Pemberian Tanah Bermikorizan Pada Tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) Berumur

Authors

  • Mei Dina Amelia Universitas Muhammadiyah Malang
  • Amir Syarifuddin Universitas Muhammadiyah Malang
  • Febri Arif Cahyo Wibowo Universitas Muhammadiyah Malang

Keywords:

Dosis Mikoriza, Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen), Pertumbuhan

Abstract

Kayu industri dan kayu untuk sektor pembangunan lainnya membutuhkan riap kayu yang besar untuk memenuhi kebutuhan kayu. Pemberian tanah bermikoriza merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki pertumbuhan kayu. Pohon sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) merupakan jenis fast growing spesies dan dengan kondisi yang mendukung dapat menghasilkan volume kayu yang besar. Tanah bermikoriza akan menginfeksi tanaman inang dan akan bersimbiosis akar tanaman inang. Mikoriza berfungsi berfungsi untuk membantu penyediaan hara bagi tanaman, mempermudah penyerapan hara bagi tanaman, membantu dekomposisi bahan anorganik, mencegah terserangnya dari penyakit tertentu, menciptakan lingkungan rhizosfer yang lebih baik, sehingga pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman. Pertumbuhan diameter, tinggi dan pertambahan jumlah ranting mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan mikoriza pada berbagai umur tanaman sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen). Pertumbuhan tanaman sengon dengan respon mikoriza dapat dilihat dari kadar air nisbi daun, klorofil daun dan presentase akar yang terinfeksi oleh mikoriza.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggraeni, I. (2009). Penyakit Karat Tumor pada Sengon(Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) di Perkebunan Glenmore Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 6(5), 311–321. https://doi.org/10.20886/jpht.2009.6.5.311-321

Erwinsyah, E., Harianto, H., Sinaga, B. M., & Simangunsong, B. C. H. (2017). Analisis Penawaran dan Permintaan Kayu Bulat untuk Pemenuhan Kebutuhan Industri Kayu Lapis, Kayu Gergaji dan Pulb di Indonesia. Sosio-E-Kons, 9(2), 117–124.

Halis, Murni, P., & Fitria, A. B. (2008). Pengaruh Jenis dan Dosis Cendawan Mikoriza Arbuskular Terhadap Pertumbuhan Cabai (Capsicum annuum L.) Pada Tanah Ultisol. 1(2), 59–62.

HARTOYO, B., GHULAMAHDI, M., DARUSMAN, L. K., AZIZ, S. A., & MANSUR, I. (2020). KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA RIZOSFER TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban). Jurnal Penelitian Tanaman Industri. https://doi.org/10.21082/jlittri.v17n1.2011.32-40

Pratama, A. J., & Laily, A. N. (2015). Analisis Kandungan Klorofil Gandasuli (Hedychium gardnerianum Shephard ex Ker-Gawl) pada Tiga Daerah Perkembangan Daun yang Berbeda. Seminar Nasional Konservasi Dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. https://doi.org/10.1016/B978-044452072-2/50025-2

Prihastuti, P. (2007). Isolasi dan karakterisasi mikoriza vesikular-arbuskular di lahan kering masam, Lampung Tengah. Journal of Biological Researches. https://doi.org/10.23869/bphjbr.12.2.20074

Rasyid, B., Samosir, S. S. ., & Sutomo, F. (2010). Respon Tanaman Jagung ( Zea mays ) pada Berbagai Regim air Tanah dan Pemberian Pupuk Nitrogen. Prosiding Pekan Serealia National.

Walker, J. P., & Houser, P. R. (2002). Evaluation of the OhmMapper Instrument for Soil Moisture Measurement. Soil Science Society of America Journal. https://doi.org/10.2136/sssaj2002.7280

Wibowo, F. A. C., Suryanto, P., & Faridah, E. (2019). Ekofisiologi dan Peluang Pengembangan Durian (Durio zibethinus) Dengan Sistem Agroforestri di Lereng Selatan Gunung Merapi, Indonesia. Jurnal Ilmu Kehutanan. https://doi.org/10.22146/jik.52441

Bowyer, J.L., R. Shmulsky., and J.G. Haygreen. (2007). Forest Products and Wood Science: an introduction. Lowa: Blackwell Publishing.

Departemen Kehutanan. (2004). Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.01/Menhut-11/2004 tentang Pemberdayaan Masyarakat Setempat di Dalam dan atau di Sekitar Hutan dalam Rangka Social Forestry. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Dephut.

Herawati, H., and H. Santoso. (2011). Tropical forest susceptibility to and risk of fire under changing climate: A review of fire nature, policy and institutions in Indonesia. Forest Policy and Economics, 13 (4), 227 – 233.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (2012) Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor: 04/E/2012 tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: LIPI.

Mashudi, dan Adinugraha, H.A. (2015). Kemampuan Tumbuh Stek Pucuk Pulai Gading (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) dari Beberapa Posisi Bahan Stek dan Model Pemotongan Stek. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 4(1), 63–69.

Nirmalasari. 2005. Keberadaan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Pada Tegakan Durian (Durio zibethinus Murr). Skripsi Fakultas Kehutanan UNTAN.Pontianak.

Downloads

Published

2022-01-15

Issue

Section

Articles