Perbedaan Pengaruh Buteyko Breathing dan Chest Mobilization Terhadap Peningkatan Ekspansi Thorax Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Authors

  • Afrina Uswatun Hasanah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.22219/physiohs.v7i1.28922

Keywords:

Buteyko Breathing, Chest Mobilization, Expansi Thorax, PPOK, Midline

Abstract

Gejala PPOK seperti batuk dan sesak napas dapat menyebabkan kerja otot-otot pernapasan mengalami perubahan patologis pada sistem pernapasan dan berpengaruh pada kelemahan otot skeletal, sehingga penderita mengalami penurunan ekspansi thorax. Kekakuan, kelelahan serta kelemahan otot yang progresif dapat mempengaruhi besar kecilnya ekspansi thorax. Pemberian latihan pernapasan berupa buteyko breathing dan terapi fisik dada dengan chest mobilization merupakan upaya untuk mengaktivasi otot diafragma dalam meningkatkan kekuatan otot-otot pernapasan dan optimalisasi gerakan pernapasan pada ekspansi thorax pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh buteyko breathing dan chest mobilization terhadap peningkatan ekspansi thorax pada pasien PPOK. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimental dengan pre and post test two group design. Kelompok I diberikan buteyko breathing dilakukan 3 kali seminggu selama 2 minggu. Sedangkan kelompok II diberikan chest mobilization dilakukan 2 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil independent sample t-test menunjukan nilai (p > 0,05)  pada titik axilla, nilai (p > 0,05) pada titik intercostae 4-5, dan nilai (p > 0,05) pada titik procecus xypoideus. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan pengaruh buteyko breathing dan chest mobilization terhadap peningkatan ekspansi thorax pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti faktor resiko PPOK dari lingkungan dan olahraga.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, A. A., & Purnomo, D. (2018). Pengaruh Infra Red dan Terapi Latihan terhadap Stroke Hemiparese Dextra e.c Non Hemorage. 14–16.

Astriani, N. M. D. Y., Dewi, P. I. S., & Yanti, K. H. (2020). Relaksasi Pernafasan dengan Teknik Ballon Blowing terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen pada Pasien PPOK. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 426–435.https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1049

Aristi, A. K., & Widiani, E. (2020). Pengaruh Pemberian Teknik Pernafasan Buteyko Terhadap Arus Puncak Ekspirasi Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di RSUD dr. R. Soedarsono Pasuruan. Indonesian Journal of Nursing Health Science ISSN, 5(1), 68–74.

Dewi, R., Manurung R., & Bolon M., C., (2022). Latihan Jalan Kaki Penderita Penyakit Paru. 1(2), 30–35.

Faradila, F., Fauzar, & Kurniati, R. (2019). Terapi Rehabilitasi Pulmonal Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Indonesia Journal Chest, 6(2), 84–89.

GOLD (2021). Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD). Global Strategy for the Diagnosis, Management and Prevention of COPD. Updated 2021. http://www. goldcopd.org. Accessed January 2022.ve for Chr. Gold.

Ismail, L., Ibrahim, K., & Sahrudin. (2017). Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Paru Obtruktif Kronik (PPOK) di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo - Lepo Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–10.

Kemenkes. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Fisioterapi. Menteri Kesehatan Republik Indonesia,-54.

Khotimah, S. (2019). Latihan Endurance Meningkatkan Kwalitas Hidup Lebih Baik Dari Pada Latihan Pernafasan Pada Pasien Ppok Di. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),1689–1699. https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/6065

Lia, S. (2022). Latihan Berjalan Dengan Kontrol Pernapasan Pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok): Studi Fenomenologi. 4(8.5.2017).2003–2005.

