https://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/issue/feedTURBINE Journal Technology Urgency Breaktrugh in Engineering2024-03-26T09:01:35+07:00Dr. Ir. Achmad Fauzan Hery Soegiharto MTachmadfauzan@umm.ac.idOpen Journal Systems<h2>JOURNAL TURBINE (Journal Technology Urgency Breaktrugh in Engineering) <br />Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang</h2> <p><br />JOURNAL TURBINE (Journal Technology Urgency Breaktrugh in Engineering) diterbitkan oleh Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang. Saat ini, jurnal ini dalam proses terdaftar di ISSN baik secara online (online) maupun dan (cetak) di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yang juga dikenal sebagai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada artikel Bidang Teknik Mesin penelitian ataupun perancangan (desain) , meliputi perancangan mesin, material, konstruksi, produksi proses pemesinan, konversi energi.</p> <p>Edisi pertama jurnal ini diterbitkan pada November 2022. Diterbitkan dua kali setahun pada bulan Mei dan November. Jurnal ini menganut proses peer-review untuk setiap manuskrip. Evaluasi naskah dilakukan secara anonim. Oleh karena itu, penulis di diharuskan untuk mengirimkan hasil penelitian asli yang relevan dalam bentuk artikel, dan ditulis dalam bahasa Indonesia. </p> <p>Jurnal ini nantinya dipersiapkan menjadi jurnal berbahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris agar dapat terideks secara internasional, oleh pengindeks. </p>https://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/24605Analisis Efisiensi Motor Induksi Dan Turbin Uap Sebagai Penggerak Gilingan Di PG Kebon Agung2023-01-21T08:48:21+07:00Damario Indra Baskorodamariobaskoro23@gmail.com<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Sugar is one of the most important essential needs for people all over the world. The sugar industry has been known since the 13th century in Thailand and the 15th century in Brazil. With the development of industrial technology in Indonesia, the need for good production components is very necessary to improve the efficiency of an industry, where the demand for raw sugar is increasing. In 2017, Indonesia consumed 6.32 million tons of sugar, with an increase of 6% in 2018, in addition to being the largest sugar importer in the world in 2017-2018 with 4.45 million tons. Efficiency is defined as maximum output with available input and is a measure of expected performance. This study aims to select a more efficient power machine between induction motors and steam turbines. This study also aims to determine the influence of induction motors and steam turbines on milling drive. The method of this research is a field experiment starting from observation and data collection to data processing. From the processing of data between induction motors and steam turbines, it is obtained that the efficiency result of induction motors is higher than steam turbines. It is known from this research that the influence of induction motors and steam turbines on PG Kebon Agung is that in terms of maintenance, induction motors are more practical and cheaper than induction motors. </em></p> <p><em>Keywords: Sugar; Efficiency; Induction Motor; Steam Turbine</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Gula adalah salah satu kebutuhan esensial terpenting bagi orang-orang di seluruh dunia. Industri gula sudah dikenal sejak abad ke-13 di Thailand dan abad ke-15 di Brazil. Dengan berkembangnya teknologi industri di Indonesia, kebutuhan komponen produksi yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi suatu industri, dimana kebutuhan gula mentah semakin meningkat. Pada tahun 2017, Indonesia mengkonsumsi gula sebesar 6,32 juta ton, meningkat 6% pada tahun 2018, selain menjadi importir gula terbesar di dunia pada tahun 2017-2018 sebesar 4,45 juta ton. Efisiensi didefinisikan sebagai output maksimum dengan input yang tersedia dan merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memilih mesin yang lebih efisien daya antara motor induksi dan turbin uap. