Pengaruh Teknik Snags Mulligan Terhadap Aktivitas Fungsional Leher Penjahit

Authors

  • Anita Faradilla Rahim Universitas Muhammadiyah Malang
  • Atika Yulianti Universitas Muhammadiyah Malang
  • Ardi Aziz Anhar Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/physiohs.v1i2.13887

Abstract

Perubahan ekonomi yang terjadi sekarang ini menyebabkan sektor industri selalu berupaya dan berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi. Cara kerja yang salah ataupun fasilitas kerja yang kurang baik dapat memicu terjadinya permasalahan atau keluhan pada otot atau tulang yang sering disebut Musculoskeletal Disorders (MSD’s) (Norlinta et al,2019). Penjahit merupakan pekerjaan yang bergerak pada bidang industri yang dilakukan secara individu maupun sebagai pekerja industri di sebuah pabrik konveksi. Permasalahan MSD’s pada penjahit yang sering terjadi adalah kekakuan pada leher, keterbatasan gerak leher dan nyeri pada leher. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan aktivitas fungsional leher dan akhirnya menyebabkan sesorang tidak dapat bekerja. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental one group pre test-post test design dengan melibatkan 14 responden dengan menggunakan Purposive Sampling. Menggunakan 1 kelompok intervensi yaitu Teknik Snags Mulligan. Hasil uji T Berpasangan 0.000<0.05 sehingga H­1 diterima. Teknik Snags Mulligan berpengaruh dalam menurunkan gangguan aktivitas fungsional leher pada penjahit di Akina Koveksi Kota Malang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggraeni, N.C. (2013). Penerapan Myofascial Release Technique sama Baik dengan Ischemic Compression Technique dalam Menurunkan Nyeri pada Sindroma Miofasial Otot Upper Trapezius. Skripsi. Denpasar: Universitas Udayana.

Delgado, Vázquez, E., Romero, J.C., and Escoda, C.G. (2009). Myofascial Pain Syndrome Associated with Trigger Points: A Literature Review. (I): Epidemiology, clinical treatment and etiopathogeny. Journal section: Oral Medicine and Pathology Publication Types: Review.

Gautam, R., Dhamija, J. K., & Puri, A. (2014). Comparison Of Maitland And Mulligan Mobilization in. International Journal of Physiotherapy and Research, Vol 2(3):482-87.

Marhaeni. (2016). Keputihan pada Wanita. The Journal of Health: Poltekes Denpasar. 13(1).

Norlinta, S. O., Kuswardani, R. T., Imron, M. A., Ketut, T., Adiputra, N., & Irfan, M. (2019). Teknik Mulligan Paling Efektif Dibandingkan MobilisasiSegmental Untuk Peningkatan Kemampuan Fungsional pada Pembatik Tulis Dengan Cervical Syndrome. Sport and Fitness Journal, 19-27.

Nurhikmah. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Bagian Furnitur di Kecamatan Benda Kota Tangerang. Skripsi Ilmiah, Universita Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sudaryanto, Sutjana, P. D., & Irfan, M. (2013). Pemberian Teknik Mulligan dan Soft Tissue Mobilization Lebih Baik dari pada Hanya Soft Tissue Mobilizati Dalam Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi Ekstensi, Rotasi, Lateral Fleksi Cervical Pada Mechanical Neck Pain. Sport and Fitness Journal, Volume 1, No. 2 : 54 – 69.

Wahyuningsih, N. W. (2017). Efektivitas Mulligan Mobilization Dan Infrared Dengan Myofascial Release Technique Dan Infrared Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Nyeri Leher Non Spesifik Pada Penjahit di Kecamatan Kuta. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Kedokteran. Universitas Udayana : Bali.

Wulandari, D. R., Moelyaningrum, A. D., & Hartanti, R. I. (2017). Risiko Ergonomi Dan Keluhan Muskuloskeletaldisorders Pada Pekerja Jahit (studi di ud. ilfa jaya konveksi banyuwangi-indonesia). Prosiding Seminar Dalam Rangka OSH week, 119-13.

Downloads

Published

2020-09-30

How to Cite

Rahim, A. F., Yulianti, A., & Anhar, A. A. (2020). Pengaruh Teknik Snags Mulligan Terhadap Aktivitas Fungsional Leher Penjahit. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 2(1), 24–29. https://doi.org/10.22219/physiohs.v1i2.13887