Lindayani, L. P., Tedjamartono, & Dharma, T. (2017). Praktik Belajar Lapangan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia, 1302006137,32.http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/18781/1/ea91ca43e8db520c8a1e16ebf600f7e5.pdf

Multazam, A., Rakhmawati, H. S. N., & Hidayat, M. (2021). Pemberian Kombinasi Respiratory Muscle Stretch Gymnastic (RMSG) dengan Latihan Pernapasan Buteyko dalam Meningkatkan Ekspansi Dada dan Arus Puncak Ekspirasi pada Lansia. Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 3(2), 101–107. https://doi.org/10.22219/physiohs.v3i2.19451

Na’ima, A. L., & Prasetya, D. P. (2020). Penatalaksanaan Fisioterapi Dengan Nebulisasi Dan Chest Physiotherapy Terhadap Derajat Sesak Napas Dan Ekspansi Thoraks Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (Ppok). Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan Dan Teknologi, 2(1), 28–34. https://doi.org/10.52674/jkikt.v2i1.29

Nazhira, F. (2021). the Effectivity of Addition Chest Mobilization or Pursed Lip Breathing in Conventional Therapy in Copd Patients. Sport and Fitness Journal, 9(2), 126. https://doi.org/10.24843/spj.2021.v09.i02.p05

Pramonodjati, F., Prabandari, A. S., & Sudjono, F. A. E. (2019). Pengaruh perokok terhadap adanya c - reaktive protein (crp). Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 9(2).1–6. https://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/view/824

Review, L., Of, I., Respiratory, B. S., & For, T. (2022). Digital Repository Universitas Digital Repository Universitas Jember Jember Jurnal Keperawatan Digital Digital Repository Repository Universitas Universitas Jember Jember. 873–884.

Saputro, S.,(2015). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Rs Paru Ario Wirawan Salatiga. 16(1994).1-37. http://eprints.ums.ac.id/37501/6/BAB II.pdf

Sembiring, J. (2021). Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka. Convention Center Di Kota Tegal, 4(80), 4.

Silviavitari, T., Dewi, R., & Sanuddin, M. (2019). Jurnal Sains dan Kesehatan. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(6), 826–832.

Singh, G., & Raghavendran, M. (2021). Buteyko Breathing Technique. Journal of Nursing Education and Practice, 7(2), 13–16.

Somasundari, P., Swapna, M., & Hv, R. (2020). Effect of chest mobility exercises and myofascial release on chest expansion and dyspnoea in subjects with chronic obstructive pulmonary disease. ~ 4 ~ International Journal of Physical Education, Sports and Health, 7(4), 4–10. http://www.kheljournal.com/archives/2020/vol7issue4/PartA/7-3-38728.pdf

Tahir, H., Muthiah, S., & Awal, M., (2021). Pengaruh Mobilisasi Chest terhadap Peningkatan Ekspansi Thoraks pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar.. شماره 8; ص 99-117.

Tanjung, U. N., & Manao, N. D. (2019). Hubungan Perilaku Merokok Pada Remaja Dengan Kebugaran Kardiorespiratori (Cardiorespiratory Fitness) Di Sma Pencawan Medan. Public Health Journal, 6(1).

Tarigan, A. P. S., & Juliandi. (2018). Pernafasan Pursed Lip Breathing Meningkatkan Saturasi Oksigen Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (Ppok) Derajat Ii. Jurnal Keperawatan Indonesia, 1(2), 39–46.

Urip, J., Km, S., Ii, K., Tengah, S., Selatan, K., Tengah, K., & Barat, K. (2022). Article history : Public Health Faculty Received in revised form 7 Juni 2022 Universitas Muslim Indonesia Accepted 31 Juli 2022 Address : Available online 25 Oktober 2022 Email : Phone : batuk berlendir atau memiliki riwayat sesak napas disertai batuk ber. 5(4), 745–751.

Windiastoni, Y. H., & Haritsah, N. F. (2022). Pengaruh Teknik Mobilisasi Dada Terhadap Volume Paru Dan Ekspansi Thoraks Pada Penyakit Paru Obstruksi Kronis. 3(2), 49–55.

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Uswatun Hasanah, A. (2024). Perbedaan Pengaruh Buteyko Breathing dan Chest Mobilization Terhadap Peningkatan Ekspansi Thorax Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Physiotherapy Health Science (PhysioHS), 7(1), 8–18. https://doi.org/10.22219/physiohs.v7i1.28922