Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
DOI:
https://doi.org/10.22219/sm.v7i1.1090Abstract
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan.
National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian CTS pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara 40 – 60 tahun.
Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan endokrin, dan lain-lain, tetapi sebagian tidak diketahui penyebabnya. Penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif diduga berhubungan dengan sindroma ini.
CTS bisa mengenai usia pertengahan, wanita lebih sering dari pada pria, biasanya pada tangan yang dominan dan prevalensi meningkat pada kehamilan. Pada tahap awal hanya gangguan sensorik, berupa parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling) pada jari dan setengah sisi radial jari, walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari-jari. Bila penyakit berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang nyeri dapat terasa sampai kelengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal pergelangan tangan. Keluhan dirasakan terutama malam hari. Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan pergalangan tangan terutama di pagi hari. Lebih lanjut lagi penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang terampil misalnya saat memungut benda-benda kecil.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Phalen’s test dan Tinel’s sign yang positif dan pada Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi, polifasik, gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar.
Penanganan faktor resiko akan memperbaiki gejala, penggunaan obat anti inflamasi untuk artritis tangan, mengurangi penggunaaan tangan yang berulang, mengistirahatkan pergelangan tangan, Pemasangan bidai pada posisi netral pada pergelangan tangan akan memperbaiki gejala. Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan injeksi steroid dengan lidocain dan long acting steroid pada terowongan karpal akan mengurangi keluhan. Bila terapi konservatif gagal dilakukan tidakan operasi sebagi pilihan terakhir.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.