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh motor induksi dan turbin uap terhadap penggerak milling. Metode penelitian ini adalah eksperimen lapangan yang dimulai dari observasi dan pengumpulan data hingga pengolahan data. Dari pengolahan data antara motor induksi dengan turbin uap diperoleh hasil efisiensi motor induksi lebih tinggi dibandingkan dengan turbin uap. Dari penelitian ini diketahui pengaruh motor induksi dan turbin uap pada PG Kebon Agung adalah dari segi perawatan, motor induksi lebih praktis dan lebih murah dibandingkan motor induksi.</p> <p>Kata Kunci: Gula; Efisiensi; Motor Induksi; Turbin Uap</p>2023-07-24T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Damario Indra Baskorohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/24612Analisa Proses Pengupasan Kulit Kacang Tanah Dengan Mesin Pengupas Menggunakan Motor Listrik 250 Watt 1/4 Hp2023-01-21T15:19:10+07:00umsb m.abdul aziz Azizm.abdulazizz13@gmail.com<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Peanut is one of the agricultural commodities which is a source of protein in the diet of the Indonesian population and has quite high economic value. This indicates an increase in peanut production, and the need for processing and post-harvest processing of peanuts, such as peeling the peanut shell. The manufacture of peanut machines during technological developments facilitates post-harvest or post-harvest processes. This analysis is intended to analyze the strength of the shaft, the weld strength of the eye of the roller and the rpm of the motor on the yield of peeled peanuts. In this analysis design, testing and data collection are made. The results of this test are to calculate the strength of the weld melt on the blade, the welding is feasible to operate and the calculation of the strength of the shaft with a mass of 15 kg produces the material for the shaft material which is suitable for use because it is small in terms of the allowable stress for the material, the mass type on nuts is 5 kg, 7 kg and 10 kg, getting optimal results, namely with a mass of 7kg because the machine is capable of producing the most clean nuts, namely 88.5% clean peeled nuts and when testing rotation on shafts 1 and 2, the rotation speed depends on the load given, where if the load increases, the rotation weight on shafts 1 and 2 will be slower and it is feared that it can cause damage to the electric motor. </em></p> <p><em>Keywords: Peeling Peanut Skin; Peeling Machine; Electric Motor</em></p> <p><strong>Abstra</strong><strong>k</strong></p> <p>Kacang tanah adalah salah satu komoditas pertanian yang menjadi sumber protein dalam pola pangan penduduk Indonesia dan bernilai ekonomi cukup tinggi. Hal ini menunjukan adanya peningkatan produksi kacang tanah, dan perlu perlakuan dalam pengolahan dan pasca panen kacang tanah, seperti pengupasan kulit kacang. Pembuatan mesin kacang tanah saat perkembangan teknlogi mempermudah proses pasca panen atau setelah panen. Analisa ini dimaksudkan untuk untuk menganalisa kekuatan poros, kekuatan lasan mata Pada analisa ini dibuat desain, pengujian dan pengambilan data. Hasil dari pengujian ini yaitu melakukan perhitungan kekuatan keleburan las pada mata pisau, pengelasan layak dioperasikan dan perhitungan kekuatan poros dengan massa 15kg menghasilkan material untuk bahan poros layak digunakan karena kecil dari tegangan izin bahan, jenis massa pada kacang 5kg, 7kg, dan 10kg, pengilas serta putaran rpm motor terhadap hasil kacang tanah yang terkupas. mendapatkan hasil optimal yaitu dengan massa 7kg karena mesin mampu menghasilkan kacang yang bersih paling banyak yaitu 88,5% kacang yang terkupas bersih dan disaat melakukan pengujian putaran pada poros 1 dan 2 maka kecepatan putaran tergantung kepada beban yang diberikan, dimana jika beban semakin maka berat putaran pada poros 1 dan 2 akan semakin lambat dan dikhawatirkan dapat mengakibatkan kerusakan pada motor listrik tersebut.