan baik oleh guru kelas, pemerintah tidak menempatkan guru BK pada sekolah negeri dan bila mengadakan sendiri terkendala dengan dana, dan tidak adanya ruang konseling di sekolah. Sedangkan solusi yang diterapkan yaitu menempatkan guru senior sebagai guru kelas tinggi (kelas 4,5,6), mengadakan kerja sama dengan instansi yang terkait (KPAI, BNN, Kepolisian), dan kepala sekolah juga ikut terjun langsung membantu guru kelas dalam membantu menyelesaikan permasalahn peserta didik.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Kebijakan, Layanan Bimbingan Psiko-Edukatif, Tugas Perlembangan</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Hanti Anti, Fauzik Lendriyonohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12061Implementasi Anti Bullying Dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu2020-05-04T14:21:15+07:00Faizal Rezza Fahlefirezzafaizal93@gmail.comAtok Miftachul Hudhaatok@umma.ac.id<p><strong>Abstract: </strong>The basis for implementing Child-Friendly Schools is in Article 4 of Law No.23 of 2002 concerning child protection. Schools play a role as implementing agents in the education process which must have a friendly culture in carrying out their functions to achieve the goals of education. The purpose of this study is to (1) analyze the implementation of anti-bullying informing the SRA, the role of stakeholders, (2) the factors that are a problem in the process of implementing anti-bullying informing Child-Friendly Schools in SD and MI Tanah Bumbu Regency. This research uses descriptive qualitative. With data collection techniques in the form of interviews, observation of participation, and study documentation. The results of this study indicate that: 1) the child-friendly school model is to create quality education for every child by considering the rights of children and free from discrimination, friendly school programs namely anti-bullying is one way to tackle and prevent bullying behavior or impact in school. It is very important for educators and parents to be good listeners and to convince and involve them in participating in anti-bullying programs. 2) the problem of bullying can rarely be known if a new bullying case is dealt with quickly. For this program, it is not always run but to be maintained forever. It is needed from the second part of the school to provide more training and workshops both for teachers, parents, and students. Furthermore, for the relevant agencies to add an anti-bullying curriculum so that all things know about the apprenticeship, its impact, there is also a place for or anti-bullying association.</p><p><strong>Keyword:</strong> Anti-bullying, Child-Friendly Schools, Bullying</p><p><strong>Abstrak:</strong> Dasar penerapan Sekolah Ramah Anak yaitu terdapat pada Pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Sekolah berperan sebagai agen pelaksana dalam proses pendidikan yang harus memiliki budaya ramah dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis implementasi anti bullying dalam membentuk SRA, peran serta stakeholder, (2) faktor yang menjadi permasalahan dalam proses implementasi anti bullying dalam membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi patisipasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) sekolah ramah anak model tersebut untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak dengan mempertimbangkan hak-hak anak serta terbebas dari diskriminasi, program sekolah ramah yaitu anti bullying salah satu cara untuk menanggulangi dan pencegahan perilaku atau dampak bullying di sekolah. Sangat penting bagi pendidik dan orang tua menjadi pendengar yang baik serta meyakinkan dan melibatkan mereka ikut serta dalam program anti bullying. 2) permasalah bullying jarang dapat diketahui apabila kasus bullying terjadi baru ditangani dengan cepat. Untuk program ini tidak sewaktu saja dijalankan tetapi untuk dipetahankan selamanya. Perlu dari pihak kedua sekolah untuk lebih memberikan pelatihan dan workshop baik itu kepada guru, orang tua, maupun siswanya. Selanjutnya untuk pihak dinas terkait agar menambahkan kurikulum anti bullying agar semua halayak tahu tentang penagangan, dampaknya, juga tersedia tempat untuk atau wadah perkumpulan anti bullying.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Anti bullying, Sekolah Ramah Anak, Bullying</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Faizal Rezza Fahlefi, Atok Miftachul Hudhahttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12063Pola Implementasi Gerakan Literasi Sekolah Di SMP Negeri 5 Malang2020-05-04T14:21:15+07:00Syaiful Rahmansyrmr7897@gmail.coAkhsanul In'amakhsanul@umm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> The students 'reading ability is low, it certainly affects the students' writing ability. Implementation of the School Literacy Movement is a solution to students' low reading ability. This study aims to describe the pattern of Implementation of School Literacy Movement that took place in SMP Negeri 5 Malang. This study uses a qualitative approach with a descriptive type that describes the School Literacy Movement in SMP Negeri 5 Malang. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results showed that the pattern of implementation of school literacy measures in SMP Negeri 5 Malang included: 1) The habituation phase was carried out by way of students bringing reading books from home or borrowing books to the library. At this stage a class reading corner was prepared, reading 15 minutes before learning began, and a literacy journal; 2) The Development and Learning Phase increases the school resources especially at the State Junior High School 5 Malang, namely the existence of a reading corner in each class, an increase in the number of books, a 30-minute reading club, and a product of the School Literacy Movement.