Program Story Telling dengan Metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk Menanamkan Moral pada Anak-anak

Authors

  • Iswinarti Iswinarti University of Muhammadiyah Malang
  • Hari Windu Asrini
  • Nida Hasanati
  • Rinikso Kartono

DOI:

https://doi.org/10.22219/altruis.v1i2.12163

Keywords:

Story telling, instilling moral values, TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an)

Abstract

TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan sebuah tempat diselenggarakannya pendidikan dan pengajaran agama Islam khususnya Al Quran, termasuk pendidikan moral. Pada kenyataannya, program pendidikan di TPQ pada umumnya hanya mengajarkan bagaimana membaca Al Quran, tidak mengajarkan isi dan makna dari Al Quran itu sendiri, sehingga pendidikan moral kurang mendapat perhatian. Dengan demikian, hal yang penting yaitu membuat kreasi pada metode pembelajaran penanaman nilai-nilai moral menggunakan metode yang lebih menarik. Metode story telling merupakan salah satu teknik yang menarik untuk mempelajari nilai-nilai moral pada anak-anak. Program ini bertujuan untuk menerapkan metode story telling dengan metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk menananmkan nilai-nilai moral pada anak. Strategi yang digunakan dalam program ini adalah pelatihan dan dilanjutkan dengan pemantauan dan pendampingan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta merasakan pentingnya metode story telling yang diterapkan di TPQ untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak. Mereka juga sepakat untuk menerapkan metode ini di TPQ, tetapi dalam penerapannya mereka terkendala dengan terbatasnya waktu, belum terbiasa, kurangnya keterampilan, dan kurangnya kepercayaan diri. Pendampingan dan tindak lanjut perlu dilakukan agar program dapat diimplementasikan dengan lebih baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran nilai karakter konstruktivis dan VCT sebagai inovasi pendekatan pembelajran afektif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Al-Hawamleh, M. S. (2019). Storytelling as promoting moral consciousness: Religious education teachers’ perspectives. International Journal of Learning, Teaching and Educational Research, 18(10), 20–33. https://doi.org/10.26803/ijlter.18.10.2

Alna, O. (1999). The importance of oral storytelling in literacy development. The Ohio Reading Teacher, 31(1), 15–18.

Asfandiyar, A. Y. (2007). Cara pintar mendongeng. Jakarta: Mizan.

Ayuni, R. D., Siswati, & Rusmawati, D. (2013). Pengaruh storytelling terhadap perilaku empati anak. Jurnal Psikologi Undip, 12(2), 81–130.

Bennett, E. M. (2013). Storytelling and the moral tradition: An examination of the pedagogy of story telling for moral enculturation. In M. Rohse, J. J. Infanti, N. Sabnani, & M. Nivargi (Eds.), The Many Facets of Storytelling: Global Reflections on Narrative Complexity (pp. 13–21). Oxfordshire, United Kingdom: Inter-Disciplinary Press.

Bunanta, M. (2005). Buku, dongeng dan minat membaca. Jakarta: Pustaka Tangga.

Dwiyanti, R. (2013). Peran orang tua dalam perkembangan moral anak (Kajian teori Kohlberg). Prosiding Seminar Nasional Parenting, 161–169. http://hdl.handle.net/11617/3983

Goldberg, B. (2005). Art of the narrative: Interpreting visual stories. Art Education, 58(2), 25–32. Henniger, M. L. (2009). Teaching Young Children. New Jersey: Person Education.

Henny, S. (2007). Cara bercerita yang efektif dan menarik. Bandung: Disdik Propinsi Jawa Barat.

Kochanska, G., & Aksan, N. (2006). Children’s conscience and self regulation. Journal of Personality, 74, 1578–1618.

Kochanska, Grazyna, & Aksan, N. (2006). Children’s conscience and self-regulation. December. https://doi.org/10.1111/j.1467-6494.2006.00421.x

Mansyur. (2019). Pengembangan nilai moral anak melalui metode bercerita pada kelompok B di TK Pembina kota Kendari. Jurnal Gema Pendidikan, 26(1), 97–112.

Moelichatoen. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Muallifah. (2013). Storytelling sebagai metode parenting untuk pengembangan kecerdasan anak usia dini. PSIKOISLAMIKA: Jurnal Psikologi Islam (JPI), 10(1), 98–106.

Nurgiyantoro, B. (2012). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Royal, C. W., & Baker, S. B. (2005). Effects of a deliberate moral education program on parents of elementary school students. Journal of Moral Education, 34, 215–230.

Rubin, K. H., Chen, X., & Hymel, S. (1993). Socioemotional characteristic of withdrawn and aggressive children. Jurnal Merrill-Palmer Quarterly, 4(39), 518–534.

Santrock, J. W. (2012). Life span development. Perkembangan masa hidup edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Termini, K. A., & Golden, J. A. (2007). Moral behaviors: what can behaviorist learn from the developmental literature. International Journal of Behavioral Consultation and Therapy, 13(4), 477–493.

Thambu, N. (2017). Storytelling and story reading: A catalyst for inculcate moral values and ethics among preschoolers. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 7(6), 1116–1130. https://doi.org/10.6007/ijarbss/v7-i6/3143

Yanuarsari, R., & Muchtar, H. S. (2016). Improving early childhood teachers’ skills through story telling workshop. PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 2(1), 533–543. https://doi.org/10.20319/pijss.2016.s21.533543

Zych, I., Farrington, D. P., Llorent, V. J., & Ttofi, M. M. (2017). Personal protective factors against bulliying: Emotional, social, and moral competencies. In Protecting Children Against Bullying and Its Consequences (pp. 23–40). SpringerBriefs in Psychology. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-319-53028-4

Downloads

Published

2020-06-26

How to Cite

Iswinarti, I., Asrini, H. W., Hasanati, N., & Kartono, R. (2020). Program Story Telling dengan Metode BERLIAN (Bercerita-ExpeRiential-LearnIng-ANak) untuk Menanamkan Moral pada Anak-anak. Altruis: Journal of Community Services, 1(2), 99–111. https://doi.org/10.22219/altruis.v1i2.12163

Issue

Section

Articles