Intervensi pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada perempuan dewasa awal yang mengalami Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) akibat kekerasan dalam berpacaran

Authors

  • Dewa Ayu Aristya Prabadewi Universitas Airlangga
  • Tiara Diah Sosialita Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.22219/procedia.v12i3.32186

Keywords:

Cognitive behavior therapy, posttraumatic stress disorder, violence, violence in dating

Abstract

Posttraumatic stress disorder is a disorder with re-experiencing, avoidance, negative beliefs and hyperarousal symptoms that occur after experiencing extreme events, in this case dating violence in early adult women. The assessments used are clinical interviews, observation with PCL-5, Wechsler Adult Intelligence Scale, Sacks Sentence Completion Test, Graphic Test, Thematic Apperception Test. This case study with intervention model aims to study the role of Cognitive Behavior Therapy in developing adaptive beliefs and behavior to reduce PTSD symptoms due to dating violence. In line with the hypothesis, the result is CBT intervention can reduce PTSD symptoms when individuals develop new meanings for the traumatic events and thoughts that are more adaptive to the current situation, resulting in more adaptive physiological responses and reduced avoidance behavior. Physical health also improves with better sleep quality after engaging in productive activities. Individuals also successfully learn new skills that can be used to prevent relapse.

Gangguan stres pascatrauma merupakan gangguan dengan gejala-gejala mengalami kembali, penghindaran, keyakinan negatif, dan hiperarousal yang terjadi setelah mengalami kejadian ekstrem, dalam hal ini kekerasan dalam pacaran pada wanita dewasa awal. Asesmen yang digunakan adalah wawancara klinis, observasi dengan PCL-5, Skala Kecerdasan Dewasa Wechsler, Tes Penyelesaian Kalimat Sacks, Tes Grafis, Tes Apersepsi Tematik. Studi kasus dengan model intervensi ini bertujuan untuk mempelajari peran Terapi Perilaku Kognitif dalam mengembangkan keyakinan dan perilaku adaptif untuk mengurangi gejala PTSD akibat kekerasan dalam pacaran. Sejalan dengan hipotesis, hasilnya adalah intervensi CBT dapat mengurangi gejala PTSD ketika individu mengembangkan makna baru untuk kejadian dan pikiran traumatis yang lebih adaptif dengan situasi saat ini, sehingga menghasilkan respons fisiologis yang lebih adaptif dan mengurangi perilaku penghindaran. Kesehatan fisik juga membaik dengan kualitas tidur yang lebih baik setelah terlibat dalam kegiatan produktif. Individu juga berhasil mempelajari keterampilan baru yang dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amelia, A. R. (2016). Efektivitas cognitive behavior therapy (CBT) untuk menurunkan simtom stres pasca trauma pada korban yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Universitas Padjadjaran.

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorder. Fifth Edition (DSM-5). American Psychiatric Association.

American Psychological Association. (2017). What is exposure? clinical practice guideline. https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/exposure-therapy

Beck, J. S. (2021). Cognitive behavior therapy: Basics and beyond, 3rd ed. In Cognitive behavior therapy: Basics and beyond, 3rd ed. (Third Edit). The Guilford Press.

Berenz, E. C., York, T. P., Bing-Canar, H., Amstadter, A. B., Mezuk, B., Gardner, C. O., & Roberson-Nay, R. (2017). Time course of panic disorder and posttraumatic stress disorder onsets. Physiology & Behavior, 176(3), 139–148. https://doi.org/10.1007/s00127018-1559-1.Time

Boffa, J. W., Short, N. A., Gibby, B. A., Stentz, L. A., & Schmidt, N. B. (2018). Distress tolerance as a mechanism of PTSD symptom change: Evidence for mediation in a treatment-seeking sample. Psychiatry Res, 267, 400–408. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2018.03.085

Bolton, E. E., Lambert, J. F., Wolf, E. J., Raja, S., Varra, A. A., & Fisher, L. M. (2004). Evaluating a cognitive-behavioral group treatment program for veterans with posttraumatic stress disorder. Psychological Services, 1(2), 140–146. https://doi.org/10.1037/1541-1559.1.2.140

Corey, G. (2013). Theory and practices of counseling & psychotherapy (Ninth Edit). Brooks/Cole.