</p><p><strong>Keywords:</strong> School Literacy Movement, Habituation Phase, Development Phase, Learning</p><p><strong>Abstrak:</strong> Kemampuan membaca peserta didik tergolong rendah pasti berpengaruh terhadap kemampuan menulis peserta didik. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah menjadi solusi atas kemampuan membaca siswa yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola Implementasi Gerakan Literasi Sekolah yang berlangsung di SMP Negeri 5 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif yang mendeksripsikan Gerakan Literasi Sekolah di SMP Negeri 5 Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola implementasi geakan literasi sekolah di SMP Negeri 5 Malang meliputi: 1) Tahap Pembiasaan dilaksanakan dengan cara peserta didik membawa buku bacaan dari rumah atau meminjam buku ke perpustakaan. Pada tahap ini sudah disiapkan pojok baca kelas, membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, dan jurnal literas; 2) Tahap Pengembangan dan Pembelajaran meningkatkan sumber daya sekolah khusnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Malang yaitu adanya pojok baca di masing-masing kelas, penambahan jumlah buku, adanya club baca 30 menit, dan hasil produk Gerakan Literasi Sekolah.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Gerakan Literasi Sekolah, Tahap Pembiasaan, Tahap Pengembangan, Pembelajaran</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Syaiful Rahman, Akhsanul In'amhttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/jkpp/article/view/12064Analisis Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi PPDB Sebagai Upaya Pemerataan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Di Daerah Istimewa Yogyakarta2020-05-04T14:21:15+07:00Melly Permatabella Wijayantimellypermata06@gmail.comAsep Nurjamanasepip@umm.ac.id<p><strong>Abstract:</strong> This study aims to analyze the implementation of PPDB zoning system policies as an effort to equalize access to education in DIY and the impact of implementing these policies. This research uses a descriptive qualitative approach which is carried out in SMA Negeri 1 Yogyakarta and SMA Negeri 1 Panggang. Data collection techniques using interviews, observation, and study documentation. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and concluding with the validity test of data using triangulation of sources and techniques. The results showed that: 1) zoning system policy implementation fulfills six Van Meter and Van Horn variables such as: a) zonation system standards and policy objectives in DIY refer to the Disdikpora Regulations on Technical Guidelines for PPDB SMA / SMK Negeri, but not all people understand the contents of the regulation; b) sufficient resources are available with the PPDB committee and supporting infrastructure; c) communication between implementers went smoothly with the socialization as well as WhatsApp and line groups; d) the characteristics of the zoning system in DIY are not purely using zones but rather using the UNBK result values sorted by ranking; e) the disposition of implementors shows that they support the existence of a zoning system but needs to be improved in the system; f) economic conditions in the environment of SMA Negeri 1 Yogyakarta, the average parent of students working as an entrepreneur while in SMA Negeri 1 Bake, the average livelihood of parents as farmers or laborers. 2) Positive impacts of zoning system implementation are equitable student input and increased motivation to learn in favorite schools, while negative impacts can affect the social environment of students and social jealousy.</p><p><br /><strong>Keywords:</strong> zoning system, favorite school, social environment</p><p><strong>Abstrak:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan sistem zonasi PPDB sebagai upaya pemerataan akses pendidikan di DIY dan dampak implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Panggang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi kebijakan sistem zonasi memenuhi enam variabel Van Meter dan Van Horn seperti: a) standar dan tujuan kebijakan sistem zonasi di DIY mengacu pada Peraturan Disdikpora tentang Juknis PPDB SMA/SMK Negeri, namun tidak semua masyarakat memehami isi dari peraturan tersebut; b) sumber daya yang sudah tercukupi dengan adanya panitia PPDB serta sarana prasarana yang mendukung; c) komunikasi antarpelaksana berjalan lancar dengan adanya sosialisasi serta grup whatsapp dan line; d) karakteristik sistem zonasi di DIY tidak murni menggunakan zona melainkan menggunakan nilai hasil UNBK yang diurutkan menggunakan ranking; e) disposisi implementor menunjukkan bahwa mereka mendukung adanya sistem zonasi namun perlu ada yang diperbaiki dalam sistemnya; f) kondisi ekonomi di lingkungan SMA Negeri 1 Yogyakarta rata-rata orang tua peserta didik bekerja sebagai wirausaha sedangkan di SMA Negeri 1 Panggang rata-rata mata pencaharian orang tua sebagai petani atau buruh. 2) Dampak positif implementasi sistem zonasi yaitu input peserta didik yang merata dan meningkatnya motivasi belajar di sekolah favorit, sedangkan dampak negatif dapat berpengaruh terhadap lingkungan sosial peserta didik dan kecemburuan sosial.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> sistem zonasi, sekolah favorit, lingkungan sosial</p>2020-05-04T00:00:00+07:00Copyright (c) 2020 Melly Permatabella Wijayanti, Asep Nurjaman