https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/issue/feed Jurnal Salam 2016-03-12T17:49:08+07:00 Mukhammad Ilyas ilyas1671@yahoo.com Open Journal Systems JURNAL SALAM JURNAL STUDI MASYARAKAT ISLAM<br /> PROGRAM PASCASARJANA<br /> UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/2835 Peluang dan Tantangan Internasionalisasi Pemikiran Islam Indonesia 2016-03-12T16:45:51+07:00 M. Amim Abdullah m.amin_abdullah@yahoo.com ABSTRACT This study wants to compare and evaluate the Islamic movements in the world, those are Muhammadiyah<br />and Gulen Movement, especially in the issue of Internationalisation of Islamic thought. It appeared that the<br />Gulen Movement has a lot of the qualities in the issue that was mentioned above. The internationalisation movement<br />which was succeed by, reached all of aspect of life, particularly in the field of education which had basis of hizmet<br />ethos (or voluntary services) which had been emphasised the current-contemporary science and Islamic studies.<br />Its result, the members of Gulen Movement had spread around the world rapidly, which was followed by the activists<br />from many other nations and countries than only limited by the Turkey citizens. In the context of dissemination<br />of the goodness ideas, Gulen Movement is very interesting to be considered by among religious organisation in<br />Indonesia, notably also by Muhammadiyah. Therefore, affirmed the method and strategy of Gulen Movement, the<br />opportunity of Indonesian Islamic thought which is unique, tolerant, courted and moderate will bring our Indonesian<br />Muslim dreams become true.<br />Keywords: Muhammadiyah, Internationalisation, Islamic Thought, Gulen Movement, Hizmet<br />ABSTRAK Studi ini mencoba membandingkan dan mengevaluasi dua gerakan Islam terbesar di dunia, yaitu Muhammadiyah<br />dan Gulen Movement, khususnya dalam bidang internasionalisasi pemikiran Islam. Tampak bahwa, Gulen<br />Movement memiliki banyak keunggulan dalam persoalan tersebut. Gerakan internasionalisasi yang dilakukan, telah<br />merambah seluruh aspek kehidupan, khususnya di bidang pendidikan yang berbasis etos hizmet (voluntary services)<br />yang menekankan pentingnya penguasaan sains mutakhir dan studi Islam. Hasilnya, para anggota Gulen Movement<br />telah menyebar ke seluruh belahan dunia, yang diikuti oleh para anggota yang berasal dari negara-negara dan bangsabangsa<br />yang tidak terbatas hanya pada warga negara Turki. Dalam konteks desaminasi kebajikan ini, Gulen Movement<br />menarik untuk dipertimbangkan oleh organisasi-organisasi keagamaan di Indonesia, khususnya pula oleh Muhammadiyah<br />yang berusia satu abad lebih. Dengan demikian, bila merujuk pada metode dan strategi Gulen Movement,<br />peluang untuk memperkenalkan pemikiran Islam Indonesia yang unik, seperti Islam yang toleran, ramah dan moderat,<br />akan membawa mimpi bersama umat Muslim Indonesia menjadi kenyataan.<br />Kata Kunci: Muhammadiyah, Internasionalisasi, Pemikiran Islam, Gulen Movement, Hizmet Copyright (c) 2016 Jurnal Salam https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/2836 Intregrasi Sosial Kelompok Faham Keagaman dalam Masyarakat Islam 2016-03-12T16:52:29+07:00 Hedher Tuakia tuakia_he@gmail.com ABSTRACT This research aims to reveal the relations among religious groups (Muhammadiyah, Nadhatul Ulama<br />and Lembaga Dakwah Islam Indonesia) and their relevance with social integration condition in the district of Mojolangu,<br />Malang. In this verification, the researcher successfully revealed that commonly the dynamics of social integration<br />among religious groups in Mojolangu were good. The types of social integration relations among religious<br />groups were; the religious awareness, the social dependence in fulfilling their socio-economic needs, safety needs<br />and inter-marriages. However the obstacles which were inhibiting the fulfillment of social needs among these groups,<br />beause of the presence of one of religious group that associated theirself with exclusivism communtiy. Thorugh this<br />research, I find that the social integration is reflected in the fulfillment of the needs for safety and inter-marriage<br />among religious groups.<br />Keywords: Social integration, Religion, NU<br />ABSTRAK Penelitian ini mengungkapkan sejauhmana hubungan antar kelompok faham keagamaan (Muhammadiyah,<br />Nahdhatul Ulama dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia) dalam kaitannya dengan integrasi sosial di Kelurahan<br />Mojolangu Kota Malang. Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa secara umum dinamika integrasi sosial antar<br />kelompok faham keagamaan di Kelurahan Mojolangu baik dan terjalin secra efektif. Bentuk-bentuk hubungan integrasi<br />sosial antar kelompok faham keagamaan adalah; kesadaran keagamaan, ketergantungan antar warga baik dalam<br />pemenuhan kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial kemasyarakatan, kebutuhan rasa aman dan kawin silang.<br />Namun demikian dalam bentuk kebutuhan sosial kemasyarakatan terdapat hambatan dalam integrasi sosial karena<br />ada satu kelompok faham agama yang tampil secara eksklusif. Integrasi sosial juga tercermin dengan baik dalam hal<br />pemenuhan rasa aman dan kawin silang antar kelompok faham keagamaan.<br />Kata Kunci: Integrasi sosial, Agama, NU Copyright (c) 2016 Jurnal Salam https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/2839 Inovasi Pendidikan Berbasis Masyarakat : Studi Kasus terhadap Pesantren Nurul Hakim Kediri 2016-03-12T17:11:49+07:00 Zaenudin . zzaenuddin@yahoo.com ABSTRACT Nurul Hakim Boarding School located in Kediri village, West Lombok, West Nusa Tenggara. This<br />Boarding School is as one of the creative boarding schools in developing innovative educational programs. One of<br />the innovations undertaken by the pesantren was organizing Special Class Program, which opened in July 17, 1995.<br />Opening this program was a follow-up result of an evaluation of the alumni of the 1990s, that the alumni who continuing<br />their education into college in religious studies and mostly in social sciences, very rarely choosen natural<br />sciences, as well as medical science. Special Class program is available for students from Elementary level or MI.<br />Special students will study in six years through very selective in the process of selection. This special calss also have<br />particular curriculum which different with regular tsanawiyah madrasah or Islamic Senior High School class in the<br />Nurul Hakim Islamic Boarding School in Kediri.<br />Key words: Innovation, Pesantren, Special Class Program<br />ABSTRAK Pondok Pesantren Nurul Hakim yang terletak di Desa Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat,<br />merupakan salah satu pondok pesantren yang kreatif dalam mengembangkan inovasi program pendidikan. Salah satu<br />inovasi yang dilakukan oleh pesantren adalah ini penyelenggaraan Program Kelas Khusus yang dibuka 17 Juli 1995.<br />Pembukaan program ini merupakan tindak lanjut hasil evaluasi terhadap alumni tahun 1990-an, bahwa alumni yang<br />melanjutkan studinya ke perguruan tinggi agama maupun umum kebanyakan mengambil jurusan-jurusan sosial, sangat<br />jarang yang bisa masuk ke jurusan eksakta seperti kedokteran. Program Kelas Khusus diperuntukkan bagi siswa<br />yang berasal dari SD atau MI yang kemudian mereka belajar selama enam tahun dengan proses seleksi yang ketat,<br />mempuyai kurikulum tersendiri, mempuyai program tersendiri yang berbeda dengan madrasah tsanawiyah maupun<br />madrasah aliyah kelas umum yang ada di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri.<br />Kata Kunci: Inovasi, pesantren, program kelas khusus Copyright (c) 2016 Jurnal Salam https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/2837 Perilaku Politik Elit Keagamaan dalam Politik Lokal 2016-03-12T17:01:28+07:00 Mukhlis . mukhlis_67@ymail.com ABSTRACT This study aims to examine the variants of Muhammadiyah elite behavior associated with the Political<br />Election of Banyuwangi. There are two questions which should be answered in this study. Firstly, what is the background<br />of the political elite variants of Muhammadiyah in the local political elections? Secondly, what is the meaning<br />of that behavior. The object of this study is position leader of Muhammadiyah. This study found that Muhammadiyah,<br />in effort to consider the political situation, made reference to the Kepribadian Muhammadiyah document, which was<br />contained the ideological guide for its followers. Yet, the elites of Muhammadiyah had pragmatic interest and political<br />choice each one. However, every differentiation in political agenda must be guidance by rationality and moral values<br />of Muhammadiyah.