Pengetahuan Ekologi Lokal dalam Konservasi Pohon di Blok Pemanfaatan KPHL Batutegi

Authors

  • Adia Pajar Pamungkas Kehutanan, Universitas Lampung
  • Christine Wulandari Universitas Lampung
  • Dian Iswandaru Universitas Lampung
  • Rudi Hilmanto Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.22219/avicennia.v5i1.19758

Keywords:

petani; KPHL Batutegi; local ecological knowledge; konservasi.

Abstract

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Batutegi Provinsi Lampung merupakan hutan negara yang terdiri atas beberapa blok pengelolaan, di antaranya adalah blok pemanfaatan. Pada blok ini, petani hutan melakukan kegiatan pemanfaatan lahan dengan pola agroforestri. Konservasi pohon dapat dikatakan sebagai salah satu tindakan petani hutan dalam melakukan pengelolaan lahan yang lestari dan salah satunya melalui praktek pengetahuan dan kearifan lokal. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis peran local ecological knowledge (LEK) gapoktan cempaka dalam konservasi pohon di blok pemanfaatan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terbuka terhadap 55 responden yang merupakan anggota gapoktan cempaka dan observasi lapangan, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan Agroecological Knowledge Toolkit (AKT) 5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa LEK petani hutan dikelompokkan berdasarkan 3 aspek konservasi, yaitu a) perlindungan meliputi karakteristik lahan garapan, fungsi tegakan dan faktor yang mempengaruhi (faktor alam dan manusia); b) pengawetan meliputi habitat satwa, budidaya tanaman, istilah dan alat yang digunakan; dan c) pemanfaatan meliputi jenis dan bagian pohon yang dipanen, metode dan waktu pemanenan. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan petani hutan Gapoktan Cempaka tetap menerapkan Local Ecological Knowledge (LEK) dalam kegiatan pengelolaan lahan, dikarenakan memiliki dampak terhadap pengelolaan lahan yang berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Angin, I. S., dan S. Sunimbar, S. (2020). Kearifan lokal masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan dan mengelola mata air di Desa Watowara, Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur. Jurnal Pendidikan Geografi, 1(1), 51-61.

Apriani, L. (2019). Pengetahuan Lokal Masyarakat Tentang Konservasi Tanah Pada Pola Agroforestri Berbasis Kopi. Skripsi. Universitas Lampung.

Ariyanto, A., I. Rachman., dan B. Toknok. (2014). Kearifan masyarakat lokal dalam pengelolaan hutan di Desa Rano Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala. Jurnal Warta Rimba, 2(2), 84-91.

Arum, G.P.F., A. Retnoningsih., dan A. Irsadi. (2012). Etnobotani tumbuhan obat masyarakat Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Unnes Journal of Life Science, 1(2), 126-132.

Baransano, H.K., dan J.C. Mangimbulude. (2011). Eksploitasi dan konservasi sumberdaya hayati laut dan pesisir di Indonesia. Jurnal Biologi Papua, 3(1), 39-45.

Cani, H., A. Proko., and V. Tabaku. (2014). Eco-physiologic studies an important tool for the adaptation of forestry to global changes. Albanian Journal of Agriculture Science, 13(Special Issue), 87–93.

Endarwati, M.A., K.S. Wicaksono., dan D. Suprayogo. (2017). Biodiversitas vegetasi dan fungsi ekosistem: hubungan antara kerapatan, keragaman vegetasi, dan infiltrasi tanah pada inceptisol lereng Gunung Kawi, Malang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 4(2), 577-588.

Erwin, E., A. Bintoro., dan Rusita. (2017). Keragaman vegetasi di Blok Pemanfaatan Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu (HPKT) TAHURA Wan Abdul Rachman, Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 5(3), 1-11.

Febryano, I.G., R. Safe'i., dan I Banuwa. (2017). Performa pengelolaan agroforestri di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Rajabasa. Jurnal Hutan Tropis, 5(2), 127-133.

Freshelia, A. (2020). Identifikasi upaya konservasi anggota hutan kemasyarakatan (hkm) dalam mendukung keanekaragaman hayati di Hutan Lindung Bukit Rigis, Provinsi Lampung. Skripsi. Universitas Lampung.

Dendang, B., W. dan Handayani. (2015). Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 691-695.

Haikal, F.F., R. Safei., H. Kaskoyo., dan A. Darmawan. (2021). Keanekaragaman jenis pohon sebagai salah satu indikator kesehatan hutan lindung (studi kasus di kawasan hutan lindung yang dikelola oleh HKm Beringin Jaya). Jurnal Belantara, 4(1), 89–97.

