Reorganisasi karang taruna (studi kasus karang taruna “Tunas Kahuripan” Desa Ciela, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut)

Aris Tristanto; Yunilisiah Yunilisiah

doi:10.22219/altruis.v3i1.19356

Authors

Aris Tristanto Universitas Bengkulu
Yunilisiah Yunilisiah Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.22219/altruis.v3i1.19356

Keywords:

Karang taruna, Pengembangan masyarakat

Abstract

Karang taruna is a social organization that ideally can embody social welfare efforts in the midst of society. But in reality, most of the youth organizations’ performances in Indonesia are different than expected, one of which is the "Tunas Kahuripan" Youth Organization in Ciela Village, Bayongbong District, Garut Regency. Based on the initial assessment results, it is known that 1) karang taruna does not have a secretariat or office; 2) some residents do not know the Karang taruna management; 3) there were misunderstandings related to the main tasks of the Youth Organization. This service activity is carried out through community development through the macro social work method. Social Work Assessment Tool used by social workers Capacity Assessment (PEKA). Based on the results of the assessment, the alternative follow-up plan (RTL) chosen was the reorganization of the Youth Organizations at various levels, ranging from individuals, organizations, and systems. The author suggests at the individual level for a member of a youth organization to always maintain commitment. The authors suggest that organizations implement partnerships based on the basic strategy at the organizational level. Meanwhile, at the system level, the rules that have been set must be what they should be and the Youth Organizations should no longer belittle themselves, in other word Youth Organizations must take on a role in society.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arief, M. R., & Adi, A. S. (2014). Peran Karang taruna dalam pembinaan remaja di dusun candi Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Kajian moral dan kewarganegaraan, 1(2), 190-205.

Budiani, N. W. (2007). Program Efektivitas penanggulangan gerakan Karang taruna “Eka Taruna Bhakti” desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur kota Denpasar. Input Jurnal Ekonomi dan Sosial, 2 (1), 49-57.

Handayani, A.Y., Purnaningsih, N. & Sarma, M. (2015). Persepsi Pemuda terhadap Peranan Karang taruna dalam Penanganan Masalah Sosial. Jurnal Penyuluhan, 11 (1). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v11i1.9927

Hiryanto, H., Tohani, E., & Miftahuddin, M. (2020). Peningkatan Kapasitas Pengurus Karangtaruna melalui Optimalisasi Modal Sosial dalam Pengembangan Desa Wisata. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 4(1), 32-44. DOI: https://doi.org/10.21831/diklus.v4i1.27875

Irawan, D. (2018). Pengembangan Kemitraan Koperasi, Usaha Mikro Dan Kecil (KUMK) Dengan Usaha Menengah/ Besar Untuk Komoditi Unggulan Lokal. Coopetition: Jurnal Ilmiah Manajemen, 9(1), 53-66. DOI: https://doi.org/10.32670/coopetition.v9i1.52

Ismay, H. (2011). Peran Karang taruna dalam Pembinaan Generasi. Tesis: Tidak dipublikasikan

Juned, M., Kusumastuti, R. D., & Darmastuti, S. (2018). Penguatan peran pemuda dalam pencapaian tujuan ketiga Sustainable Development Goals (SDGs) di Karang taruna Keluarahan Serua, Bojongsari, Depok. Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 1.

Kurniasari, D., Suyahmo, S., & Lestari, P. (2016). Peranan organisasi Karang taruna dalam mengembangkan kreativitas generasi muda di Desa Ngembalrejo. Unnes Civic Education Journal, 2(2).

Lin, N., & Dumin, M. (1986). Access to Occupations through Social Ties. Social Networks 8(4), 365-385. https://doi.org/10.1016/0378-8733(86)90003-1

Muallidin, I. (2011). Kebijakan Reorganisasi Perizinan untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kota Yogyakarta. Jurnal Studi Pemerintahan, 2(2). DOI: https://doi.org/10.18196/jgp.2011.0020

Menteri Sosial Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 77/HUK/2010: Pedoman Dasar Karang taruna. Jakarta: Menteri Sosial Republik Indonesia

Prastyo, R. (2015). Meningkatkan Fungsi Karang taruna Melalui Reformasi Administrasi (Studi pada Karang taruna Desa Mojosari Kecamatan Kras Kabupaten Kediri). Disertasi: Tidak dipublikasikan

Rothman, J. (1968). Three models of community organization practice. Social work practice, 25, 16-47.

Sawitri, N. (2014). Partisipasi pemuda dalam program Karang taruna Desa (studi pada pemuda di Dusun Kupang Kidul Desa Kupang Kecamatan Ambarawa). Disertasi: Tidak dipublikasikan.

Snell, S. A. (1999). Social capital and strategic HRM: It's who you know. People and Strategy, 22(1), 62-65.

Soeprapto, H. R. (2006). Pengembangan kapasitas pemerintah daerah menuju good governance. Kendari.

Tristanto, A., Marbun, J., & Ismudiyati, Y. S. (2019). Penguatan Kelompok Bantu Diri Anak Jalanan Korban Penyalahguna Napza Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial, 1(2).

Tristanto, A., Medina, S., & Restiana, R. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Desa Gede Pangrango Melalui Praktek Pekerjaan Sosial Komunitas. Altruis: Journal of Community Services, 2(2). DOI: https://doi.org/10.22219/altruis.v2i2.15964

Tristanto, A., & Maizuar, A. (2022). Strategi Perubahan Perilaku Masyarakat pada Masa Pandemi COVID-19 Melalui Bidang Penyiaran. Jurnal Studi Inovasi, 2(1), 26-32. DOI: https://doi.org/10.52000/jsi.v2i1.73

Wadu, LB, Ladamay, I., & Jama, SR (2019). Keterlibatan Warga Negara Dalam Pembangunan Berkelanjutan Melalui Kegiatan Karang taruna. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 9 (2), 1-8. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v9i2.7546

Wahyuningsih, N. (2017). Eksistensi nilai gotong-royong dalam organisasi Karang taruna " Gerbang Pandowo" tahun 2016 Desa Tejowangi Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Disertasi: Tidak dipublikasikan.