Bell’s Palsy (BP)
DOI:
https://doi.org/10.22219/sm.v7i2.4073Abstract
Bell’s Palsy adalah nama sejenis penyakit kelumpuhan perifer akibat proses (non suppuratif, non neoplasmatik, non degeneratif primer), namun sangat mungkin akibat edema pada nervus fasialis pada distal kanalis fasialis. Penyebab secara pasti belum diketahui, tetapi beberapa penelitian mendukung adanya infeksi sebagai penyebab bell’s palsy terutama HSV. Dari beberapa penelitian dan penyelidikan yang telah dilakukan ternyata 75% dari paralisis fasial adalah Bell’s Palsy. Permasalahan yang di timbulkan Bell’s Palsy cukup kompleks, diantaranya: masalah kosmetika dan psikologis. Adanyakelumpuhan pada otot wajah menyebabkan wajah tampak mencong dan ekspresi abnormal, sehingga menjadikan penderitanya merasa minder dan kurang percaya diri. Diagnosis dapat ditegakkan secara klinik setelah penyebab yang jelas untuk lesi nervus fasialis perifer disingkirkan. Terapi yang dianjurkan saat ini ialah pemberian prednison, fisioterapi dan kalau perlu operasi. Penanganan yang di berikan sedini mungkin sangat di perlukan untuk mengembalikan fungsi otot-otot wajah, dan mengembalikan penampilan.
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2017-03-18
Issue
Section
Article
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.