PENGARUH GERAKAN SHOLAT TERHADAP KETAHANAN (ENDURANCE) OTOT EXTENSOR PUNGGUNG BAWAH PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UMM

Authors

  • Safun Rahmanto Universitas Muhammadiyah Malang
  • Muchammad Masrinda Universitas Muhammadiyah Malang
  • Kurnia Putri Utami Universitas Muhammadiyah Malang
  • Anita Faradilla Rahim Universitas Muhammadiyah Malang
  • Rakhmad Rosadi Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/physiohs.v1i2.13885

Abstract

Sholat adalah sebuah gerakan yang dimulai dari gerakan berdiri kemudian membungkuk sehingga tangan sampai pada lutut, dilanjutkan dengan berdiri kembali dengan tuma’ninah atau khusuk. Secara teoritis dengan melakukan gerakan sholat dengan frekuensi, intensitas dan durasi dalam latihan kebugaran dapat memberikan dampak yang positif yang dapat dilihat pengaruh terhadap ketahanan otot, terutama otot extensor punggung bawah. Disamping mobilitas otot extensor yang begitu berat dan penting dalam penjagaan postur tubuh, gerakan sholat dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif latihan ketahanan  (endurance) otot extensor punggung bawah. Gerakan rukuk yang melawan arak gravitasi bumi yang dilakukan secara berulang–ulang secara fisiologis menjadikan terbentuknya ketahanan (endurance) otot extensor punggung bawah. Jenis penelitian ini bersifat experimental menggunakan metode pre experimental, One Grup pretest-postest Design dengan membandingkan pre dan post-test yang menilai adanya  hubungan sebab akibat antara variabel independen dan dependen dalam jangkan waktu tertentu. Populasi dan subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang yang berjumlah 38 Mahasiswa, sabjek berumur 17-24 tahun, tidak sakit yang berkaitan dengan posture dan pengukuran dengan metode Sorensen tes untuk mengetahui status endurance otot extensor punggung bawah. Pengambilan endurance otot extensor punggung bawah dengan metode Beiring-Sorensen tes dengan mengunakan alat stopwatch. Data diolah dengan bantuan komputer program SPSS 22 untuk mengetahui pengaruh gerakan sholat terhadap ketahanan (endurance) otot extensor punggung bawah dengan dilakukan uji stastistik parametrik dengan metode uji t berpasangan. Hasil pengkuran di peroleh data ada pengaruh gerakan sholat terhadap ketahanan (endurance) otot extensor punggung bawah. Hubungan yang signifikan antara sholat wajib dan rowatib dengan sholat tahajjud (p = 0,000).

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, Yusuf. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama

Al Khuli, H. 2013. Ajaibnya Gerakan Shalat. SABIL.Jogyakarta.

Alim, Zezen Zainal, 2008. The Power of Shalat Dhuha, Jakarta : Quantum Media.

Astrand PO, Rodahl K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd edition. McGraw Hill. hal. 223,234.

Cael, Christy, 2010; Functional Anatomy, Lippincott Williams&Wilkins, Philadelphia

Canta, Kapta. 2007. Vertebrae Lumbal. Diakses 29 Oktober 2018. http://anatomy portal.info/tekahtml/osteologia/columnalumb.html

Demoulin, C., Vanderthommen, M., Duysens, C., dan Crielaard, JM (2006). Evaluasi Otot Tulang Belakang Menggunakan tes Sorensen : pelianain kritis dari literature. Joint bone spine, 73 (1), 43-50

Ganong WF. 2002. Buku ajar fisiologi kedokteran. ED. 20, EGC

Guyton Ac, Hall JE. 1996. Textbook of medical physiology. Pennsylvania: WB Saunders

Hadi, 2008. Pengaruh gerakan sholat wajib dan sholat tahajjud 8 ditambah 3 witir dengan kondisi fleksibilitas otot pungung bawah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Haskell, W.L., Kiernan, M, 2000. Methodologic issues in measuring physical activity and physical fitness when evaluating the role of dietary supplements for physically active people. The American Journal of Clinical Nutrition, 72(2), pp. 541s-550s

Hall, Jhon E. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. (Jakarta : EGSC Soewolo, 2003).

Herawati L, 2004. Penurunan kadar glukosa dara pasprandial pada latihan fisik intensitas sedang interval dan kontinnnyu. Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Tesis

Kankaanpaa, BM, dkk. (1998). Usia, Jenis Kelamin, dqan Indeks Massa Tubuh Sebagai Factor Penentu Kelelahan Di Bagian Belekang dan Pinggul Extensor Dalam Tes Ketahanan Punggung Isometrik Beiring-Sorensen. Arch Phys Med Rehabilitation.

Ma’ruf. 2017. Pengaruh pembiasaan shalat dhuha terhadap pembentukan perilaku religius siswa di MTsN Ngantru Tulungagung 2016. IAIN Tulungagung

Najiib, Muhammad Mirda M. 2014. Hubungan Gerakan Sujud Terhadap Fleksibilitas Otot Paravertebra. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Novita, Resky S. 2015. Hubungan Gerakan Sholat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Myogenik pada Wanita Lanjut Usia. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Paulsen F. & J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum dan Muskuloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC.

Pujiastuti, Sri Surini, Budi Utomo, 2003. Fisioterapi pada lansia. Penerbit. Jakarta : EGC.

Rahmadon Prasetyo, Eko. (2015) Hubungan Gerakan Sholat Terhadap Peningkatan Fleksibilitas Otot Punggung Bawah. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Rajin, MM., 2009, Penurunan kadar glukosa darah pada latihan isometric, FIK UNIPDU Jombang.

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam (Jakarta : Sinar Baru Algensindo,2005), hlm. 53

Sharkey, Brian J. 2010. Kebugaran dan kesehatan. RajaGrafindo Persada. Jakarta: 80-98

Sholeh. 2012. Terapi Sholat Tahajud. PT. Mizan Publika. Jakarta.

Syakarin, Khamdan. 2014. Manfaat Gerakan Sholat Bagi Kesehatan. STAIN Pekalongan

Trianto, 2007, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wahid, Wahyu. 2010. Pengaruh Gerakan Sholat Terhadap Ketahanan / Endurance Otot Extensor Punggung Bawah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Williams, Clyde. 1989. Diet and Endurance Fitness. AM J Clin Nutr. 1989:49:1077-83

World Health Organization. 2010. Global Recommandations On Physical Activity For Health. Diakses: 4 November 2018, http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs344/en/

Downloads

Published

2020-09-30

How to Cite

Rahmanto, S., Masrinda, M., Utami, K. P., Rahim, A. F., & Rosadi, R. (2020). PENGARUH GERAKAN SHOLAT TERHADAP KETAHANAN (ENDURANCE) OTOT EXTENSOR PUNGGUNG BAWAH PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UMM. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 2(1), 7–12. https://doi.org/10.22219/physiohs.v1i2.13885