Pengaruh Adaptive Exercise terhadap Temperatur Tubuh Anak dengan Gangguan Neurologis Sistem Saraf Pusat

Authors

  • Soffil Yudha Mulyadi Departemen Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Widi Arti Departemen Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Herista Novia Widanti Departemen Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Bagas Anjasmara Departemen Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.22219/physiohs.v3i1.17163

Keywords:

Temperatur, Sistem saraf pusat, Cerebral palsy

Abstract

Kasus ganggguan neurologis system saraf pusat anak semakin meningkat tiap tahun, khususnya cerebral palsy dan traumatic brain injury. Kondisi umum tubuh anak dengan gangguan neurologis sistem saraf pusat yang mayoritas mengalami imobilisasi tentu akan menurun. Suhu menjadi Salah satu kondisi tubuh yang menurun pada anak bahkan anak tersebut sampai masuk dalam kategori hipotermia. Exercise sederhana dan mudah yang secara rutin dilakukan di rumah merupakan salah satu perlakuan sederhana agar temperatur tubuh anak selalu terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek adaptive exercise terhadap temperatur tubuh anak yang memiliki gangguan neurologis sistem saraf pusat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental one grup pre dan post test. Subyek perempuan 11 orang dan  laki laki 20 orang dengan rentang umur 2 – 10 tahun. Adaptive exerceise terdiri dari warming up waktu 5 menit, core movement waktu 25 menit, dan cooling down waktu 5 menit. Data diuji dengan paired T test. suhu tubuh pre test ( 36,12 ± 0,53) oC, suhu tubuh post test (36,63 ± 0,6) oC dan p = 0,00.  Adaptive exercise dapat menaikan temperatur tubuh tetapi peningkatan temperatur tersebut masih didalam rentang yang normal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bajraszewski, Enver, dkk. 2008. Cerebral Palsy Booklet. Melbourn : The Royal Children’s Hospital.

Christopher E, Lars T, Ulrike W. 2012. Low body temperature associated with severe ischemic stroke within 6 hours of onset: The Bergen NORSTROKE Study

Desiningrum, Ratri Dinnie. 2016. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogjakarta : Psikosain

Deden Siswanto, 2014. Hubungan Bedrest Lama Pada Pasien Stroke Dengan Atrofi Otot di RSUD Palembang Bari

Kementrian Kesehatan RI. Situasi Penyandang Disabilitas. September 2014. Jakarta : Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan; 2014.12.

Kei N 2012 Exercise and thermoregulation. J Phys Fitness Sports Med, 1(1): 73-82

Marret S, Vanhule C, Laquerrine A. Pathophysiology Of Cerebral Palsy.2013 April (Cited 2016 Aug 24). Available From Https: //www.Researchgate.Net/Publicatio n/236457421

M.L. Avellanas_, A. Ricart, J. Botella, 2011 Management of severe accidental hypothermia. Unidad de Medicina Intensiva, Hospital General, San Jorge, Huesca, Spain. 2011 Elsevier España, S.L. and SEMICYUC.

Runciman, 2016, Effects of Exercise Training on Performance and Function in Individuals with Cerebral Palsy: A critical Review

Rob Forsyth, Fenella Kirkham, 2012 . Predicting outcome after childhood brain injury, CMAJ 2012. DOI:10.1503 /cmaj.111045

Shaheen E, Lakhan and Fabricio P, 2011. Application of Mild Therapeutic Hypothermia on Stroke: A Systematic Review and Meta-Analysis. Department of Biosciences, Global Neuroscience Initiative Foundation, Los Angeles, Panorama City USA

Yondry Kukus, Wenny Supit 2017. Suhu tubuh: homeostasis dan efek terhadap kinerja tubuh manusia

World Health Organization (2011) Preventing and treating hypothermia in severely malnourished children. Available: https://www.who.int/elena/titles/bbc/hypothermia_sam/en/

Downloads

Published

2021-07-01

How to Cite

Mulyadi, S. Y., Arti, W., Widanti, H. N. ., & Anjasmara, B. (2021). Pengaruh Adaptive Exercise terhadap Temperatur Tubuh Anak dengan Gangguan Neurologis Sistem Saraf Pusat. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 3(1), 53–57. https://doi.org/10.22219/physiohs.v3i1.17163