KERAGAMAN FENOTIPE SIFAT KUANTITATIF AYAM BURGO, AYAM HUTAN MERAH, DAN AYAM KAMPUNG DI PROVINSI BENGKULU

DIVERSITY OF PHENOTYPES OF QUANTITATIVE PROPERTIES OF BURGO CHICKEN, RED FOREST CHICKEN, AND NATIVE CHICKEN IN BENGKULU PROVINCE

Authors

  • Teguh Rafian Universitas Lampung
  • Jakaria Jakaria IPB University
  • Niken Ulupi IPB University

DOI:

https://doi.org/10.22219/aras.v4i1.28507

Keywords:

Ayam Burgo, Ayam Hutan, Ayam Kampung, Sifat Kuantitatif

Abstract

Pentingnya pemahaman yang baik tentang karakteristik SDGT sangat diperlukan untuk dijadikan sebagai referensi pengambilan keputusan dalam pengembangan dan program pemuliaan ternak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keragaman fenotipe sifat kuantitatif ayam burgo, ayam hutan merah, dan ayam kampung dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan SDG ayam lokal khususnya di Bengkulu, dan menganalisis faktor-faktor peubah penentu ukuran dan bentuk ayam burgo, ayam hutan merah, dan ayam kampung. Bahan penelitian yang digunakan adalah 47 ekor ayam burgo, 9 ekor ayam hutan merah (Gallus gallus spadiceus), dan 18 ekor ayam kampung (Gallus gallus domesticus). Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dan ayam yang diambil merupakan ayam yang sudah dewasa di Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, dan Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Data-data sifat kuantitatif berupa berat badan, panjang tubuh, panjang dada, lingkar dada, rentang sayap, panjang paha atas, panjang paha bawah, panjang shank, panjang jari ketiga, dan lingkar shank ayam burgo, ayam hutan merah, dan ayam kampung. Hasil uji-t menunjukkan bahwa karakteristik sifat kuantitatif ayam burgo jantan lebih mendekati karakteristik sifat kuantitatif ayam kampung jantan, sedangkan karakteristik sifat kuantitatif ayam burgo betina lebih mendekati karakteristik sifat kuantitatif ayam hutan merah betina. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) ayam burgo dan ayam hutan merah memiliki sifat kuantitatif dengan tingkat keragaman yang rendah (monomorfik), sebaliknya dengan ayam kampung memiliki sifat kuantitatif dengan tingkat keragaman yang tinggi (polimorfik), dan (2) peubah penentu ukuran ayam burgo adalah panjang paha bawah (jantan) dan panjang jari kaki ketiga (betina), ayam hutan merah adalah panjang paha bawah (jantan) dan panjang paha atas (betina), dan ayam kampung adalah panjang shank, sedangkan peubah penentu bentuk ayam burgo adalah panjang paha bawah, ayam hutan merah adalah panjang jari kaki ketiga, dan ayam kampung adalah panjang shank.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[Dikjetnak] Direktorat Jendral Peternakan. 2017. Keputusan Menteri [internet]. [2017 Februari 23]. Tersedia pada: http://ditjennak.pertanian.go.id/regulasi/ kategori/keputusan-mentri.html.

[FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 2012. Phenotypic Characterization of Animal Genetic Resources. Animal Production and Health Guidelines No. 11. Roma (IT): FAO.

[FAO] Food and Agriculture.Organization of The United Nations. 2007a. Status Terkini Dunia Sumberdaya Genetik Ternak untuk Pangan dan Pertanian. Bamualim A et al., penerjemah. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Terjemahan dari: The State of The World’s Animal Genetic Resources for Food and Agriculture.

[FAO] Food and Agriculture Organization of The United Nations. 2007b. Global Plan of Action for Animal Genetic Resources and the Interlaken Declaration. Animal Production and Health Guidelines No. 11. Roma (IT): FAO.

Jhonson, R., & Wichern, D. W. 2007. Applied multivariate Statistical Analysis six edition. New Jersey (US): Pearson Education, Inc.

Kurnianto, E. 2010. Ilmu Pemuliaan Ternak. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Mansjoer, S. S. 1987. Habitat dan Performans Ayam Hutan di Indonesia. Media Peternakan, 12: 1-7.

