Pasca penanganan bencana: Diantara anugrah dan bencana kedua
DOI:
https://doi.org/10.22219/procedia.v3i1.2189Abstract
Bencana alam merupakan fenomena tak terduga yang tidak dapat terhindarkan. Terkadang dapat terdeteksi keberadaannya namun manusia tidak mampu merubah atau menghindarinya. Tsunami Aceh 2005 merupakan bencana alam yang tak terdeteksi, datang tiba-tiba dan meluluhlantakkan kehidupan yang telah mapan. Berikutnya dapat dipahami bahwa penanganan bencana alam dengan masuknya berbagai bantuan dari segala elemen masyarakat luas, telah menyisakan hal baru berupa masuknya budaya baru, konflik budaya, nilai-nilai baru. Tentunya kehadiran budaya baru tidak serta merta dapat ditolak atau dihindari. Ketika ini sudah terjadi, maka menjadi tugas kita untuk melakukan seleksi, filterisasi atau bahkan asimilasi budaya. Nilai-nilai kearifan lokal yang ada pada masyarakat perlu diidentifikasikan kembali yang selanjutnya menjadi pedoman dalam mensikapi budaya baru yang masuk. Dengan ini maka kita dapat membekali diri terutama generasi muda (anak-anak, remaja) untuk tetap menjunjung tinggi value orang Aceh dan bersikap bijak menghadapi masuknya budaya baru (asing)
Kata Kunci: Bencana, penanganan bencana, tsunami, budaya baru, nilai.