Karakteristik Biopelet Dari Bahan Sekam Padi Dan Serbuk Gergaji Kayu Jati (Tectona grandis Linn.F)

Authors

  • Dhimas Mardyanto Prasetyo Universitas Matara,
  • Febriana Tri Wulandari Universitas Mataram
  • Kornelia Webliana B Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.22219/avicennia.v5i1.21597

Keywords:

Biopelet, sifat fisis, sekam padi, serbuk gergaji kayu jati

Abstract

Pemanfaatan limbah sekam padi dan serbuk gergaji kayu jati sebagai biopelet menjadi salah satu solusi untuk menghindari masalah baru bagi lingkungan  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sifat fisis biopelet dari bahan sekam padi dan serbuk gergaji kayu jati serta untuk mengetahui kualitas biopelet dari bahan sekam padi dan serbuk gergaji kayu jati. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen yang dibuat dengan rancangan acak lengkap non factorial. Pembuatan contoh uji dibuat berdasarkan 3 perlakuan yaitu sekam padi komposisi 100%, serbuk gergaji kayu jati komposisi 100%, dan campuran antara sekam padi dan serbuk gergaji kayu komposisi 50% : 50%. Pengujian dilakukan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) 8675 :2018. Hasil penelitian dianalisis menggunakan software spss 24, kemudian dilakukan uji lanjut menggunakan uji LSD dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik dihasilkan oleh biopelet terdapat pada perlakuan serbuk gergaji kayu jati komposisi 100% dengan kadar air 3,03%; kadar abu 2,76%; kadar zat terbang 91,93%; kadar karbon terikat 4,24% dan nilai kalor 17,28 MJ/kg. Apabila dibandingkan dengan SNI 8675:2018, hasil perlakuan serbuk gergaji kayu komposisi 100% dari lima pengujian terdapat dua pengujian yang tidak lulus SNI yaitu kadar zat dan kadar karbon terikat. Sedangkan untuk perlakuan sekam padi komposisi 100% dan campuran komposisi 50% : 50% dari lima pengujian terdapat tiga pengujian tidak lulus SNI yaitu kadar abu, nilai kalor dan kadar karbon terikat. Hal ini diakibatkan karena adanya kandungan bahan baku berupa lignin, selulosa, sukrosa dan hemiselulosa yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kadar abu, kadar zat terbang dan nilai kalor serta karbon terikat. Kemudian hasil uji lanjut terdapat interaksi antara sekam padi, serbuk gergaji kayu jati dan campuran sehingga berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, nilai kalor dan karbon terikat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsad, E. 2014. Sifat Fisik dan Kimia Wood Pellet dari Limbah Industri Perkayuan sebagai Sumber Energi Alternatif. Banjarbaru. Balai Riset dan Standarisasi Industri.

Abram, P. K., et al. (2016). Pemanfaatan Biomassa Serbuk Gergaji Sebagai Penyerap Logam Timbal. Jurnal Akademik Kimia Universitas Tadulako 5(4) ISSN 2302-6030, 166-171.

Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta

BPS NTB. 2018. Angka Ramalan II Tahun 2018 Produksi Padi Dan Palawija Provinsi Nusa Tenggara Barat. (diunduh pada hari jum’at 4 juni 2022).

Christanty, N. Ari. 2014. Biopelet Cangkang Dan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Damayanti, R., Lusiana, N., dan Prasetyo, J. 2017. Studi Pengaruh Ukuran Partikel dan Penambahan Perekat Tapioka Terhadap Karakteristik Biopelet dari Kulit Cokelat (Theobroma cacao L.) Sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan. Jurnal Teknotan Vol.11 (1): 51-60.

El Bassam N, & Maegaard P. 2004. Integrated renewable energy on rural communities. Planning guidelines, technologies and applications. Elsevier. Amsterdam.

Endah. L. Dwi. 2009. Perancangan Bahan Bakar Biomassa dengan Heating Value Tinggi dan Emisi Rendah untuk Masyarakat Urban. DTK. FT UI.

Ghiffari, A. K. 2022. Sifat Fisikokimia Dan Nilai Kalor Biopelet Terbuat Dari Campuran Sabut Kelapa Dan Limbah Tepung Porang Menggunakan Mesin Biofuel Pellet Sistem Kontinyu. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya.

Iriany, Meliza, Firman Abednego S. Sibarani, Irvan. 2016. Pengaruh Perbandinganmassaeceng Gondok Dantempurung Kelapa Serta Kadar Perekat Tapioka Terhadap Karakteristik Briket. Jurnal Teknik Kimia Usu, Vol 5 (1).

