Pemanfaatan Berbagai Jenis Tanaman Sebagai Pewarna Alami di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus(KHDTK) Pujon

Authors

  • Galit Gatut Prakosa Departement of Forestry, Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, University Muhammadiyah Malang, Indonesia. Id Sinta: 6647917
  • Tri Agus Budiyanto Universitas Muhammadiyah Malang
  • Nirmala Ayu Aryanti Universitas Muhammadiyah Malang https://orcid.org/0000-0003-3321-1931

DOI:

https://doi.org/10.22219/avicennia.v5i1.21373

Keywords:

kulit kayu, kelunturan, batik, alami

Abstract

Adanya standar lingkungan dan larangan penggunaan pewarna sintetis yang mengandung gugus azo serta untuk mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan, air dan udara dari pewarna sintetis. Pewarna alami menjadi alternatif bagi pengguna pewarna tekstil yang ramah lingkungan. Pengambilan sample jenis tanaman berkayu di KHDTK Pujon Hill yang diperoleh dengan melakukan identifikasi jenis terlebih dahulu. Kulit kayu diambil untuk diekstrak melimili berbagai konsentrasi yang berbeda. Pewarnaan kain dilakukan dengan cara pemordanan, kemudian pengujian kelunturan dilakukan dengan metode gosokan, sinar matahari dan pencucian sabun. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami yaitu lima jenis. Uji beda yang dilakukan untuk mengetahui nilai kelunturan masing-masing jenis per konsentrasi yang berbeda adalah tidak terdapat perbedaan yaitu didominasi oleh kategori nilai tinggi: 4, 4-5, 5.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Fadilah Ahmad, A., & Hidayati, N. (2018). Pengaruh Jenis Mordan dan Proses Mordanting Terhadap Kekuatan dan Efektifitas Warna Pada Pewarnaan Kain Katun Menggunakan Zat Warna Daun Jambu Biji Australia. Indonesia Journal of Halal. https://doi.org/10.14710/halal.v1i2.4422.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3, terjemahan Badan Litbang Kehutanan Jakarta. In Yayasan Sarana Warna Jaya, Jakarta.

Hammado, N., & Illing, I. (2015). Identifikasi senyawa bahan aktif alkaloid pada tanaman lahuna (Eupatorium odoratum). Dinamika, 4(2).

Noor, R. (2017). Penyusunan lembar kerja peserta didik (lkpd) biologi SMA melalui inventarisasi tumbuhan yang berpotensi atau sebagai pewarna alami di kota metro. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 5(2), 94-104

Rosyida, A., Wedyatmo, D.A. 2014. Pemanfaatan Daun Jati Muda Untuk Pewarnaan Kain Kapas Pada Suhu Kamar. Arena Tekstil. 29(2). 115-124. DOI: http://dx.doi.org/10.31266/at.v29i2.882

Satria, Y., Suheryanto, D. 2016. Pengaruh Temperatur Ekstraksi Zat Warna Alam Daun Jati Terhadap Kualitas Dan Arah Warna Pada Batik. Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah. 33(2): 101-110. DOI: http://dx.doi.org/10.22322/dkb.v33i2.1628

Sunarya, I. K (2012). Zat warna alam alternatif warna batik yang menarik. INOTEKS, 2012, 16(2).

Visalakshi, M., & Jawaharlal, M. (2013). Healthy Hues – Status and Implication in Industries – Brief Review . Research & Reviews: Journal of Agriculture and Allied Sciences.

Widowati, T.B., Sutapa, G. 2013. Pemanfaatan Bagian Cabang dan Pucuk Cabang Dalbergia latifolia sebagai Pewarna Alami Kain Batik. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI) XVI

Downloads

Published

2022-09-20

Issue

Section

Articles