PENGARUH PEMBERIAN RHODAMIN B PERORAL SUBAKUT TERHADAP PERUBAHAN KETINGGIAN MUKOSA GASTER TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (Rattus norvegicus Strain Wistar)

Authors

  • Pravangesta Anggit Anjasmara University of Muhammadiyah Purwokerto
  • Muhammad Fadhol Romdhoni University of Muhammadiyah Purwokerto http://orcid.org/0000-0003-3284-3531
  • Mustika Ratnaningsih Purbowati University of Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.22219/sm.v13i2.5225

Abstract

Latar Belakang : Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang digunakan untuk pewarna tekstil, namun banyak disalahgunakan sebagai zat pewarna makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena Rhodamin B mengandung zat kimia yang berbahaya dan reaktif. Jika di konsumi dalam jangka panjang maka akan menyebabkan iritasi saluran cerna dan mengakibatkan gastritis.

Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian Rhodamin B peroral subakut terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only with control design. Sampel berupa 24 tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian diadaptasi dan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. K merupakan kelompok kontrol hanya diberikan makanan dan minuman standar. P1 diberi Rhodamin B peroral 3,5mg/kgBB, P2 diberi Rhodamin B peroral 7mg/kgBB, P3 diberi Rhodamin B peroral 14mg/kgBB. Setelah 30 hari dilakukan terminasi dan diambil organ gaster untuk dibuat preparat histopatologi.

Hasil : Rerata ketinggian mukosa gaster pada kelompok K=987,054µm; P1=732,170µm; P2=587,187µm; P3=525,967µm. Hasil uji One Way Anova didapatkan perbedaan ketinggian mukosa pada semua kelompok (P < 0,05) dan uji Post Hoc menggunakan uji LSD didapatkan perbedaan yang bermakna pada K-P1 (P=0,009), K-P2 (P=0,000), K-P3 (P=0,000), P1-P3 (P=0,025). Tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna pada P1-P2 (P=0,103) dan P2-P3 (P=0,479). Uji korelasi Spearman didapatkan hubungan negatif yang sangat kuat antara pemberian Rhodamin B dosis bertingkat terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster (r=-0,781).

Kesimpulan : Pemberian Rhodamin B peroral subakut berpengaruh terhadap perubahan ketinggian mukosa gaster tikus wistar. Semakin tinggi dosis yang diberikan, semakin rendah ketinggian mukosa gaster.

 

 

Kata Kunci : rhodamin b, ketinggian mukosa gaster, peroral


Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Muhammad Fadhol Romdhoni, University of Muhammadiyah Purwokerto

Pharmacology Department

References

Yamlean, Paulina V. Y. 2011. Identifikasi dan Penetapan Kadar Rhodamin B pada Jajanan Kue Berwarna Merah Muda yang Beredar di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains, 11 (2), 289-295.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Trestiati, M. 2003. Analisis Rhodamin B pada Makanan dan Minum an Jajanan Anak SD. Bandung: Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung.

Djarismawati, Sugiharti., Nainggolan, R. 2004. Pengetahuan Perilaku Pedagang Cabe Merah Giling dalam Penggunaan Rhodamine B di Pasar Tradisional di DKI Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan, 3:7-12.

Permatasari, A., Susantiningsih, T., Kurniawaty, E. 2014. Identifikasi Zat Pewarna Rhodamin B Dalam Jajanan Yang Dipasarkan Di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung. Jurnal Penelitian. Lampung: Fakultas Kedokteraan Universitas Lampung.

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas). 2015. Bahaya Rhodamin B Sebagai Pewarna pada Pangan. Badan POM. Available from: http://ik.pom.go.id/v2015/artikel/Bahaya-Rhodamin-B-sebagai-Pewarna-pada-Makanan.pdf [Diakses 16 Februari 2017]1992

Eroschenko, Victor P. 2015. Atlas Histologi diFiore Edisi 12. Jakarta: EGC. Hal: 286-289.

Sander, Mochamad Aleq. 2010. Atlas Berwarna Patologi Anatomi. Jakarta: Rajawali Pers. 8-11; 120-122.

Isselbacher., dkk. 2012. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dala Edisi 13. Jakarta: EGC

Downloads

Published

2018-03-12