Terapi dzikir untuk menurunkan tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa
DOI:
https://doi.org/10.22219/procedia.v12i3.32599Keywords:
Anxiety, dzikr therapy, hemodialysis, psychoreligiousAbstract
Chronic Kidney Disease (CKD) is a disease with a high risk of death and the number of patients continues to grow. The majority of patients with CKD undergo hemodialysis as a kidney replacement therapy. By doing hemodialysis for a long period of time, there are various changes that often become stressors that cause anxiety in patients. This study aims to determine the effect of dzikr therapy to reduce anxiety levels. The research design used was one group pre-test post-test with total of 12 patients who had moderate to severe anxiety levels. The instrument used to measure pretest and posttest was Beck & Steer’s BAI anxiety scale (1990). The results of the anxiety scores obtained were processed using the Wilcoxon t-test to determine changes in anxiety scores after the provision of dhikr therapy. The result of Asymp. Sig. of 0.002 (p¡0.05) which indicates that there is a difference in the anxiety level of the participants and there are negative ranks of 6.50 which means that the subject experienced a decrease in anxiety scores. This study shows that dhikr therapy can be used as a method to reduce anxiety in hemodialysis patients.
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan penyakit dengan risiko kematian yang tinggi dan jumlah pasiennya terus bertambah. Mayoritas pasien GGK menjalani hemodialisis sebagai terapi pengganti ginjal. Dengan menjalani hemodialisis dalam jangka waktu yang lama, terjadi berbagai perubahan yang sering kali menjadi stresor yang menimbulkan kecemasan pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test dengan jumlah pasien yang memiliki tingkat kecemasan sedang sampai berat sebanyak 12 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pretest dan posttest adalah skala kecemasan BAI Beck & Steer (1990). Hasil skor kecemasan yang diperoleh diolah menggunakan uji t Wilcoxon untuk mengetahui perubahan skor kecemasan setelah pemberian terapi dzikir. Hasil Asymp. Sig. sebesar 0,002 (p = 0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan tingkat kecemasan pada partisipan dan terdapat nilai pangkat negatif sebesar 6,50 yang berarti bahwa subjek mengalami penurunan skor kecemasan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi dzikir dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk menurunkan kecemasan pada pasien hemodialisis.
Downloads
References
Adz-Dzakiey, H. B. (2005). Prophetic intelligence (kecerdasan kenabian) menumbuhkan potensi hakiki insani melalui pengembangan kesehatan ruhani. Islamika.
Agatha, S., & Siregar, T. (2023). Atasi kecemasan perawat dengan terapi self healing: Mindfulness therapy meditation.1st ed. Penerbit Pradina Pustaka.
Aisara, S., Azmi, S., & Yanni, M. (2018). Gambaran klinis penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 42. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.778
Beck, A., & Steer, R. A. (1990). Manual for Beck Anxiety Inventory. Psychological Corporation.
Cantika, A., Asti, A. D., & Sumarsih, T. (2022). The correlation spirituality and anxiety level of hemodialysis patients. University Research Colloquium: Seri MIPA Dan Kesehatan, 000, 118–126.
Clark, D., & Beck, A. T. (2010). Anxiety: A common but multifaceted condition. In Cognitive Therapy of Anxiety Disorders: Science and Practice. The Guilford Press.
Farida, A. (2010). Pengalaman klien hemodialisis terhadap kualitas hidup dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP Fatmawati Jakarta. In Tesis Universitas Indonesia. Universitas Indonesia.
Firmansyah, O. B. M., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2019). Pengaruh terapi pemaafan dengan dzikir untuk meningkatkan penerimaan diri pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Psikis: Jurnal Psikologi Islami, 5(1), 13–23.
Hannan, M. (2017). Dzikir khafi untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lansia. Wiraraja Media: Jurnal Kesehatan, 4(2), 47–53.
Hawari, D. (2004). Al qur’an ilmu kedokteran jiwa dan Kesehatan jiwa (3rd ed.). PT. Dana Bhakti Prima Yasa.
Imardiani, Sari, A. N., & Astuti, W. C. . (2019). Pengaruh terapi dzikir asmaul-husna terhadap kualitas tidur pasa pasien intensif di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. 7(2). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) - Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.http://www.badankebijakan.kemkes. go.id/laporan-hasil-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/
Kubler-Ross, E. (2009). On Death and Dying: what the dying have to teach doctors, nurses, slergy and their own families. Routledge.
