PENGARUH EKSTRAK BUAH TERONG BELANDA (Solanum betaceum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) YANG DIINDUKSI CCl4

Authors

  • Aji Masbintoro
  • Sulistyo Mulyo Agustini
  • Thontowi Djauhari NS

DOI:

https://doi.org/10.22219/sm.v12i1.5258

Abstract

ABSTRAK

 

Keadaan stres oksidatif dapat memicu peroksidasi lipid yang menghasilkan MDA sebagai indikator. Ekstrak terong belanda sebagai antioksidan dapat meredam dampak radikal bebas dan menurunkan kadar MDA. Metode Penelitian True Experiment dengan post test only group design yang terdiri 5 kelompok secara acak, masing-masing kelompok terdiri dari 5 hewan coba dan diberikan perlakuan selama 9 hari. Kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, perlakuan 1 (100 mg/kg/BB), 2 (200 mg/kg/BB) dan 3 (300 mg/kg/BB). Kelompok perlakuan 1,2 dan 3 diberi induksi CCl4 pada hari ke 9. Hasil uji One Way Anova didapatkan nilai signifikansi (0,002) kurang dari p (0,05), yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal ini dikarenakan terong belanda memiliki kandungan fenol, flavonoid, antosianin dan karotenoidyang cukup tinggi yang dapat menghambat proses stres oksidatif. Ekstrak terong belanda sebagai antioksidan dapat menurunkan kadar MDA darah tikus yang diinduksi CCl4

 

Kata kunci: Stres oksidatif, ekstrak terong belanda, MDA darah

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Sulistyo Mulyo Agustini

Staf Pengajar Ilmu Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UMM

Thontowi Djauhari NS

Staf Pengajar Ilmu Anatomi Fakultas Kedokteran UMM

Downloads

Published

2016-06-01

Issue

Section

Article