</p> <p>Kata Kunci: Pengupasan Kulit Kacang Tanah; Mesin Pengupasan; Motor Listrik</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 umsb m.abdul aziz Azizhttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/24689Analisa Variasi Media Pendingin Terhadap Nilai Kekasaran Permukaan Baja ST37 Pada Proses Mesin Bubut Konvensional2023-01-24T10:42:58+07:00Anis Siti Nurrohkayatinurranisiti@gmail.com<div> <p class="Abstrak"><strong><em><span lang="EN-US">Abstract</span></em></strong></p> <p class="Abstrak"><em><span lang="EN-US">A lathe is a machine tool that functions to make parts which are generally made of metal. In the turning process, there are several factors that can affect the level of roughness of the turning results, including spindle rotation speed, infeed depth, and infeed movement. The other supporting factors that can affect the quality of the roughness level of the turning results are the type of chisel used, as well as the cooling medium used. This study uses an experimental method where the dependent variable is surface roughness and the independent variable is the cooling medium. The cooling media in this study are dromus and radiator coolant. The chisel used is HSS (High Speed Steel) with an engine rotation speed of 350, infeed motion of 0.059 mm/rad and infeed depth of 1 ml. The research sample of 20 specimens. Overall, the surface roughness obtained from the experimental results is still good because it is within the standard limits for surface roughness in the turning process, namely 0.5 – 6 µm. Then an analysis was carried out using the one-way ANOVA method, the calculation results, namely F count, is smaller than F table, so it can be concluded that there is no significant effect from the use of dromus coolers and radiator coolant.</span></em></p> <p class="Abstrak"><em>Keywords: Lathe Machine, Coolant, Dromus, Radiator Coolant, Anova</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Mesin bubut merupakan salah satu alat mesin perkakas yang berfungsi untuk membuat part part yang umumnya berbahan utama logam. Pada proses pembubutan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kekasaran hasil pembubutan, antara lain kecepatan putaran spindle, kedalaman pemakanan, dan Gerakan pemakanan. Adapun faktor pendukung lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas tingkat kekasaran hasil pembubutan yaitu jenis pahat yang digunakan, serta media pendingin yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dimana veriabel terikatnya adalah kekasaran permukaan dan variable bebas yaitu media pendingin. Media pendingin dalam penelitian ini yaitu droumus dan radiator coolant. Pahat yang digunakan yaitu HSS (High Speed Steel) dengan kecepatan putaran mesin 350, gerak pemakanan 0,059 mm/rad dan kedalaman pemakanan 1 ml. Sampel penelitian sebanyak 20 spesimen. Secara keseluruhan, Kekasaran permukaan yang didapat dari hasil eksperimen masih termasuk baik karena masih masuk batas standar kekasaran permukaan pada proses turning yaitu 0,5 – 6 µm. Kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode ANOVA satu arah, hasil perhitungan yaitu F hitung lebih kecil daripada F tabel sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan pendingin dromus dan radiator coolant.</p> <p>Kata Kunci: Mesin Bubut, Coolant, Dromus, Radiator Coolant, ANOVA</p> </div>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Anis Siti Nurrohkayatihttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/24704Prototype Mesin Pecacah Pelepah dan Daun Kelapa Sawit Sebagai Pakan Ternak Alternatif Pengganti Hijauan2023-01-24T15:21:39+07:00Anis Siti Nurrohkayatinurranisiti@gmail.com<p class="Abstrak"><em><span lang="IN">Abstract</span></em></p> <p class="Abstrak"><em><span lang="IN">Oil palm waste is the residue from the main product of oil palm trees that is not utilized, oil palm itself can produce solid waste in the form of stems, empty fruit bunches, shells, fiber (coir) and fronds. In one oil palm tree can produce 40 to 50 fronds within one year, fronds and fronds of oil palm are obtained from the rest of the crop and also when caring for the tree. The purpose of this research is to make and test a prototype chopper machine so that it can utilize and reduce waste of palm fronds and leaves. The driving motor on this prototype uses a 2 hp electric motor with 1450 rpm rotation, pulley 1 which is on a 4 inch electric motor and pulley 2 which is on a 6 inch blade shaft, then for the belts used there are 2 pieces with size B-55. Calculations made during the design process of the prototype of the palm frond and leaf counter machine were Pully Circumferential Speed, Pully Circumferential Force, Belt Tension, Maximum Belt Tension, Number of Belt Rotations, Number of Belts, Belt Age and calculation of speed and torque on the blade shaft. The ingredients that are chopped are fronds and freshly cut or wet oil palm leaves. The count produced by the prototype was 206 kg/hour with an average of 5 repetitions. For prototype yield, the average yield produced from 5 repetitions was 94.41%, and the chopped results for palm leaves had a length of 20-40 mm.