FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONVERSI BAKTERI TAHAN ASAM NEGATIF PADA PENGOBATAN TUBERKULOSA

Authors

  • Diah Hermayanti

DOI:

https://doi.org/10.22219/sm.v10i1.4144

Abstract

Latar belakang : Pengendalian TBC di Indonesia, dilaksanakan dengan strategi Directly Observed Treatment Short Course (DOTS). Prinsip pengobatan TBC strategi DOTS menggunakan obat anti tuberkulosa (OAT) yang diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup, dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan. Penderita dikategorikkan sebagai kasus konversi BTA negatif bila dalam pemeriksaan ulangan BTA masih dijumpai kuman BTA positif dalam sputumnya.
Tujuan : mengeksplorasi lebih lanjut faktor-faktor yang diduga dapat menyebabkan terjadinya konversi BTA negatif pada akhir
masa intensif pengobatan dan pada penderita dengan kategori gagal. Metode : Penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan studi cross sectional, yang dilakukan di Poli Puskesmas Kedung Kandang Malang. Hasil penelitian : didapatkan 4 penderita yang masuk kriteria konversi BTA negatif dengan pendidikan 75% SD dan 25% SMP; status gizi berdasarkan IMT 75% termasuk kriteria kurus; 100% taat berobat; dan pada semua pemeriksaan kultur sputum tidak dijumpai pertumbuhan kuman. Kesimpulan : Status sosial ekonomi dan status gizi penderita TBC dengan konversi BTA negatif adalah rendah, namun kepatuhannya berobat cukup tinggi. Resistensi kuman TBC terhadap OAT program jangka pendek pada penelitian tidak dapat dievaluasi oleh karena tidak ada pertumbuhan kuman pada semua sampel sputum penderita.


Kata kunci : DOTS, OAT, BTA, Konversi negative

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-03-20

Issue

Section

Article