Konseling gestalt untuk menyelesaikan gejala stres
DOI:
https://doi.org/10.22219/procedia.v8i3.14306Abstract
Subjek merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, laki-laki, dan berusia 16 tahun. Subjek mengeluhkan memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayah dan kakak yang membuatnya merasa tidak senang dan tidak nyaman saat berada di rumah. Metode asesmen menggunakan wawancara, observasi, dan tes psikologi. Hasil asesmen subjek didiagnosis memiliki masalah dengan family interaction yang disebabkan unfinishedbusiness. Intervensi psikologi menggunakan konseling gestalt yang bertujuan meningkatkan family interaction dengan menyelesaikan unfinished business. Hasil intervensi menunjukkan subjek mampu menyelesaikan unfinished business dan memiliki interaksi dalam keluarga yang lebih baik dari sebelumnya.
Konseling, gestalt, unfinished business