Meningkatkan kepercayaan diri di sekolah pada remaja panti asuhan melalui konseling kelompok perilaku

Authors

  • Karisma Dewi Puspasari Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

DOI:

https://doi.org/10.22219/procedia.v11i4.25195

Keywords:

Adolescents, behavioral techniques, group counseling, orphanages, self-confidence

Abstract

Self-confidence is essential for adolescents to have at school. Self-confidence at school can optimize adolescents' self-functioning while at school, both in teaching and learning activities and when interacting with their friends and teachers. Some adolescents from orphanages are vulnerable to low self-confidence due to differences in background between themselves and other people in general. Behavioral group counseling was considered to be a solution to increase adolescents' self-confidence. This study aimed to examine the effectiveness of behavioral group counseling to increase self-confidence at school in orphanage adolescents. This quantitative one-group pretest-posttest study involves six male and female adolescent subjects living in orphanages. Behavioral group counseling consisted of 15 sessions by applying the principles of behavioral learning theory, such as modeling, roleplay, and reinforcement. The self-confidence scale refers to Lauster's self-confidence theory, which has a reliability value 0.708. Data analysis used paired sample t-test. The results obtained p = 0.00 (p < 0.01) show that behavioral group counseling is effective for increasing self-confidence at school in adolescent orphanage subjects.

 

Rasa percaya diri merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki remaja di sekolah. Rasa percaya diri di sekolah dapat mengoptimalkan fungsi diri remaja selama berada di sekolah, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun saat berinteraksi dengan teman dan gurunya. Beberapa remaja panti asuhan rentan mengalami rendahnya rasa percaya diri akibat perbedaan latar belakang antara dirinya dengan orang lain pada umumnya. Konseling kelompok perilaku dinilai dapat menjadi solusi untuk meningkatkan rasa percaya diri remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas konseling kelompok behavioral untuk meningkatkan rasa percaya diri di sekolah pada remaja panti asuhan. Penelitian kuantitatif one-group pretest-posttest ini melibatkan enam subjek remaja laki-laki dan perempuan yang tinggal di panti asuhan. Konseling kelompok perilaku terdiri dari 15 sesi dengan menerapkan prinsip-prinsip teori pembelajaran perilaku, seperti modeling, roleplay, dan penguatan. Skala kepercayaan diri mengacu pada teori kepercayaan diri Lauster yang mempunyai nilai reliabilitas 0,708. Analisis data menggunakan uji Paired Sample T-test. Hasil yang diperoleh p = 0,00 (p < 0,01) menunjukkan bahwa konseling kelompok behavioral efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri di sekolah pada mata pelajaran remaja panti asuhan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akbari, O., & Sahibzada, J. (2020). Students’ self-confidence and its impacts on their learning process. American International Journal of Social Science Research, 5(1), 1–15. https://doi.org/10.46281/aijssr.v5i1.462

Arias-Pujol, E., & Anguera, M. T. (2017). Observation of interactions in adolescent group therapy: a mixed methods study. Frontiers in Psychology, 8, 1188. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.01188

Astriani, D. (2019). Konseling kelompok dengan strategi self management untuk mengurangi perilaku agresif pada remaja. PROCEDIA: Studi Kasus dan Intervensi Psikologi, 7(1), 37–46. https://doi.org/10.22219/procedia.v7i1.12979

Azeem, A., Bashir, R., Faiz, Z., & Warraich, W. Y. (2022). Effects of multi-therapy approaches on social skills and communication development among children having autism spectrum disorder. Indian Journal of Economics and Business, 21(1). http://www.ashwinanokha.com/IJEB.php

Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review, 84(2), 191–215. https://doi.org/10.1037/0033-295X.84.2.191

Bisri, M., Purwanto, E., & Japar, M. (2018). The effectiveness of group counselling with modelling technique to improve selfefficacy in senior high school students decision making of study continuation. Jurnal Bimbingan Konseling, 7(1), 17–22. https://doi.org/10.15294/jubk.v7i1

Busmayaril, B., & Havilla, A. (2018). Konseling kelompok menggunakan teknik behavioral contract sebagai layanan pada peserta didik yang memiliki perilaku membolos. KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 5(2), 131. https://doi.org/10.24042/kons.v5i2.3605

Center for Substance Abuse Treatment. (1999). Brief Interventions and Brief Therapies for Substance Abuse. Substance Abuse and Mental Health Services Administration (US).

Corey, G. (2009). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy (8th ed.). Belmont, CA: Thomson Brooks/Cole.

De Vega, A., Hapidin, H., & Karnadi, K. (2019). Pengaruh pola asuh dan kekerasan verbal terhadap kepercayaan diri (selfconfidence). Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 433-439.https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.227

Drozdek, B., & Bolwerk, N. (2010). Evaluation of group therapy with traumatized asylum seekers and refugees—The Den Bosch Model. Traumatology, 16(4), 117–127. https://doi.org/10.1177/1534765610388298

Eryanti, D. (2020). Solution focused brief therapy untuk meningkatkan rasa percaya diri remaja. Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 3(2), 221–233.

