THE OTTOMAN EMPIRE: Its Rise, Decline and Collapse

Authors

  • Ahmad Fuad Fanani

Abstract

Ahmad Fuad Fanani

Mahasiswa Pascasarjana Flinders University, Adelaide-Australia;
Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, Jakarta

Abstrak

Turki Ustmani (the Ottoman Empire) menduduki posisi yang sangat istimewa
dalam peta sejarah dan politik Islam karena ia diakui banyak ilmuwan dan
peneliti sebagai kekhalifahan paling besar yang banyak mempengaruhi berbagai
negara dan telah membentuk peradaban agung. Selain terkenal dengan kekuatan
militernya, Kekhalifahan Turki Ustmani juga sebuah imperium yang dibangun
berdasarkan multi etnis dan multi agama. Dengan konsep millet (komunitas
keagamaan), masing-masing pemeluk agama dapat hidup berdampingan dengan
damai dan penuh persaudaraan. Sayangnya, Kekhalifahan Turki Ustmani yang
berdiri sejak tahun 1453 itu mulai mengalami kemunduran semenjak abad ke
18 M. Kekalahan pasukan Turki Utsmani di berbagai peperangan, intervensi
Eropa, serta keterpurukan ekonomi menjadi salah satu penyebabnya. Kondisi ini
diperparah oleh faktor internal yang menunjang kemundurannya. Tidak heran,
jika pada akhir abad ke 19 M, the Ottoman Empire dijuluki banyak pengamat
sebagai the ‘Sick Man of Europe’. Pada awal abad ke 20 M, kekhalifahan
Turki Utsmani semakin terpuruk dan mengalami puncak kejatuhannya seiring
dengan lahirnya konsep negara bangsa (nation state) dan pengaruh modernisasi.
Artikel ini akan menganalisis dinamika dan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan kemunduran Kekhalifahan Turki Ustmani semenjak era
kelahiran, kemunduran, serta kejatuhannya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2013-10-01