<br />Keywords: Political behavior, Muhammadiyah, Elit<br />ABSTRAK Kajian ini bertujuan mengungkap varian perilaku elit Muhammadiyah terkait dengan pemilihan kepala<br />daerah yang diselenggarakan di Banyuwangi. Terdapat dua pertanyaan yang ingin dijawab dalam kajian ini. Pertama, apa<br />yang melatarbelakangi beragam varian elit politik Muhammadiyah dalam pemilihan kepala daerah? Kedua, apa makna<br />di balik perilaku elit Muhammadiyah tersebut. Unit analisis pada kajian ini adalah individu yakni anggota Muhammadiyah<br />yang memiliki posisi sebagai pemimpin Muhammadiyah. Dari penelitian ini ditemukan bahwa, Muhammadiyah<br />dalam membaca persoalan politik lokal, berpijak pada dokumen Kepribadian Muhammadiyah yang di dalamnya<br />terdapat panduan ideologis dalam menghadapi situasi politik. Kendati demikian, para elit Muhammadiyah terkadang<br />memiliki kepentingan pragmatis masing-masing. Karena itu, di antara elit yang satu dengan yang lain, memiliki pilihan<br />politik yang berbeda. Namun, perbedaan politik itu jelas, dalam koridor etis pilihan rasional dan nilai-nilai moral<br />Muhammadiyah.<br />Kata Kunci: Perilaku politik, Muhammadiyah, Elit Copyright (c) 2016 Jurnal Salam https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/2840 Manhaj Tarbiyah dalam Pendidikan Politik Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2016-03-12T17:36:43+07:00 Febrian Taufiq Sholeh febrian_ts@ymail.com ABSTRACT As a religious and political movement, PKS had strategy of struggle which was appeared from their<br />concept of thought and dakwah, which concerned on the caderisation. Because of being emphasised on the forming<br />of cadres around of its activities, therefore PKS had formulated the concept of political education which was called<br />with Manhaj Tarbiyah. This formulation was inspired by the mode of caderisation of Ikhwan al-Muslimin in Egypt.<br />Generally, the PKS Tarbiyah processes attempt to shape particular personality among its cadres which was called by<br />muwashofat tarbawiyah. This is also namely as an ethical dimension of leadership which will be guidance in considering<br />the political level among cadres. This sociological research has the locus in Batu, Malang (East Java, Indonesia).<br />Keywords: PKS, Political Education, Caderisation, Manhaj Tarbiyah<br />ABSTRAK Sebagai gerakan keagamaan sekaligus gerakan politik, PKS memiliki strategi perjuangan yang bersumber<br />dari pemikiran dan konsep dakwah yang dianutnya yang sangat menekankan pembinaan kader dalam semua proses<br />yang dilampauinya. Dari sinilah kemudian dirumuskan konsep pendidikan politik khas PKS yang kemudian disebut<br />sebagai Manhaj Tarbiyah yang banyak mengambil inspirasi model pembinaan dari gerakan Ikhwanul Muslimin di<br />Mesir. Secara umum, proses tarbiyah berupaya membentuk kepribadian setiap kader yang memenuhi sepuluh aspek<br />muwashofat tarbawiyah. Kesepuluh poin ini menjadi aspek penilaian karakteristik kader yang menjadi pertimbangan<br />dalam proses penempatan jenjang dan amanah kader di PKS.Penelitian ini mengambil lokus di kota Batu dengan pertimbangan<br />memiliki karakteristik yang paralel dengan PKS yang sedang mengalami transisi yang bermula dari daerah<br />perkotaan dan mulai merambah ke pedesaan.<br />Kata Kunci: PKS, Pendidikan Politik, Pembinaan Kader, Manhaj Tarbiyah Copyright (c) 2016 Jurnal Salam https://ejournal.umm.ac.id/index.php/salam/article/view/2842 Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pendidikan Agama Islam 2016-03-12T17:49:08+07:00 Narullah . nasrullah@yahoo.com ABSTRACT Today, the teachers who teach the Education of Islamic Religion (PAI) tend to emphasise an academic<br />achievement and ignore the values of the characters. That is not surprisingly, if many among students that have demonstrate<br />moral crisis along with the rise of anti-social behaviors, such as; student violence, theft, murder, plagiarism,<br />abuse, fights, drug abuse, cheating, and other kinds of immorality. In order to face these problems, the teachers of<br />the Education of Islamic Religion have an important position in shaping the character of students, in such a way that<br />their students will become human beings who have good character and quality.<br />Keyword: Education, Education of Islamic religion, Student Character<br />ABSTRAK Dewasa ini, guru yang mengajarkan Pendidikan Agama Islam cenderung menekankan pada pencapaian<br />prestasi akademik dan cenderung mengabaikan nilai-nilai karakter. Maka, tidak heran, jika banyak di kalangan siswa<br />yang mengalami krisis moral yang ditunjukkan dengan maraknya perilaku yang anti sosial, seperti; tawuran antar<br />peserta didik, pencurian, pembunuhan, plagiarisme, penganiayaan, perkelahian, penyalahgunaan narkoba, menyontek,<br />serta perbuatan amoral lainnya dikalangan peserta didik. Menghadapi persoalan tersebut, guru Pendidikan Agama<br />Islam memiliki posisi penting dalam membentuk karakter peserta didik, sehingga mereka menjadi manusia yang memiliki<br />karakter yang baik dan berkualitas.<br />Kata Kunci: Pendidikan, Pendidikan Agama Islam, Karakter Siswa Copyright (c) 2016 Jurnal Salam