Kyai, Otoritas Keilmuan dan Perkembangan Tradisi Keilmuan Pesantren

Authors

  • Achmad Faesol

Abstract

Abstract


As educational institutions, boarding schools have a distinguishing characteristic with other educational institutions. Values that frame the lives of social interaction between the kiai, religious teacher and students, is a distinguishing characteristic in question. These values have two conflicting charges. On the one hand, social forces and kiai scientific legitimacy authority has great potential, to make the kiai as a source of reference and moral standards for of students behavior. That is, what was said and done by the kiai, is an indisputable life advice and should soon be adopted in the studentsdaily behavior. Therefore, the courage to criticize the notion of students in the kiai, is a real indicator of the building foundation formation in  Islamic civilization from the realm of scientific schools. After all, the authority of the personal position is not sacred, untouchable in space science schools. So, the impact of thought against the background on a difference of opinion is able to trigger the growth of the intellectual climate that is conducive not vice versa, the character assassination of thinking.


Keywords:
kyai, student, authority, power


Abstrak:


Sebagai lembaga pendidikan, pesantren memiliki ciri khas yang membedakan dengan institusi-institusi pendidikan lainnya. Nilai-nilai yang membingkai kehidupan interaksi sosial antara kiai, ustadz dan santri,  adalah ciri khas pembeda yang dimaksud. Nilai-nilai ini memiliki dua muatan yang saling bertentangan. Pada satu sisi, kekuatan sosial kiai beserta legitimasi otoritas keilmuannya,  berpotensi besar untuk menjadikan kiai sebagai sumber referensi dan standar moral perilaku santri. Artinya, apa yang diucapkan dan dilakukan oleh kiai,  adalah sebuah petuah kehidupan yang tak terbantahkan dan harus segera diadopsi dalam perilaku harian santri. Oleh karena itu, keberanian santri dalam mengkritisi  pemikian para  kiai, merupakan indikator nyata dari terbentuknya pondasi bangunan peradaban keilmuan Islam dari ranah pesantren. Karena bagaimanapun juga, otoritas posisi personal bukanlah hal sakral,  yang tak tersentuh dalam ruang keilmuan pesantren.  Maka dengan dengan demikian,  benturan pemikiran yang dilatar belakangi oleh perbedaan pendapat mampu menjadi pemicu tumbuhnya iklim intelektual yang kondusif bukan sebaliknya, pembunuhan karakter dalam berpikir.


Kata Kunci:
kiai, santri, otoritas, kekuasaan

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2012-10-24

Issue

Section

Editorial