Hackett, D. (2011). Role-Playing BT - Encyclopedia of Child Behavior and Development (S. Goldstein & J. A. Naglieri (eds.)). Springer, Boston, MA, pp. 1278–1279.https://doi.org/10.1007/978-0-387-79061-9 2466

Hayati, N., & Yusri, F. (2023). Meningkatkan kepercayaan diri anak di panti asuhan darul ikhlas kabupaten padang pariaman. Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri, 2(1), 114-125. https://doi.org/10.58192/sejahtera.v2i1.460

Herlina, H., Burhan, Z., & Ashari, L. H. (2023). terapi berpikir positif untuk meningkatkan kepercayaan diri pada atlet beladiri karate sma 1 praya timur. NUSRA: Jurnal Penelitian Dan Ilmu Pendidikan, 4(2), 127–138. https://doi.org/10.55681/nusra.v4i2.485

Hurlock, E. B. (2011). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang. Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Idowu, A. I., Durosaro, I., & Esere, M. O. (2010). Efficacy of group counselling interventions (positive reinforcement and self control techniques) in remedying truancy among schoolgoing adolescents in Ilorin, Nigeria. IFE Psychologia: AnInternational Journal, 18(1), 45–54. https://doi.org/10.4314/ifep.v18i1.51651

Jaenudin, U., Fahmi, I., & Ramdani, Z. (2022). Role of culture shock as a mediator of relationship between achiever and challenger personality to sojourner adjustment. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 7(1), 121–134. https://doi.org/10.33367/psi.v7i1.2258

Kharolina, M. (2006). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan percaya diri pada siswa kelas X SMA Kartika V-3 Surabaya. Skripsi. UNESA Surabaya.

Komalasari, G., & Wahyuni, E. (2011). Teori dan teknik konseling. Jakarta: Indeks.

Latipun. (2010). Psikologi konseling. Malang: UMM Press.

Lauster, P. (2012). Tes kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Lestari, R., Wicaksono, H. H., Kinanthi, K. H., & Salsabilla, S. (2022). Konseling kelompok untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja panti. Abdi Psikonomi, 107–115. https://doi.org/10.23917/psikonomi.vi.517

Mertens, E. C. A., Dekovi´c, M., Van Londen, M., & Reitz, E. (2021). The role of classmates’ modeling and reinforcement

in adolescents’ perceived classroom peer context. journal of youth and adolescence, 50(2), 260-270.https://doi.org/10.1007/s10964-020-01325-8

Monnalisza, M., & S, N. (2018). Kepercayaan diri remaja panti asuhan Aisyiyah dan implikasinya terhadap layanan bimbingan dan konseling. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) , 3(2), 77.https://doi.org/10.29210/02235jpgi0005

Oktaviani, A. R., & Barida, M. (2021). Meningkatkan kepercayaan diri dalam konseling kelompok dengan teknik modeling. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan, 2(1).

Oktavianto, E., Melinda, D. W., & Timiyatun, E. (2023). Kejadian Bullying dan kepercayaan diri pada remaja. Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, 18(1), 140–147.https://doi.org/10.32504/sm.v18i1.745

Pritama, D. (2015). Studi tentang upaya guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa SD negeri 1 pengasih. Basic Education, 5(12).

Puspasari, K. D. (2020). Teknik modelling simbolik dan reinforcement positif untuk meningkatkan keterampilan sosial

pada Anak Intellectual Disability. Procedia: Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 6(2), 46-53. https://doi.org/10.22219/procedia.v6i2.12641

Puspasari, K. D., Nabila, Z. S., Yuniardi, M. S., & Latipun, L. (2021). Application of negative reinforcement and reward

technique to reduce behavior of collecting goods in individual with schizophrenia. Iranian Journal of Psychiatry and Clinical Psychology, 27(1), 128–137. http://dx.doi.org/10.32598/ijpcp.27.1.3233.1

Rahayu, R., & Sinurat, R. (2019). Pengembangan model konseling kelompok dengan pendekatan behavioral untuk meningkatkan prosocial behavior bystander. Jurnal Konseling Komprehensif: Kajian Teori Dan Praktik Bimbingan dan Konsleing, 8(2) ,1–13. https://core.ac.uk/download/pdf/267824923.pdf

Rohyan, H. M. (2016). Penggunaan konseling kelompok dalam meningkatkan percaya diri peserta didik kelas vii smp wiyata karya natar Kabupaten Lampung Selatan.Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 317-330. https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konselig

Sari, E. P., & Purwaningsih, S. M. (2018). Pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas X program IPA di SMA Negeri 1 Cerme Gresik. Avatara: e-Journal Pendidikan Sejarah, 6(3), 79–87.

Shechtman, Z. (2007). How does group process research inform leaders of counseling and psychotherapy groups? Group Dynamics: Theory, Research, and Practice, 11(4), 293-304. http://dx.doi.org/10.1037/1089-2699.11.4.293

Sihombing, F. S., & Saragi, M. P. D. (2022). Penerapan konseling kelompok dalam perspektif islam untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja. Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 11(1), 57-68.https://doi.org/10.20414/altazkiah.v11i1.5180

Silalahi, N. (2016). Perbedaan kepercayaan diri antara remaja yang tinggal di panti asuhan dengan di luar panti asuhan (di asuh keluarga). Universitas Medan Area.https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/1281

Subandi, S., Hasanah, I. F., Dewi, L. L., & Jannah, S. R. (2020). Implementation of group counseling and role-playing: The investigation of students social interaction improvement. Islamic Guidance and Counseling Journal, 3(1), 32–37.https://doi.org/10.25217/igcj.v3i1.613

Sufi, M. A., Aspin, A., & Silondae, D. P. (2020). Hubungan kepercayaan diri dengan penyesuaian sosial pada remaja panti asuhan. Jurnal Sublimapsi, 1(3), 156–162.http://dx.doi.org/10.36709/sublimapsi.v1i3.14293

Ulfa, H. M., Yusmansyah, Y., & Utaminingsih, D. (2018). Penggunaan konseling kelompok untuk meningkatkan percaya diri dalam belajar siswa. ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 6(4).

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Puspasari, K. D. (2023). Meningkatkan kepercayaan diri di sekolah pada remaja panti asuhan melalui konseling kelompok perilaku . Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 11(4), 156–160. https://doi.org/10.22219/procedia.v11i4.25195