Mariandayani, H. N., Solihin, D. D., Sulandari, S. & Sumantri, C. 2013. Keragaman Fenotipe dan Pendugaan Jarak Genetik pada Ayam Lokal dan Ayam Broiler Menggunakan Analisis Morfologi. Jurnal Veteriner, 14(4): 475-484.

Nataamijaya, A. G. 2000. The Native Chickens of Indonesia. Bul. Plasma Nutfah, 6(1): 1-6.

Nishida, T., Lee, C., Hayashi, Y., Hashiguchi, T. & Mochizuki, K. 1983. Body Measurement of native fowlsin Korea. Jpn. J. V. Sci., 45(2): 179-186.

Nishida, T., Hayashi, Y., Nozawa, K., Hashiguchi, T., & Mansjoer, S. S. 1988. Morphological Studies on The Indonesia Native Chicken. Jpn. J. Zootech. Sci., 59(12): 1047-1058.

Putranto, H. D., Hasibuan, G. P., Yumiati, Y., Setianti, J., Brata, B., Kurniati, N., & Hakiki, F. F. 2017. The Estimation of Dynamical Distribution of Domesticated Burgo Chicken Population In Bengkulu Coastal Area Indonesia [proses penerbitan]. Biodiversitas, 18(2): 458-464.

Putranto, H. D., Setianto, J., & Santoso, U. 2012. Estradiol-17β Hormone Concentration and Follicles Number In Exotic Burgo Chicken Supplemented By Sauropus Androgynus Leaves Extract. Biodiversitas, 13 (1): 1-6.

Putranto, H. D., Santoso, U., & Warnoto. 2010. A Study on Population Density and Distribution Pattern of Domesticated Bengkulu Native Burgo Chicken. Media Kedokteran Hewan, 26 (2): 198-204.

Rafian, T., Jakaria, & Ulupi, N. 2017. Keragaman Fenotipe Sifat Kualitatif Ayam Burgo di Provinsi Bengkulu. Jurnal Sains Peternakan Indonesia, 12 (1): 48-54.

Rajab & Papilaya, B. J. 2012. Sifat Kuantitatif Ayam Kampung Lokal pada Pemeliharaan Tradisional. Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman, 2(2): 61-64.

Rangkuti, N. A., Hamdan, Daulay, A. H. 2014. Identifikasi Morfologi dan Jarak Genetik Ayam Kampung di Labuhanbatu Selatan. Jurnal Peternakan Intergratif, 3(1): 96-119.

Sartika, T. 2012. Ketersediaan Sumber Daya Genetik Ayam Lokal Dan Strategi Pengembangannya Untuk Pembentukkan Parent Dan Grand Parent Stock. Workshop Nasional Unggas Lokal, 2012: 19-23.

Setianto, J., & Warnoto. 2010. Performa Reproduksi dan Produksi Ayam Burgo Betina. Bengkulu (ID): Universitas Bengkulu press.

Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Sumantri B, penerjemah. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Principles and Procedures of Statistics.

Sulandari, S., Zein, M. S. A., & Sartika, T.. 2008. Molecular Characterization of Indonesian Indigenous Chickens Based on Mitochondrial DNA Displacement (D)-Loop Sequences. Hayati J. Biosciences, 15(4): 145 – 154.

Sutriyono, J. Setianto, & Prakoso, H. 2016. Produksi dan Populasi Ayam Hutan Merah Domestikasi di Kabupaten Bengkulu Utara dan Skenario Pengembangan Populasi. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 2(2): 226-231.

Downloads

Published

2023-07-30

How to Cite

Rafian, T., Jakaria, J., & Ulupi, N. (2023). KERAGAMAN FENOTIPE SIFAT KUANTITATIF AYAM BURGO, AYAM HUTAN MERAH, DAN AYAM KAMPUNG DI PROVINSI BENGKULU: DIVERSITY OF PHENOTYPES OF QUANTITATIVE PROPERTIES OF BURGO CHICKEN, RED FOREST CHICKEN, AND NATIVE CHICKEN IN BENGKULU PROVINCE. Journal of Animal Research and Applied Science, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.22219/aras.v4i1.28507

Issue

Section

Articles