Hardiani, K. (2017). Tata kelola hutan rakyat di Kabupaten Pelalawan (studi kasus : rehabilitasi hutan dan lahan). JOMFISIP, 4(1), 1-11.

Haris, R. (2014). Keanekaragaman vegetasi dan satwa liar hutan mangrove. Jurnal Bionature, 15(2), 117-122.

Hilmanto, R. (2016). Transformasi budaya agroforestri lokal dalam menghadapi kesepakatan perdagangan bebas. Jurnal Penelitian Politik, 7(2), 77-87.

Irma, W., T. Gunawan., dan S. Suratman. (2017). Pengelolaan Ekosistem Lahan Gambut dengan Mempertahankan Biodiversitas Vegetasi di Hilir DAS Kampar Riau Sumatera. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS : Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Berkelanjutan. 539-549.

Iswandono, E., E.A.M. Zuhud., A. Hikmat., dan N. Kosmaryandi. (2015). Pengetahuan etnobotani Suku Manggarai dan implikasinya terhadap pemanfaatan tumbuhan hutan di Pegunungan Ruteng. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3), 171-181.

Juarsah, I. (2017). Konservasi Tanah Pada Lahan UsahatanI Budidaya Sayuran Dataran Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Agroinovasi Spesifik Lokasi Untuk Ketahanan Pangan Pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. 806-816.

Marasabessy, H. (2018). Kearifan lokal dalam pengelolaan hutan (studi kasus kelembagaan sasi hutan di Desa Kailolo Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah). Jurnal Hutan Pulau-Pulau Kecil, 2(1), 49-69.

Mardiatmoko, G., J.W. Hatulesila., dan H. Lelolltery. (2015). Peningkatan produktivitas lahan agroforestri berbasis pala dan nanas. Journal of Community Service, 4(1), 7-12.

Muljono, P. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bogor : IPB Press.

Nadeak, N., R. Qurniati., dan W. Hidayat. (2013). Analisis finansial pola tanam agroforestri di desa pesawaran indah kecamatan padang cermin kabupaten pesawaran provinsi lampung. Jurnal Sylva Lestari, 1(1), 65-74.

Nahdi, Z.N., M.S. Budiastuti., dan D. Purnomo. (2015). Pemetaan Parameter Lahan Kritis Guna Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk Kelestarian Lingkungan dan Ketahanan Pangan dengan Menggunakan Pendekatan Spasial Temporal di Kawasan Muria. Prosiding SNST Fakultas Teknik. 41-46.

Nainggolan, L.P. (2018). Pengaruh kemiringan lahan garapan terhadap curahan tenaga kerja dan penggunaan pupuk pada petani pisang yang bertumpangsarikan jagung – jahe. Jurnal Ilmiah Skylandsea, 2(1), 27-30.

Nandini, R. (2018). Analisis keuntungan usaha tani agroforestry kemiri, coklat, kopi dan pisang di Hutan Kemasyarakatan Sesaot, Lombok Barat (Benefits analysis of agroforestry farming patterned candlenuts, cacao, coffee and banana in Sesaot Community Forest, West Lombok). Journal Penelitian Kehutanan FALOAK, 2(1), 1-12.

Niapele, S. (2013). Bentuk Pengelolaan Hutan Dengan Kearifan Lokal Masyarakat Adat Tugutil. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 6(3), 62-72.

Niman, E.M. (2019). Kearifan lokal dan upaya pelestarian lingkungan alam. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan MISSIO, 11(1), 91-106.

Njurumana, G., dan B. Prasetyo. (2010). Lende Ura, sebuah inisiatif masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan di Sumba Barat Daya. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(2), 97-110.

Nugraha, R.P. (2019). Analisis kerugian ekonomi pada lahan gambut di Kecamatan Pusako dan Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics, 2(2), 1-14.

Pertiwi, Y.A.B., M. Nufus., A. Agustina., R. Rahmadwiati., R.L. Wicaksono., dan I.N. Nayasilana. (2021). Studi keanekaragaman, biomassa dan carbon stock bambu di Taman Hutan Raya K.G.P.A.A. Mangkunagoro I. Jurnal Belantara, 4(2), 140–152.

Pratiwi, P., P.S. Rahayu., A. Rizaldi., D. Iswandaru., dan G.D. Winarno. (2020). Persepsi masyarakat terhadap konflik manusia dan gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus Temminck 1847) di Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Sylva Lestari, 8(1), 98-108.

