Pendidikan inklusi berbasis komunitas: Media optimalisasi potensi siswa pasca tsunami
DOI:
https://doi.org/10.22219/procedia.v3i1.2220Abstract
Peristiwa tsunami membawa begitu banyak duka dan kesedihan bagi semua pihak, terutama bagi para korban dan keluarga yang tersisa, tidak terkecuali bagi anak-anak. Mereka kehilangan kesempatan untuk mendapat kasih sayang dan bimbingan yang sangat mereka butuhkan diusianya. Dampak lain dari tsunami ini adalah anak-anak hidup dalam keluarga dengan kondisi social ekonomi yang dan kondisi mental keluarga dengan gangguan psikologis karena kehilangan anggota keluarga. Situasi semacam ini akan mempengaruhi kondisi psikologis anak serta melemahkan fungsi otak anak, sehingga anak-anak ini membutuhkan layanan khusus untuk untuk mengoptimalkan potensi diri mereka pasca tsunami. Pendidikan inklusif berbasis komunitas dapat menjadi solusi dalam memberikan layanan bagi anak-anak pasca tsunami ini. Prinsip utama dalam pembelajaran inklusif berbasis komunitas ini adalah membangun partisipasi seluruh komponen komunitas sekolah (orang tua anak berkebutuhan khusus, (ABK) orang tua non ABK, siswa reguler, guru, karyawan) untuk ikut andil dalam mensukseskan pembelajaran inklusif. Dalam masyarakat korban tsunami, membentuk masyarakat inklusif sebenarnya menjadi lebih mudah karena pengalaman yang sama yang mereka rasakan mampu menumbuhkan kebersamaan, empati dan ikatan persaudaraan yang kuat untuk bangkit dari keterpurukan. Kondisi psikologis semacam ini justru memudahkan pelaksanaan pendidikan inklusif pasca tsunami. Orang tua , sekolah, guru dan professional perlu dibangun kesadarannya untuk saling bekerjasama membangun kelas inklusif.
Keywords: korban tsunami, pendidikan inklusi, komunitas, anak berkebutuhan khusus