Junaidi., Ariefin., Mawardi I. 2017. Pengaruh Persentase Perekat Terhadap Karakteristik Pellet Kayu dari Kayu Sisa Gergajian. Jurnal Mesin Sains Terapan. 1(1): 13-17

Lamanda D. D., Setyawati D., Nurhaida, Diba F., & Roslinda E. 2015. Karakteristik biopelet berdasarkan komposisi serbuk batang kelapa sawit dan arang kayu laban dengan jenis perekat sebagai bahan bakar alternatif terbarukan. Hutan Lestari, 3(2), 313–321.

Lestander, Torbjörn A. Finell, Michael, Samuelsson, Robert, Arshadi, & Mehrdad. 2012. Industrial scale biofuel pellet production from blends of unbarked softwood and hardwood stems-the effects of raw material composition and moisture content on pellet quality. Fuel Processing Technology, 95: 73–77.

Liliana, W. 2010. Peningkatan Kualitas Biopelet Bungkil Jarak Pagar Sebagai Bahan Bakar Melalui Teknik karbonisasi. [Tesis] Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Lehmann, B. Schröder, H. W. Wollenberg, & Repke R. J. U. 2012. Effect of miscanthus addition and different grinding processes on the quality of wood pellets. Biomass Energy. 44: 150-159.

Longjian, et al. 2009. Renewable Energy from AgroResidues in China. Solid Biofuels and Biomass Briquetting Technology Renewable and Sustainable Energy Reviews. Renewable and Sustainable Energy, 13: 2689–2695.

Mahdie M F, D Subari, Sunardi, D. Ulfah. 2016. Pengaruh Campuran Limbah Kayu Rambai dan Api-api Terhadap Kualitas Biopellet sebagai Energi Alternatif dari Lahan Basah. Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat. Jurnal Hutan Tropis. 4(3).

Nadjib N. A. 2016. Optimasi Proses Pembuatan Biopelet dari Ampas Kopi Instan dan Arang Tempurung Kelapa dengan Response Surface Method. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Nurhilal, O. & Suryaningsih, S. 2018. Pengaruh Komposisi Campuran Sabut dan Tempurung Kelapa terhadap Nilai Kalor Biobriket dengan Perekat Molase. Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika, 2(1): 8-14

Purnomo R C. 2017. Karakteristik Pellet Kayu dari Limbah Serbuk Gergajian Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri T.et.B) Berdasarkan Perbedaan Jumlah Perekat. Skripsi. Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat.

Ristianingsih Y., Amrullah A., Tuhuloula A., Abdi C.. 2015. Potensi Limbah Sisa Makanan Sebagai Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan.

Rudolfsson, M. 2016. Characterization and densification of carbonized lignocellulosic biomass (Doctoral Thesis). Swedish University of Agricultural Science.

Satmoko, M. E. A., Saputro, D. D., dan Budiyono, A. 2013. Karakterisasi Briket dari Limbah Pengolahan Kayu Sengon dengan Metode Cetak Panas. Journal of Mechanical Engineering 2(1)

Schilling C., Jun S. Lee., B. Ghiasi., Maryam Tajilrou., M. Wöhler. J. C., Lim., X. Bi., A. Lau., Stefan Pelz., L. Tabil., S. Sokhansanj. 2015. Towards manufacturing The Ideal Pellet. In CSBE/SCGAB 2015 Annual Conference. Edmonton, Alberta 5-8 Juli 2015. The Canadian Society for Bioengineering.

Suyoko M., Ridhuan K., Dharma U.S. 2020. Karakteristik biopelet tempurung kelapa dan serbuk kayu sebagai bahan bakar alternatif. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Metro. Lampung.

Umrisu M. L, Redi K. Pingak, Albert Z. Johannes. 2018. Pengaruh Komposisi Sekam Padi Terhadap Parameter Fisis Briket Tempurung Kelapa. Fisika, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana. Kupang.

Winata A. 2013. Karakteristik Biopelet dari Campuran Serbuk Kayu Sengon dengan Arang Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Alternatif Terbarukan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Zulfian, Diba F,, Setyawati D., Nurhaida, Roslinda E.2015. Kualitas Biopelet Dari Limbah Batang Kelapa Sawit Pada Berbagai Ukuran Serbuk Dan Jenis Perekat. Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jurnal Hutan Lestari. 3(2): 208.

Downloads

Published

2022-09-20

Issue

Section

Articles