Fadilah, R., Syahputri, V., Afifah, D. T., Faizah, Y., & Orangtua, P. (2024). Analisis gangguan stres pasca trauma (PTSD) pada remaja yang sering menyaksikan orangtuanya bertengkar. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisipline, 1(12), 601–607.

Faradillah, S. S., & Amriana. (2020). Cognitive-behavioral therapy dengan teknik thought stopping untuk menangani trauma psikologis mahasiswa yang mengalami broken home. Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 3(1), 83–94. https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/prophetic/article/view/6957

Fauzia, Y. & Lestari, W. (2017). Gangguan stres pasca trauma pada korban pelecehan seksual dan pemerkosaan. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sistim Dan Kebijakan Kesehatan, II(2), 1–8. http://journal.unair.ac.id/MKP@gangguan-stres-pascatrauma-pada-korban-pelecehan-seksual-dan-perkosaanarticle-2160-media-15-category-8.html

Fitri, D. (2017). Efektivitas cognitive behavior therapy untuk menurunkan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi Gunadarma, 10(1), 65–73.

Frank, H. E., Last, B. S., AlRabiah, R., Fishman, J., Rudd, B. N., Kratz, H. E., Harker, C., Fernandez-Marcote, S., Jackson, K., Comeau, C., Shoyinka, S., & Beidas, R. S. (2021). Understanding therapists’ perceived determinants of trauma narrative use. Implementation Science Communications, 2(131), 1–14. https://doi.org/10.1186/s43058-021-00231-9

Golding, J. M. (1999). Intimate partner violence as a risk factor for mental disorder: A meta analysis. Journal of Family Violence, 14(2), 99–132. https://doi.org/10.1023/A:1022079418229

Hali, G. R. T., & Lebuan, A. (2024). Gambaran pasca trauma terhadap perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Journal of Nursing Education and Practice, 3(3), 83–90. https://doi.org/10.53801/jnep.v3i3.201

Hurlock, E. B. (2015). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Imanina, R., & Surjaningrum, E. R. (2022). Penganiayaan masa kecil dan gangguan stress pasca trauma pada perempuan dewasa. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 11(4), 702–714. https://doi.org/10.30872/psikostudia.v11i4

Kar, N. (2011). Cognitive behavioral therapy for the treatment of posttraumatic stress disorder: A review. Neuropsychiatric Disease and Treatment, 7(1), 167–181. https://doi.org/10.2147/NDT.S10389

Keane, T. M., Marshall, A. D., & Taft, C. T. (2006). Post traumatic stress disorder: etiology, epidemiology, and treatment outcome. Annual Review of Clinical Psychology, 2, 161–197. https://doi.org/10.1146/annurev.clinpsy.2.022305.095305

Kementerian PPPA. (2018). Waspada bahaya kekerasan dalam pacaran.https://dp3a.semarangkota.go.id/blog/post/waspadabahaya-kekerasan-dalam-pacaran

Keny, W. C., Syahputra, R. F., & Pratomo, D. R. (2023). Pengalaman toxic relationship dan dampaknya pada kalangan generasi muda. Prosiding Seminar Nasional, 918–926.

Khanafi, F., Kusumawati, F. S., Nisa, F. K., & Syafitri, D. U. (2019). Dance movement therapy untuk menurunkan post traumatic stress disorder pada korban pemerkosaan. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, 4(2), 19–38. Komnas Perempuan. (2021). CATAHU 2020 komnas perempuan. https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/catahu2020-komnas-perempuan-lembar-fakta-dan-poin-kunci-5maret-2021

Lewis, C., Roberts, N. P., Andrew, M., Starling, E., & Bisson, J.I. (2020). Psychological therapies for post-traumatic stress disorder in adults: systematic review and meta-analysis. European Journal of Psychotraumatology, 11(1). https://doi.org/10.1080/20008198.2020.1729633

Lim, J. A., Lee, Y. I., Jang, J. H., & Choi, S. H. (2018). Investigating effective treatment factors in brief cognitive behavioral therapy for panic disorder. Medicine (United States), 97(38). https://doi.org/10.1097/MD.0000000000012422

Martin, A., Naunton, M., Kosari, S., Peterson, G., Thomas, J., & Christenson, J. K. (2021). Treatment guidelines for PTSD: A systematic review. Journal of Clinical Medicine, 10(18), 1–14. https://doi.org/10.3390/jcm10184175