Kusumastuti, I., Iftayani, I., & Noviyanti, E. (2017). Efektivitas afirmasi positif dan stabilisasi dzikir Vibrasi sebagai media terapi psikologis untuk mengatasi kecemasan pada komunitas pasien hemodialisa. University Research Colloquium, 8(2), 123–131.
Mahdavi, A., Gorji, M. A. H., Gorji, A. M. H., Yazdani, J., & Ardebil, M. D. (2013). Implementing benson’s relaxation training in hemodialysis patients: changes in perceived stress, anxiety, and depression. North American Journal of Medical Sciences, 5(9), 536–540.https://doi.org/10.4103/1947-2714.118917
McCullough, M. E., & Larson, D. B. (1999). Prayer. In W. R. Miller (Ed.), Integrating spirituality into treatment: Resources for practitioners. American Psychological Association. https://doi.org/https://doi.org/10.1037/10327-005
Nevid, J. ., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal (5th ed.). Penerbit Erlangga.
Nugroho, S. T., Prastiwi, D., & Apriliani, R. P. (2023). Aplikasi terapi dzikir untuk menurunkan kecemasan pada pasien hipertensi di ruang penyakit dalam RSUD Kardinah Kota Tegal. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 7(1), 40–44. https://doi.org/ 10.33655/mak.v7i1.154
Nurhuda, S. P., Nasichcah, & Ayasha, S. S. (2023). Terapi dzikir dalam kesehatan mental. Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora Dan Seni (JISHS), 2(1), 92–96. https://www.jurnal.minartis.com/index.php/jishs/article/view/1324/1180
Ormrod, J. E. (2009). Psikologi pendidikan membantu siswa tumbuh dan berkembang. Psikologi Pendidikan (Edisi Keen).Penerbit Erlangga.https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac. aspx?id=671719%0Ahttps://repository.ugm.ac.id/35964/1/ Psi Pendidikan Membantu SIswa.pdf
Rahman, A. (2020). Terapi dzikir dalam Islam terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil. Jurnal Tarbawi, 5(1), 76–91. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/tarbawi/article/download/3346/2475
Rosida Hijrianti, U., & Taqiyah, I. (2024). A Self-acceptance and Body Image on Student Self-confidence. KnE Social Sciences, 2024, 110–123. https://doi.org/10.18502/kss.v9i5.15169
Sasmita, D., Bayhakki, & Hasanah, O. (2015). Hubungan antara tingkat kecemasan dengan strategi koping pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, 2(2), 1014–1023.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (1997). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Vol. 2 (E. Pakaryaningsih & M. Ester (eds.); 8th ed.). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Snaith, P. (2003). Health and quality of life outcomes the hospital anxiety and depression scale. BioMed Central, 4, 1–4. http://www.hqlo.com/content/1/1/29
Taha, R., Firmawati, & Harismayanti. (2023). Efektivitas terapi spiritual murottal al-qur’an dan terapi dzikir. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Gizi (JIG), 1(2), 149–160.
Thomas, Z., Novak, M., Platas, S. G. T., Gautier, M., Holgin, A. P., Fox, R., Segal, M., Looper, K. J., Lipman, M., Selchen, S., Mucsi, I., Herrmann, N., & Rej, S. (2017). Brief mindfulness meditation for depression and anxiety symptoms in patients undergoing hemodialysis a pilot feasibility study. Clinical Journal of the American Society of Nephrology, 12(12), 2008–2015. https://doi.org/10.2215/CJN.03900417
Udin, M. (2021). Konsep Dzikir dalam Al-Quran dan Implikasinya Terhadap Kesehatan (B. Saladin (ed.). Sanabil.
Wakhid, A., & Suwanti, S. (2019). Gambaran tingkat kecemasan pasien yang menjalani hemodialisa. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 9(2), 95. 102. https://doi.org/10.32583/pskm.9.2.2019.95-102
Yolanda, Y., Suryati, T., & Salbani, H. (2021). Hubungan dukungan keluarga inti dan penyakit penyerta dengan tingkat depresi pada pasien yang menjalani terapi hemodialisis. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 7(3), 56–65. http://dx.doi.org/10.59374/jakhkj.v7i3.211
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Shofa Nadia Farhani, Hazhira Qudsyi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.