Play therapy untuk meningkatkan interaksi sosial anak dengan Intellectual Disability Disorder
DOI:
https://doi.org/10.22219/procedia.v12i1.29907Keywords:
Adaptive skill, intellectual disability, social interaction, play therapy, puppetAbstract
Intellectual disability is a limitation in intellectual capacity as well as in adaptive abilities, such as the ability to carry out daily activities such as eating, dressing, communicating, or participating in group activities. Some problems that can cause children to experience intellectual disabilities are due to problems from the mother's pregnancy and deficiencies in biological organs, especially the brain. This research aims to improve social interactions in children with intellectual disabilities. The subject is a 9-year-old boy. The assessment methods used are clinical interviews, observation, and the WISC test. The intervention technique used is play therapy with wayang dolls. The results of the intervention led to increased social interaction in children, namely being able to start greeting friends first by saying the friend's name and playing together with friends.
Disabilitas intelektual adalah keterbatasan kapasitas intelektual serta kemampuan adaptif, seperti kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, berkomunikasi, atau berpartisipasi dalam aktivitas kelompok. Beberapa permasalahan yang dapat menyebabkan anak mengalami disabilitas intelektual adalah karena adanya permasalahan dari kehamilan ibu dan kekurangan pada organ biologis khususnya otak. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi sosial pada anak tunagrahita. Subjeknya adalah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Metode penilaian yang digunakan adalah wawancara klinis, observasi, dan tes WISC. Teknik intervensi yang digunakan adalah terapi bermain dengan boneka wayang. Hasil intervensi menyebabkan peningkatan interaksi sosial pada anak yaitu dapat memulai menyapa teman terlebih dahulu dengan menyebutkan nama temannya dan bermain bersama dengan temannya.
Downloads
References
Adwiah, A. R., & Putro, K. Z. (2023). Penerapan Terapi Bermain dalam meningkatkan Interaksi Sosial Anak Autis di Rumah Terapi ABK. Jurnal Pendidikan Anak, 9(2).
Alimah, N. (2022). Psikoedukasi untuk Meningkatkan Pengetahuan Orang Tua dalam Mengembangkan Kemandirian Rawat Diri Anak Berkebutuhan Khusus. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 10(3), 83–87. https://doi.org/10.22219/procedia.v10i3.19199
Aprilia, W. (2020). Perkembangan pada Masa Pranatal dan Kelahiran. Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 40–55. https://doi.org/https://doi.org/10.24853/yby.4.1.39-56
Ashori, M., & Abedi, A. (2020). Meta-Analysis of the Effectiveness of Interventions Based on Play Therapy on the Adaptive Behavior in Children with Intellectual Disability. Quarterly Journal of Child Mental Health, 7(1), 93–105. https://doi.org/10.29252/jcmh.7.1.9
Cappadocia, M. C., Weiss, J. A., & Pepler, D. (2012). No Title. Journal of Autism and Developmental Disorders, 42(1), 266–277. https://doi.org/10.1007/s10803-011-1241-x
Chiurazzi, P., Kiani, A. K., Miertus, J., Barati, S., Manara, E., Paolacci, S., Stuppia, L., Gurrieri, F., & Bertelli, M. (2020). Genetic analysis of intellectual disability and autism. Acta Biomed, 91(1), 1–5. https://doi.org/10.23750/abm.v91i13-S.10684
Dewi, N. N., Widiawati, D., & Retnoningtyas. (2019). Efektivitas Applied Behavior Analysis terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Murid SLB dengan Gangguan Spektrum Autis di Bali. Jurnal Psikologi Mandala, 3(2), 21–28.
Diahwati, R., Hariyono, & Hanurawan, F. (2018). Keterampilan Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar Inklusi. Jurnal Pendidikan, 1(8), 1612–1620. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/jp.v1i8.6682
Drisko, J., Corvino, P., Kelly, L., & Nielson, J. (2019). Is Individual Child Play Therapy Effective? Research on Social Work Practice, 30(7), 1–9. https://doi.org/10.1177/1049731519854157
Fadhilah, N., & Mukhlis, A. M. A. (2021). Hubungan Lingkungan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya Dan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, 22(1), 16–34. https://doi.org/https://doi.org/10.33830/jp.v22i1.940.2021
Fazio-Griffith, L. J., & Ballard, M. B. (2014). Cognitive Behavioral Play Therapy Techniques in School-Based Counseling: Assisting Students in The Development of Social Skills. American Counseling Association, Knowledge Center, 18(1), 1–14. https://www.counseling.org/docs/default-source/vistas/article_18.pdf?sfvrsn=12&sfvrsn=12
Feist, J., & Feist, G. J. (2014). Teori Kepribadian. Jakarta; Salemba Humanika.
Ferreira, J. M., Mäkinen, M., & Amorim, K. de S. (2016). Intellectual Disability in kindergarten: Possibilities of Development through Pretend Play. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 217(1), 487–500. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.02.024
Habibi, M. M. (2022). Efektifitas Terapi Bermain Sosial untuk Meningkatkan Kemampuan dan Ketrampilan Sosial Bagi Anak Autism. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(2), 504–511. https://doi.org/10.29303/jipp.v7i2.706
Hapsari, I. I. (2017). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta; Indeks.
Hidayat, S. (2020). Kiat Pengembangan Kecerdasan Intelektual (Otak) Anak Didik. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(7), 1271–1280.
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan (terjemahan). Jakarta; Erlangga.