Mawarizka, H. T., & Fasikhah, S. S. (2023). Menurunkan kecemasan dengan cognitive behavior therapy pada penderita posttraumatic stress disorder. Procedia: Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 11(1), 01–07. https://doi.org/10.22219/procedia.v11i1.24047

Nawangsih, E. (2016). Play therapy untuk anak-anak korban bencana alam yang mengalami trauma (post traumatic stress disorder/PTSD). Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(2), 164–178. https://doi.org/10.15575/psy.v1i2.475

Nugraha, O. N. R. A. C., Fadiya, A., Pratiwi, D. M., Muliyani, S. M., & Syah, M. E. (2022). Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) sebuah teknik terapi guna menangani posttraumatic stress disorder (PTSD) di tengah melonjaknya kasus pemerkosaan. Sumbangsih, 3(2), 51–57. https://sumbangsih.lppm.unila.ac.id

Nuzula, F. (2015). Psikologi dan komunikasi. El-Hikam, 8(2), 403–420.

Paintain, E., & Cassidy, S. (2018). First-line therapy for post-traumatic stress disorder: A systematic review of cognitive behavioural therapy and psychodynamic approaches. Counselling and Psychotherapy Research, 18(3), 237–250. https://doi.org/10.1002/capr.12174

Papalia, R. D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development. Mc Graw Hill.

Prabandari, N. P. D., Sukarja, I. M., & Maryati, N. L. G. (2015).

Pengaruh cognitive behavioral therapy (CBT) terhadap post traumatic stress disorder (PTSD) pada pasien post kecelakaan lalu lintas di RSUP Sanglah Denpasar. COPING NERS (Community of Publishing in Nursing), 3(2), 22–26.

Rakovec-Felser, Z. (2014). Domestic violence and abuse in intimate relationship from public health perspective. Health Psychology Research, 2(3). https://doi.org/10.4081/hpr.2014.1821

Rini. (2022). Bentuk dan dampak kekerasan dalam berpacaran: perspektif perbedaan jenis kelamin. Ikraith-Humaniora, 6(2), 86–87.

Sari, I. P. (2018). Kekerasan dalam hubungan pacaran di kalangan mahasiswa: studi refleksi pengalaman perempuan. Jurnal Dimensia, 7(1), 64–85.

Sari, S. N. J., Devy, S. R., & Nihayati, H. E. (2021). Efektifitas cognitive behavior therapy dalam menurunkan gejala post traumatic stress disorder pasca bencana: a systematic review. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12(2), 205–209. https://doi.org/10.33846/sf12222

Subhi, M. S. (2021). Efektivitas cognitive behavior therapy untuk menurunkan PTSD kecelakaan berkendaraan motor pada mahasiswa. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 6(2), 684. https://doi.org/10.29210/30031250000

Trabold, N., McMahon, J., Alsobrooks, S., Whitney, S., & Mittal, M. (2020). A Systematic review of intimate partner violence interventions: state of the field and implications for practitioners. Trauma, Violence, and Abuse, 21(2), 311–325. https://doi.org/10.1177/1524838018767934

Utama, A. S., & Ambarini, T. K. (2023). Cognitive behaviour therapy untuk mengatasi gejala post traumatic stress disorder. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 9(2), 245. https://doi.org/10.22146/gamajpp.76983

Wati, D. F., & Wulan, W. R. (2018). Gambaran efektivitas penerapan cognitive behavior therapy pada korban bencana dengan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder). REAL in Nursing Journal, 1(3), 95. https://doi.org/10.32883/rnj.v1i3.473

Weathers, F. W., Litz, B. T., Keane, T. M., Palmieri, P. A., Marx, B. P., & Schnurr, P. P. (2019). The PTSD checklist for DSM-5 (PCL-5). Skala tersedia dari pusat nasional PTSD diwww.ptsd.va.gov

Downloads

Published

2024-09-27

How to Cite

Prabadewi, D. A. A., & Sosialita, T. D. (2024). Intervensi pendekatan Cognitive Behavior Therapy (CBT) pada perempuan dewasa awal yang mengalami Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) akibat kekerasan dalam berpacaran. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 12(3), 126–136. https://doi.org/10.22219/procedia.v12i3.32186