</span></em></p> <p class="Abstrak"><em><span lang="IN">Abstrak</span></em></p> <p><em>Limbah sawit merupakan sisa dari produk utama pohon kelapa sawit yang tidak termanfaatkan, kelapa sawit sendiri dapat menghasikan limbah padat berupa janjang, tandan kosong, cangkang, fiber (sabut) dan pelepah. Dalam satu pohon kelapa sawit dapat menghasilkan 40 hingga 50 pelepah dalam waktu satu tahun, pelepah dan daun kelapa sawit didapatkan dari sisa hasil panen dan juga pada saat melakukan perawatan pohon. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat serta menguji prototype mesin pencacah agar dapat memanfaatkan serta dapat mengurangi limbah pelepah dan daun kelapa sawit. Motor penggerak pada prototype ini mengunaka motor listrik 2 hp dengan putaran 1450 rpm, pully 1 yang berada dimotor listrik berukuran 4 inch dan pully 2 yang berada diporos mata pisau berukuran 6 inch, kemudian untuk belt yang digunakan berjumlah 2 buah dengan ukuran B-55. Perhitungan yang dilakukan saat proses perancangan prototype mesin pencacah pelepah dan daun kelapa sawit ialah Kecepatan Keliling Pully, Gaya Keliling Pully, Tegangan Belt, Tegangan Maksimum Belt, Jumlah Putaran Belt, Jumlah Belt, Umur Belt serta perhitungan kecepatan dan torsi pada poros mata pisau. Bahan yang dicacah ialah pelepah dan daun kelapa sawit yang baru di potong atau basah. cacahan yang dihasilkan prototype yaitu 206 kg/jam dari rata-rata hasil pengulangan sebanyak 5 kali. Untuk rendemen prototype rata-rata yang dihasilkan dari 5 kali pengulangan yaitu sebesar 94,41 %, dan hasil cacahan yang dihasilkan untuk daun kelapa sawit memiliki panjang 20-40 mm.</em></p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Anis Siti Nurrohkayatihttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/26407Perancangan Mesin Bubut Kayu 3 Jaw Spindel2023-05-23T15:59:21+07:00Irfan Maulana Nur Alfinasirfanalfinas@gmail.comAndinusa RahmandhikaAndinusa@umm.ac.idBudionobudiono@umm.ac.id<p>So far, the utilization of wood waste has not been good, it even has a very low economic value because wood waste is only used as firewood for making bricks. Meanwhile, this wood waste can be utilized and processed into several products that have high economic value, such as the manufacture of billiard sticks, bird cages, accessories, and furniture products. To process wood waste manually takes a lot of time and effort, therefore the right solution is to use a wood lathe. A wood lathe is a machine tool used to cut rotating workpieces. The slight difference between a wood lathe and a conventional lathe is the material used. The design of a wood lathe is intended to minimize time, effort and increase the economic value of a material so that it becomes a better product. For the development of wood lathes, you can incorporate CNC technology into the machine. A lathe with CNC is a machine that is operated using a numeric code so the machine will move automatically following the program. If using CNC technology, it will increase costs for purchasing CNC machines and training ecommere systems for the community.</p> <p> </p> <p>Keywords: Wood Waste Products, Wood Lathes, CNC Machine Technology</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Irfan Maulana Nur Alfinas, Andinusa Rahmandhika, Budionohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/26803Pengaruh Lama Perendaman Dan Fraksi Volume Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending2023-06-05T21:53:11+07:00Gilang Rinjani Muslimgilangrinjanimuslim11@gmail.com<p class="Abstrak">Indonesia adalah negara penghasil kelapa sawit terbesar didunia, dengan besarnya jumlah total produksi dan luasnya lahan perkebunan menjadikan perkembangan industry kelapa sawit meningkat pesat. Tandan kosong kelapa sawit merupakan suatu limbah organik yang didapat dari buah sawit itu sendiri, Limbah dari hasil industry kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan komposit. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh lama perendaman dan fraksi volume serat TKKS tandan kosong kelapa sawit terhadap uji Tarik dan banding. Pada penelitian ini pengujian menggunakan pengujian Tarik dengan densitas (ASTM D3039) dan pengujian bending dengan densitas (ASTM D7264). Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan dari penelitian ini menggunakan fraksi volume 20% yang dikombinasikan dengan lama perendaman serat yaitu 2 jam, 4 jam dan 6 jam didapatkan hasil terbaik untuk uji Tarik dengan nilai 37,86 MPa dengan lama perendaman 6 jam sedangkan untuk uji bending didapatkan hasil terbaik dengan nilai 12,28 MPa dengan lama perendaman 6 jam. Komposit dibuat dengan metode hand layup.</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Gilang Rinjani Muslimhttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/26180Pengaruh Susunan Serat pada Komposit Serat Hibrid Laminat Berpenguat Serat Kaca dan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit terhadap Kekuatan Tarik2023-05-11T16:42:57+07:00Ahmad Rizal Ahmadrizaltik30@gmail.comAgus Mujiantoam713@umkt.ac.idHery Tri Waloyohtw182@umkt.ac.id<p>Komposit serat hibrid laminat dibuat dari gabungan resin poliester sebagai matriks dan serat (kombinasi dua jenis serat/hibrid) sebagai penguatnya. Serat yang digunakan adalah serat kaca/fiberglass (K) yang merupakan jenis serat sintetis dan serat dari tandan kosong kelapa sawit/TKKS (T) yang merupakan jenis serat alam, yang kemudian kedua jenis serat tersebut disusun secara berlapis (laminat) dengan susunan yang berbeda dengan metode hand lay-up. Kedua jenis serat dibuat dengan susunan KT/TK/TKT/KTK, dengan fraksi volume serat tetap 40% (20K+20T/20T+20K/10T+20K+10T/10K+20T+10K) dari total volume komposit. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh susunan dari kombinasi dua jenis serat terhadap kekuatan tarik dari material komposit. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini mengacu kepada ASTM D3039. Hasil pengujian menunjukan bahwa susunan serat kaca pada posisi bawah dengan fraksi lebih besar dapat memberikan kekuatan lebih pada material komposit saat ditekan.</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Ahmad Rizal Ahmad, Agus Mujianto, Hery Tri Waloyohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/28224Pengaruh Lama Perendaman Dan Panjang Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Kekuatan Tarik Dan Bending2023-07-28T15:30:48+07:00Ali Rachmatullah Dhiya' UlhaqAlitik890@gmail.comAgus Mujiantoam713@umkt.ac.idHery Tri Waloyohtw182@umkt.ac.id<p class="Abstrak">Pabrik kelapa sawit dapat menghasilkan limbah cair, gas dan padat. yaitu limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) yaitu Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Penemuan material komposit merupakan revolusi terbesar dalam ilmu material, karena adanya kemungkinan komposit dapat bersaing dengan material konvensional lainnya. Pada penelitian ini, akan membahas mengenai pengaruh lama perendaman dan panjang serat( TKKS) tandan kosong kelapa sawit terhadap uji Tarik dan bending. Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan penggunaan lama perendaman dari 2, 4, dan 6 jam mendapatkan uji tarik terkuat pada lama perendaman 6 jam dengan nilai 37,86 MPa , sedangkan pada uji bending mendapatkan hasil dengan nilai 12,28 MPa dengan lama perendaman 6 jam. Untuk panjang serat sendiri mendapatkan hasil dalam uji tarik terkuat pada panjang 8 cm dengan hasil 13,33 Mpa, sedangkan pada uji bending terkuat pada panjang 8 cm dengan hasil 40,88 Mpa Mpa</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Ali Rachmatullah Dhiya' Ulhaq, Agus Mujianto, Hery Tri Waloyohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/26170 ANN adalah metode analisis dima Prediksi Kekuatan Komposit Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dengan Menggunakan Artifical Neural Network Radial2023-05-11T00:59:04+07:00Bayu Mufaqih