Pinuji, S. (2020). Perubahan iklim, pengelolaan lahan berkelanjutan dan tata kelola lahan yang bertanggung jawab. Bhumi Jurnal Agraria dan Pertanahan, 6(2), 188-200.

Rachman, R., A. Satria., dan G. Suprayitno. (2016). Perancangan strategi penguatan implementasi kebijakan rehabilitasi hutan dan lahan studi kasus Di Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, 2(2), 196-206.

Rahmawati, H. (2016). Local wisdom dan perilaku ekologis masyarakat Dayak Benuaq. Jurnal Ilmiah Psikologi, 13(1), 72-78.

Renjaan, H., dan S.R. Erare. (2013). Pengelolaan Hutan di Era Otonomi Daerah. Jurnal PATRIOT, 6(1), 54-101.

Ricardo, D. (2017). Pemanfaatan marka jalan untuk mengatur batas teritorial perilaku pada pasar minggu pagi (sunday morning market) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (studi kasus: jalan olahraga Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Jurnal Arsitektur Komposisi, 10(6), 375-282.

Santoso, B., D. Subiantoro. (2019). Pemetaan konflik monyet ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles) di Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Indonesian Journal of Conservation, 8(2), 138-145.

Setianingsih, W., dan M.A. Kader. (2019). Pengaruh disiplin kerja, kompetensi dan kompensasi terhadap kinerja guru. Jurnal Ekolonogi Ilmu Manajemen, 5(2), 313-320.

Sinaga, R.R.P., dan A. Darmawan. (2014). Perubahan tutupan lahan di Resort Pugung Tampak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jurnal Sylva Lestari, 2(1), 77-86.

Siregar, J.S.M., L. Adrianto., dan H. Madduppa. 2016. Kesesuaian kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan pengetahuan ekologi lokal dengan metode survei di Pesisir Timur Pulau Weh. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(2), 567-583.

Suharjito D. (2011). Tradisi dan perubahan budi daya pohon di Desa Rambahan Kuansing dan Desa Ranggang Tanah Laut. Jurnal Manajemen Hutan, 17(3), 95-102.

Tiga, M.R.M., E.I.K. Putri., dan M. Ekayani. (2019). Persepsi masyarakat Desa Katikuwai dan Desa Praing Kareha terhadap pengembangan ekowisata di Taman Nasional Matalawa NTT. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 7(1), 34-40.

Tjatjo, N.T., M. Basir., dan H. Umar. (2015). Karakteristik pola agroforestri masyarakat di sekitar hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. JSTT, 4(3), 55-64.

Turvey, S.T., C.L. Risley., J.E. Moore., L.A. Barrett., H. Yujiang., Z. Xiujiang., Z. Kaiya., and W. Ding. (2013). Can local ecological knowledge be used to assess status and extinction drivers in a threatened freshwater cetacean?. Biological Conservation, 157, 352-360.

Utami, S., dan A. Ismanto. (2017). Serangan hama defoliator pada pola tanam monokultur dan agroforestri jabon. Jurnal Sains Natural, 5(1), 42-48.

Winarni, S., S.B. Yuwono., dan S. Herwanti. (2016). Struktur pendapatan, tingkat kesejahteraan dan faktor produksi agroforestri kopi pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Batutegi. Jurnal Sylva Lestari, 4(1), 1-10.

Wulandari, C., P. Budiono., S.B. Yuwono., and S. Herwanti. (2014). Adoption of agro-forestry patterns and crop systems around Register 19 Forest Park, Lampung Province, Indonesia. J. Manajemen Hutan Tropika, 20(2), 86-93.

Wulandari, C. (2021). Identifying climate change adaptation efforts in The Batutegi Forest Management Unit, Indonesia. Journal of Forest and Society, 5(1), 48-59.

Wulandari, C., P. Budiono., and D. Iswandaru. (2021). Importance of social characteristic of community to support restoration program in protection forest. Indonesian Journal of Forestry Research, 8(5), 173-186.

Yosevita, T. (2013). Analisis potensi keanekaragaman hayati di Taman Nasional Manusela sebagai daya tarik ekowisata. Jurnal Agroforestri, 8(4), 249—260.

Zega, S.B., A. Purwoko., dan T. Martial. (2013). Analisis pengelolaan agroforestry dan kontribusinya terhadap perekonomian masyarakat. Peronema Forestry Science Journal, 2(2), 157-167.

Downloads

Published

2022-02-19

Issue

Section

Articles