Pengaruh Pemberian Neurodevelopmental Treatment, Play Therapy, dan Neuro Senso Terhadap Peningkatan Motorik Kasar Pada Anak Down syndrome

Authors

  • Wulan Adis Aranti Department of Public Health, Sebelas Maret University
  • Arif Pristianto Program Studi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.22219/physiohs.v5i1.26018

Keywords:

Neurodevelopmental Treatment, Play Therapy, Down Syndrome, physiotherapy

Abstract

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau sering disebut “special needs” merupakan anak dengan tumbuh kembang yang mengalami hambatan dan gangguan. Terdapat banyak kategori yang berkaitan dengan anak yang memiliki kebutuhan khusus, salah satunya adalah Down syndrome . Kelainan bawaan Down syndrome  ditandai dengan gejala fisik (phenotype) berupa hidung pesek, mata kecil dan sipit, telinga kecil, lidah besar serta perawakan pendek yang sering disebut dengan Trisomi 21 karena adanya mutasi kromosom 21. Penatalaksanaan tarapi dilakukan selama 4x sesi dengan waktu masing masing 15-20 menit. Treatment Neurosenso yang bertujuan untuk membuka gerbang sensoris, menurunkan emosi, memberikan efek relaksasi pada tubuh. Play Therapy, tujuan utama yang ingin dicapai adalah peningkatan konsentrasi dan kemampuan kognitif dan fokus anak. Serta Neuro Developmental Treatment untuk meningkatkan motorik mereka karena adanya hipotonus otot dan kelenturan sendi. Lalu dilakukan evaluasi dengan Gross Motor Function Measure (GMFM) bahwa terjadi perubahan dalam skor pada T1, T2, T3, dan T4 pada Dimensi D dan Dimensi E. Dimensi E mengalami kenaikan dari 76,92% menjadi 79,48%. Serta dimensi E 37,5% menjadi 38,89%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abd El-Hady, S. S., & Abd El-Azim, F. H (2018). Correlation between cognitive function, gross motor skills and health–Related quality of life in children with Down syndrome. Egyptian Journal of Medical Human Genetics, 19(2), 97-101. DOI: 10.1016/j.ejmhg.2017.07.006

Alhadi, S. (2016). Play therapy: Sebuah inovasi layanan konseling bagi anak usia dini. Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education), 3(3), 52-57. Retrieved From: http://ejournal.unipma.ac.id/index.php/JPAUD/article/view/606/538

Ananda, D., Nainggolan, R. D., & Vera, Y. (2022). Pengaruh Sensori Integration Dan Isotonic Exercise Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Anak Down Syndrome. Jurnal Kesehatan dan Fisioterapi, 44-51. Retrieved From: https://ejournal.insightpower.org/index.php/KeFis/article/view/182/145

Center For Disease Control and Prevention (CDC). (2015). Data and Statistics Autism Spectrum Disorder. Retrieved From: http://www.cdc.gov/ncbddd/autism/data.html.

Hazmi, D. F., Tirtayasa, K., & Irfan, M. (2013). Kombinasi Neuro Developmental Treatment dan Sensory Integration Lebih Baik daripada Hanya Neuro Developmental Treatmen Untuk Meningkatkan Keseimbangan Berdiri Anak Down Syndrome. Jurnal Fisioterapi, 13, 8-57. Retrieved From: https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/8372

Hosseini, E., & Foutohi-Ghazvini, F. (2016). Play therapy in augmented reality children with autism. Journal of Modern Rehabilitation, 10(3), 110-115. Retrieved From:https://jmr.tums.ac.ir/index.php/jmr/article/view/38

Loss, C. M., Teodoro, L., Rodrigues, G. D., Moreira, L. R., Peres, F. F., Zuardi, A. W., & Abilio, V. C. (2021). Is cannabidiol during neurodevelopment a promising therapy for schizophrenia and autism spectrum disorders?. Frontiers in pharmacology, 11, 635763. DOI: 10.3389/fphar.2020.635763

Marta, R. (2017). Penanganan kognitif down syndrome melalui metode puzzle pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 32-41. DOI: 10.31004/obsesi.v1i1.29

Meinapuri, M. (2013). Polimorfisme Gen Apolipoprotein E Pada Penderita Sindrom Down Trisomi 21. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(1), 14-19. DOI: https://doi.org/10.25077/jka.v2i1.57

Prasaja, P., & Khomarun, K. (2017). Perbandingan Antara Neuro Developmental Treatment (NDT) Dengan Kombinasi NDT Dan Sensory Integration Untuk Meningkatkan Keseimbangan Berdiri Pada Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Keterapian Fisik, 2(1), 1-7. DOI: https://doi.org/10.37341/jkf.v2i1.69

Primawati, R. S., Susilawati, S., & Sukandar, H. (2019). Music, Dance and Song About Tooth Brushing in The Improvement of Knowledge, Teaching Practices and Dental Cleaning Status Mouth in Children Down Syndrom in SLB Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Gigi, 6(2), 157-162. DOI: https://doi.org/10.31983/jkg.v6i2.5494

Pristianto, A., Rahman, F., & Setiyaningsih, R. (2018). Griya Habilitatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (Graha Pegasus) di Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 1(3), 260-265. DOI: https://doi.org/10.36341/jpm.v1i3.519

Putra, M. F. A., & Zaidah, L. (2020, May). Pengaruh Bobath Neuro Development Treatment (Ndt) Terhadap Kemampuan Duduk pada Penderita Cerebral Palsy Usia 6 Bulan Sampai 12 Tahun. In Prosiding University Research Colloquium (pp. 16-20). Retrieved From: http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/981/951

Rahma, M. S., & Indrawati, E. S. (2018). Pengalaman pengasuhan anak Down Syndrome (studi kualitatif fenomenologis pada Ibu yang bekerja). Jurnal Empati, 6(3), 223-232. DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2017.19752

Rahmatunnisa, S., Sari, D. A., Iswan, I., Bahfen, M., & Rizki, F. (2020). Study Kasus Kemandirian Anak Down Syndrome Usia 8 Tahun. EDUKIDS: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini, 17(2), 96-109. Retrieved From: https://ejournal.upi.edu/index.php/edukid/article/view/27486/pdf

Rakasiwi, A. M., & Ahsani, D. S. (2022). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Delay Development ec Pneumonia dengan Moalitas Neuro Denso (NS), Neuro Development Treatment (NDT) dan Massage pada Otot-Otot Pernafasan di YPAC Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia, 1(1), 35-43. Retrieved From: http://journal-mandiracendikia.com/index.php/ojs3/article/view/8

Rina, A. P. (2016). Meningkatkan life skill pada anak down syndrome dengan teknik modelling. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 5(03). DOI: 10.30996/persona.v5i03.851

Salavati, M., Krijnen, W. P., Rameckers, E. A. A., Looijestijn, P. L., Maathuis, C. G. B., van der Schans, C. P., & Steenbergen, B. (2015). Reliability of the modified gross motor function measure-88 (GMFM-88) for children with both spastic cerebral palsy and cerebral visual impairment: a preliminary study. Research in developmental disabilities, 45, 32-48. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ridd.2015.07.013

Downloads

Published

2023-06-19

How to Cite

Aranti, W. A., & Pristianto, A. (2023). Pengaruh Pemberian Neurodevelopmental Treatment, Play Therapy, dan Neuro Senso Terhadap Peningkatan Motorik Kasar Pada Anak Down syndrome . Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 5(1), 18–25. https://doi.org/10.22219/physiohs.v5i1.26018