Analisa Risiko Terjadinya Keluhan Myofascial Pain Syndrome terhadap Otot Upper Trapezius pada Pegawai Puskesmas Kendalsari – Kota Malang

Authors

  • Safun Rahmanto Universitas Muhammadiyah Malang
  • Nungki Marlian Yuliadarwati Universitas Muhammadiyah Malang
  • Ragil Kusumawardana Universitas Muhammadiyah Malang
  • Rakhmad Rosadi University of Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/physiohs.v3i1.16795

Keywords:

Nyeri Leher, Myofascial Trigger Point, RULA

Abstract

Analisis kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan pada pegawai Puskesmas Kendalsari di Kota Malang, Jawa Timur. Sampel yang di ambil berjumlah 3 pegawai dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Analisis dilakukan dengan wawancara pada pegawai untuk mengetahui usia, durasi kerja, posisi kerja dan keluhan yang dirasakan. Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui ergonomic pada pegawai puskesmas. Penilaian ke ergonomi  menggunakan Rapid Upper Limb Assesment (RULA).  Dari hasil analisis pegawai puskesmas melakukan pekerjaan tersebut selama 8 jam, yaitu dari jam 07.00 hingga 15.00. Posisi duduk tidak ergonomis dalam waktu lama dengan leher membungkuk dan tangan yang lebih banyak bekerja menyebabkan permasalahan musculoskeletal pada tangan, punggung, hingga leher.   Keluhan musculoskeletal yang paling banyak dirasakan adalah nyeri pada leher. Nyeri leher adalah nyeri yang dirasakan pada bagian atas tulang belakang. Nyeri leher yang dirasakan biasanya ditandai dengan adanya myofascial trigger point akibat dari kerusakan fasia pada jaringan otot sehingga dapat menimbulkan nyeri yang biasa disebut dengan myofascial pain syndrome. Gangguan ini dapat berupa nyeri lokal, stiffness, spasme, tightness, dan keterbatasan gerak dari otot tersebut. Berdasarkan hasil analisis, pada pegawai puskesmas sering mengeluhkan nyeri leher dikarenakan posisi kerja yang tidak bagus dan dilakukan dalam waktu lama. Posisi kerja yang tidak ergonomis dengan durasi yang lama dapat menyebabkan Otot yang bekerja dengan abnormal akan membuat berkurangnya mikrosirkulasi, sehingga dapat menimbulkan iskemik dalam jaringan. Serabut otot menjadi ikatan tali yang abnormal membentuk taut band dan mencetuskan adanya nyeri.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfara, I., I. Iftadi, dan R.D. Astuti. (2017). Analisis Postur Kerja Operator Perakitan Di Yessy Shoes Untuk Mengidentifikasi Resiko Gangguan Muskuloskeletal Akibat Kerja. Performa. 16(1).

Arthawan, M. A. P., Wahyuni, N., & Artini, I. G. A. (2017). Perbandingan Intervensi Muscle Energy Technique Dan Infrared Dengan Contract Relax Stretching Dan Infrared Dalam Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Leher Pada Pemain Game Online Dengan Myofascial Pain Syndrome Otot Upper Trapezius Di Denpasar. Denpasar: Universitas Udayana.

Gazbare, P., & Palekar, T. (2014). Effect of Swiss Ball Training on Balance in Hemiplegic Patient. NATIONAL EDITORIAL ADVISORY BOARD, 8(4), 4128.

Makmuriyah, S. (2013). Iontophoresis Diclofenac Lebih Efektif Dibandingkan Ultrasound Terhadap Pengurangan Nyeri Pada Myofascial Syndrome Musculus Upper Trapezius. Jurnal Fisioterapi, 13.

Nurkhikmah. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Muscoloskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Furniture Di Kecamatan Benda Kota Tangerang. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Samara, D. (2007). Nyeri muskuloskeletal pada leher pekerja dengan posisi pekerjaan yang statis. Universa Medicina, 26(3), 137-142.

OLVIANA, A. (2014). HUBUNGAN ANTARA POSTUR TUBUH DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA PEMBERSIH KULIT BAWANG DI UNIT DAGANG (UD) BAWANG LANANG KELURAHAN IRINGMULYO KOTA METRO.

Pamungkas, D. T. (2019). PERBAIKAN POSTUR KERJA UNTUK MENGURANGI RESIKO CEDERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT)(STUDI KASUS DI UD. SAMSUL) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Prasetyo, R. (2018). Perbedaan Efektifitas Muscle Energy Technique Dan Workplace Exercise Meningkatkan Kemampuan Fungsional Broadcaster Pada Myofacial Trigger Point Syndrome Otot Upper Trapezius (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).

Puspitasari, N., & Yusti, A. N. (2020). Hubungan Postur Kerja Terhadap Upper Cross Syndrome Pada Penjahit. Proceeding of The URECOL, 249-255.

Qumairoh, R. (2018). USULAN PERBAIKAN POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT (REBA) UNTUK MENGURANGI MUSCOLUSKELETAL DISORDER (MSDS)(STUDI KASUS PADA UD TIBAN JAYA ROTAN) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

Sari, E. N., Handayani, L., & Saufi, A. (2017). Hubungan Antara Umur dan Masa Kerja dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Laundry. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 13(2), 183-194.

Tarwaka. (2015). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Revisi-Edisi II. Cetakan Kedua. Harapan Press. Surakarta.

Downloads

Published

2021-07-01

How to Cite

Rahmanto, S., Yuliadarwati, N. M., Kusumawardana, R., & Rosadi, R. (2021). Analisa Risiko Terjadinya Keluhan Myofascial Pain Syndrome terhadap Otot Upper Trapezius pada Pegawai Puskesmas Kendalsari – Kota Malang. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 3(1), 26–29. https://doi.org/10.22219/physiohs.v3i1.16795