Bayubmufaqih@gmail.comAgus Mujiantoam713@umkt.ac.idHery Triwaloyohtw182@umkt.ac.id<p>Industri kelapa sawit saat ini berkembang semakin pesat, sehingga menghasilkan limbah yang masih mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk diolah menjadi material teknik. Seiring dengan adanya berbagai pengembangan inovasi dalam dunia material untuk pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit yang dapat digunakan sebagai komposit untuk berbagai jenis material, akan tetapi sebelum memproduksi secara luas perlu adanya pengujian Tarik serta pengujian bending dari komposit tersebut. Artificial Neural Network (ANN) dapat membantu mengurangi waktu serta biaya yang diperlukan dalam pengujian komposit. Artificial Neural Network (ANN) atau jaringan saraf tiruan merupakan model komputasi yang terinspirasi dari system saraf manusia dalam memecahkan masalah. dimana peneliti and operasi di mendapatkan ilmu dari pengetahuan tentang sel saraf biologis didalam otak.Setelah dilakukan uji coba prediksi didapatkan bahwa nilai yang keluar mendekati data target yang dapat dijadikan acuan data prediksi, dan data grafik data prediksi menunjukan bahwa kemungkinan gagal kecil hanya sekitar 1,6181e-13 at epoch 83</p> <p>Kata Kunci : Komposit, Artificial Neural Network (ANN), Prediksi</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Bayu Mufaqih Bayu, Agus Mujianto, Hery Triwaloyohttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/26040Prediksi Kekuatan Bending Komposit Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Artificial Neural Network Backpropagation2023-05-02T21:57:39+07:00Zulvikar Umar Basaqranzulvikaru@gmail.com<p>ANN adalah model matematika yang terinspirasi dari cara kerja otak manusia dan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang untuk memprediksi berbagai parameter berdasarkan data masukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediksi kekuatan tarik dan bending pada komposit serat tandan kosong kelapa sawit menggunakan artificial neural network (ANN) backpropagation. Data yang digunakan adalah data uji bending pada komposit TSKS dengan variasi komposisi serat dan matriks polimer. Model ANN backpropagation dikembangkan dengan menggunakan tiga layer, yaitu input layer, hidden layer, dan output layer, dan jumlah node pada masing-masing layer diatur secara eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ANN backpropagation dapat digunakan untuk memprediksi kekuatan tarik dan bending pada komposit TSKS dengan akurasi yang baik. Model yang dikembangkan memiliki nilai rata-rata error dan 1,88% untuk kekuatan bending pada data validasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan bahan komposit serat TSKS dan penggunaannya dalam berbagai aplikasi teknik.</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Zulvikar Umar Basaqranhttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/25525Analisis Mengurangi Reject Start Pada Proses Pembuatan Pipa High Density Poly Ethylene Diameter 1.000 mm PN62023-03-21T06:05:42+07:00Khoidul Umamkhoidullumam98@gmail.comAsep Saepudinasepktks@gmail.comWilarso Wilarsowilarso78@gmail.comAsep Dharmantoadharmanto@gmail.comHilman Sholihhilmansholih@gmail.com<p>The production process for making HDPE (High Density Poly Ethylene) pipes is made of High Density Poly Ethylene plastic which has a melt temperature of 210 to 270ºC using a plastic extruder machine. The company always strives to produce good products and reduce product damage or rejection. One of them is Reject Start, Reject Start is an unavoidable Reject in the HDPE pipe production process, but this Reject has a standard that has been determined by the company. In the production process of 1000 mm diameter HDPE pipe PN6 in Line Extruder 07 experienced a Reject Start problem which exceeded the standard set by the company, namely 10,789 kg, while what happened was 18,339 kg. The difference is 7,550 kg, if the percentage is 170%. Seeing the problems that occurred above, it is necessary to do an analysis to find out the cause of the Reject Start exceeding the predetermined standard. The analysis is carried out using the Fishbone Analysis method which will find out which parts of the causes are very influential on the occurrence of Reject Start exceeding the standards set by the company. This research is expected to reduce Reject Start in Line Extruder Number 07. From the results of the study it can be seen that the Reject Start problem in Line Extruder 07 has decreased, namely before the repair is 170% to 46.6% after repair.