Public awareness untuk mengurangi risiko bencana

Authors

  • Wiwik Sulistyaningsih Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.22219/procedia.v3i1.2179

Abstract

Wilayah Indonesia yang secara geografis terletak diantara tiga lempeng benua yang selalu bergerak, memiliki 127 gunung api, dan dengan kondisi sosial politik yang dinamis, mengandung risiko terjadinya bencana. Dengan demikian pada masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan berisiko bencana, sangat diperlukan adanya pemahaman yang cukup tentang kondisi dan risiko bencana yang mungkin terjadi di daerah tempat tinggal mereka. Hal ini dimaksudkan agar mereka memiliki kesiapan yang cukup untuk dapat menghadapi bencana dan kemudian dapat pula secepatnya pulih kembali seandainya terjadi bencana. Sementara bila masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi bencana, maka yang terjadi adalah timbulnya korban yang terlalu besar dan pemulihan yang memakan waktu panjang untuk masyarakat dapat kembali menjalani hidup yang normal selepas bencana. Beberapa dampak yang timbul akibat bencana diantaranya adalah korban jiwa, hilangnya harta benda, serta rusaknya infrastuktur dan lingkungan. Selain itu situasi chaos selepas terjadinya bencana biasanya juga diwarnai dengan rumor atau isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang semakin memperkeruh keadaan untuk pemulihan masyarakat. Lambatnya proses rehabilitasi dan rekons-truksi pasca bencana juga dapat terjadi apabila masyarakat menolak untuk mengikuti dan mendukung program-program yang dicanangkan oleh pemerintah. Bahkan upaya edukasi tentang bencana yang dilakukan oleh pemerintah juga akan berjalan kurang optimal jika masyarakat belum memahami sepenuhnya tentang pengurangan risiko bencana yang sebenarnya sangat mereka butuhkan. Sikap masyarakat yang seperti ini umumnya bersumber dari kurang dimilikinya pemahaman dan pengetahuan tentang risiko bencana serta upaya penanggulangan bencana yang dapat dilakukan. Pentingnya peran pengetahuan dan inovasi ini bertujuan agar budaya keselamatan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana di semua tingkat dapat terwujud. Sebagai contoh, kemajuan pengetahuan di bidang geologi dapat menjelaskan banyak hal terkait dengan sejarah bencana di suatu tempat, sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang tepat untuk menjelaskan mengapa suatu bencana terjadi. Dengan memberikan kesadaran dan pemahaman (public awareness) tentang risiko bencana tersebut diharapkan masyarakat akan dapat berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Kata kunci: bencana, public awareness, pengurangan risiko bencana

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

How to Cite

Sulistyaningsih, W. (2015). Public awareness untuk mengurangi risiko bencana. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 3(1). https://doi.org/10.22219/procedia.v3i1.2179