Indriastuti, N. W. (2019). Metode Behavioral Art Program untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Anak dengan ASD. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 8(1), 128–138. https://doi.org/https://doi.org/10.30996/persona.v8i1.2364
Insani, M. F., Rusmana, A., & Hakim, Z. (2019). Kecemasan Orangtua terhadap Masa Depan Anak Penyandang Disabilitas Intelektual di SB C Bina Asih Cianjur. Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial, 3(1), 40–57. https://doi.org/https://doi.org/10.31595/rehsos.v3i1.377
Khodabakhshi-Kooalee, A., Falsafinejad, R. M., & Rezaei, S. (2018). Effectiveness Puppet Play Therapy on Adaptive Behavior and Social Skills in Boy Children with Intellectual Disability. Caspian Journal of Pediatrics, 4(1), 271–277. https://doi.org/10.22088/acadpub.BUMS.4.1.271
Kroflin, L. (2012). The Power of the Puppet. In The Power of the Puppet. Zagreb; National and University Library. https://www.unima.org/uploads/media/The_Power_of_the_Puppet_Eng_edited_02.pdf#page=15
Kurnia, L. (2020). Dampak Interaksi Sosial Anak Usia Dini Akibat Latar Belakang Orangtua Tuna Wicara. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 39–54. https://doi.org/10.55171/jaa.v1i1.615
Meany-Walen, K. K., & Teeling, S. (2016). Adlerian Play Therapy with Students with Externalizing Behaviors and Poor Social Skills. International Journal of Play Therapy, 25(2), 64–77. https://doi.org/10.1037/pla0000022
Muhdiar, F. A., & Handayani, E. (2019). Efektivitas Teknik Repeated Oral Reading Dan Implementasi Teknik-Teknik Modifikasi Perilaku Dalam Meningkatkan Kelancaran Membaca Pada Anak Dengan Mild Intellectual Disability. Journal of Psychological Science and Profession, 3(2), 114–122. https://doi.org/10.24198/jpsp.v3i2.21872
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2018). Psikologi abnormal (edisi kesembilan). Jakarta; Erlangga.
Pangesti, M. (2015). Terapi Bermain untuk Meningkatkan Interaksi Sosial pada Anak Autis. Procedia: Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 4(1), 27–34. https://doi.org/10.22219/procedia.v4i1.16215
Patel, D. R., Apple, R., Kanungo, S., & Akkal, A. (2018). Intellectual Disability: Definitions, Evaluation and Principles of Treatment. Pediatric Medicine, 1(11), 1–11. https://doi.org/10.21037/pm.2018.12.02
Rusmayadi. (2019). Pengaruh Kecerdasan Interpersonal, Keterampilan Sosial terhadap Kemandirian Anak Usia Dini. Early Childhood Education Journal of Indonesia, 2(1), 23–30.
Sakina, M., & Sukiatni, D. (2020). Peningkatan Perkembangan Sosial dan Emosional Melalui Pemberian Terapi Bermain pada Usia Prasekolah. Jurnal Psikodidaktika, 5(1), 65–72. https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v5i1.1224
Shree, A., & Shukla, P. C. (2016). Intellectual Disability: Definition, Classification, Causes and Characteristics. Learning Community-An International Journal of Educational and Social Development, 7(1), 9. https://doi.org/10.5958/2231-458x.2016.00002.6
Skinner, B. F. (1988). The Selection of Behavior: The Operant Behaviorism of B.F. Skinner: Comments and Consequences. New York: Cambridge University Press.
Smith, J. D. (2018). Sekolah untuk Semua : Teori dan Implementasi Inklusi (terj). Bandung: Nuansa Cendekia.
Smogorzewska, J., & Szumski, G. (2017). Developing Preschoolers’ Social Skills: The Effectiveness of Two Educational Methods. International Journal of Disability, Development and Education, 65(3), 318–340. https://doi.org/10.1080/1034912X.2017.1368461
Suharmini, T., Purwandari, Mahabbati, A., & Purwanto, H. (2017). Pengembangan Pengukuran Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Inklusif Berbasis Diversity Awareness. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 10(1), 11–21. https://doi.org/10.21831/jpipfip.v10i1.16792
Suharta, & Balaputra, I. (2021). Dukungan Sosial Mengurangi Beban Pengasuhan Anak dengan Disabilitas Intelektual Selama Masa Pandemi Covid- 19 di Kabupaten Jember. Medical Journal of Al-Qodiri, 6(2), 107–113. https://doi.org/10.52264/jurnal_stikesalqodiri.v6i2.101
Theis, N., Campbell, N., De Leeuw, J., Owen, M., & Schenke, K. C. (2021). The effects of COVID-19 restrictions on physical activity and mental health of children and young adults with physical and/or intellectual disabilities. Disability and Health Journal, 14(3), 101064. doi:10.1016/j.dhjo.2021.101064
Thompson, J. (2007). Toddlercare: Pedoman Merawat Balita (Terjemahan). Jakarta; Erlangga.
Wijayanti, T. P., Afita, W., & Wilantanti, G. (2017). Pengaruh Sekolah Inklusi terhadap Kepekaan Sosial Anak SD Slerok 2 Kota Tegal. Journal of Creativity Student, 2(2), 47–57. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jcs.v2i2.20504
Zellawati, A. (2016). Terapi Bermain untuk Mengatasi Permasalahan pada Anak. Jurnal Ilmiah, 2(3), 164–175.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sitti Rahmiwaty Gobel, Yudi Suharsono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.