</p> <p>Keywords: Extruder, reject start, HDPE pipe, fishbone analysis</p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Proses produksi pembuatan pipa HDPE (High Density Poly Ethylene) yaitu terbuat dari bahan plastik jenis High Density Poly Ethylene yang memiliki melt temperatur 210 s.d 270ºC menggunakan mesin Extruder plastik. Perusahaan selalu berupaya agar menghasilkan produk yang baik dan menekan kerusakan produk atau Reject. Salah satunya adalah Reject Start, Reject Start merupakan Reject yang tidak dapat dihindari pada proses produksi pipa HDPE, tetapi Reject ini memiliki standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Pada proses produksi Pipa HDPE diameter 1.000 mm PN6 di Line Extruder 07 mengalami kendala Reject Start yang melebihi standar yang ditentukan oleh perusahaan yaitu 10.789 kg, sedangkan yang terjadi adalah 18.339 kg. Selisihnya yaitu 7.550 kg, jika dipersentasekan adalah 170 %. Melihat permasalahan yang terjadi di atas, perlu dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab terjadinya Reject Start melebihi standar yang telah ditentukan. Analisis dilakukan menggunakan metode Fishbone Analysis yang akan mengetahui bagian penyebab-penyebab mana saja yang sangat berpengaruh terhadap terjadinya Reject Start melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan Reject Start di Line Extruder Nomor 07. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa masalah Reject Start di Line Extruder 07 mengalami penurunan yakni sebelum perbaikan adalah 170 % menjadi 46,6 % setelah perbaikan.</p> <p>Kata Kunci: Extruder, reject start, pipa HDPE, fishbone analysis</p>2024-03-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Khoidul Umam, Asep Saepudin, Wilarso Wilarso, Asep Dharmanto, Hilman Sholihhttps://ejournal.umm.ac.id/index.php/turbine/article/view/24646Pengaruh Variasi Media Pendingin Terhadap Kekutan Tarik Pengelasan SMAW Baja ST412023-01-23T08:37:52+07:00Deivo Gumelangdeivogumelang67@gmail.comDini Kurniawatidini@umm.ac.idHery Supriyantohery@umm.ac.id<p><strong><em> Abstract</em></strong></p> <p><em>Shielded Metal Arc Welding (SMAW) is predominantly used in structural joints, pressure vessels, and in preservation and restoration work. This technique is commonly used in many types of production due to its versatility, usability, and indoor and outdoor use. Pending media is the main factor that can affect the final results of this study. So research on the effect of variations in cooling media on tensile strength needs to be done. In this study the type of steel used was ST-41 steel with the ASTM e8 standard tensile test size. The welded joints used in this study were V seam joints with position 1G Down hand. The greatest maximum tensile load occurred in a sample of 50 43 MPa and the lowest tensile strength occurs in the air cooling variation of 42.36 MPa.</em></p> <p> </p> <p><strong> Abstrak</strong></p> <p><em>Shielded Metal Arc Welding</em> (SMAW) dominan digunakan pada pada sambungan struktural, bejana tekan, dan dalam pekerjaan preservasi dan restorasi. Teknik ini biasanya digunakan dalam banyak jenis produksi karena fleksibilitas, kegunaan, dan penggunaan di dalam dan di luar ruang. Media pendingan menjadi faktor utama yang dapat mempengaruAhi hasil akhir dari penelitian ini. Maka penelitian tentang pengaruh variasi media pendingin terhadap kekuatan tarik perlu dilakukan. Penelitian ini jenis baja yang digunakan adalah baja ST-41 dengan standar ukuran pengujian tarik ASTM e8 Sambungan las yang digunakan dalam penelitian ini adalah sambungan kampuh V dengan posisi <em>1G Down hand</em> atau bawah tangan Beban tarik maksimum terbesar terjadi pada sampel variasi pendingin oli sebesar 50,43 Mpa dan kekuatan tarik terendah terjadi pada variasi pendingin udara sebesar 42,36 Mpa. <em> </em></p>2023-02-06T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Deivo Gumelang