Analisis Kesesuaian Lahan Ekowisata Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah
DOI:
https://doi.org/10.22219/avicennia.v6i1.22128Keywords:
Land suitability, Tanjung Batu, Mangrove.Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan dalam rangka pengembangan kawasan ekowisata Mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah yang mengacu pada parameter ketebalan mangrove, kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut dan objek biota. Ekowisata merupakan sebuah konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang memadukan konservasi dan pariwisata, sehingga mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam, budaya serta meningkatkan partisipasi masyarakat lokal. Dalam rangka kegiatan ekowisata mangrove, perlu dilakukan penilaian kesesuaian lahan yang bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian kawasan untuk pengembangan atraksi wisata yang berbasis ekologi. Analisis kesesusaian lahan penting dilakukan mengingat mangrove memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi, oleh karena itu pembangunan pariwisata pada kawasan ini memerlukan perencanaan yang detail . Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan lokasi secara Purposive Sampling, dan pengukuran untuk mengetahui kondisi mangrove menggunakan metode Transek Garis dan petak contoh (Line Transect Plot. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kerapatan mangrove, jenis mangrove, pasang surut dan jenis biota di kawasan ini berada pada kategori baik dengan skor 2-3, untuk parameter ketebalan mangrove berada pada kategori yang rendah dengan skor 1. Sedangkan hasil akhir penilaian kesesuaian lahan menunjukkan Tanjung Batu berada pada kategori “sesuai” untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata mangrove di wilayah Sekotong Tengah, dengan IKW pada stasiun I, II dan II adalah 1,97. Potensi ekowisata yang dapat dikembangkan di lokasi Tanjung Batu dapat berupa keanekaragaman flora dan fauna dan landscape pantai.
Downloads
References
Alimuna, W. (2009). Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Kerusakan Hutan Mangrove Di Rarowatu Utara , Bombana Sulawesi Tenggara. Majalah Geografi Indonesia, 23(2)
Agustini, N. T., Ta’alidin, Z., & Dewi, P. (2016). Struktur Komunitas Mangrove Di Desa Kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano, 1(1), 19–31.
Andronicus. (2017). Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Kawasan Pesisir Desa Bahoi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Institut Pertanian Bogor.
Bacmid, N. ., Schaduw, J. N. ., & Warouw, V. (2019). Kajian Kesesuaian Lahan Ekowisata Mangrove Dimensi Ekologi ( Kasus Pada Pulau Bunaken Bagian Timur, Kelurahan Alung Banua, Kecamatan Bunaken Kepulauan, Kota Manado). Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 7(2).
Bengen DG. (2010). Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, 37.
Dinas pariwisata Lombok Barat. 2020. Ekowisata Mangrove Desa Sekotong Tengah. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat | (lombokbaratkab.go.id). Diakses pada tanggal 19 Maret. 2023
Fandeli, C. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Fakultas Kehutanan UGM.
Fandeli, C. (2008). Prinsip - Prinsip Dasar Mengkonservasi Lanskap. Gadjah Mada University Press.
Fandeli, C. (2011). Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan. Liberty.
Ghufran H, M., & K, K. (2012). Ekosistem Mangrove : Potensi, Fungsi dan Pengelolaan. Rineka Cipta.
Hamzah, F., & Setiawan, A. (2010). Akumulasi Logam Berat Pb, Cu, dan Zn di Hutan Mangrove Muara Angke. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 2(2), 41–52.
Hidayatullah M, & Pujiono E. (2014). Struktur dan Komposisi Jenis Hutan Mangrove di Golo Sepang Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(2), 151–162.
Hutabarat, A. F. ., Yulianda, A., Fahrudin, S., & Harteti, K. (2009). Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu.
Irawan, S., Fahmi, R., & Roziqin, A. (2018). Kondisi Hidro-Oseanografi (Pasang Surut, Arus Laut, Dan Gelombang) Perairan Nongsa Batam. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 11(1), 56. https://doi.org/10.21107/jk.v11i1.4496
Kainde, R. ., P, R. S., S, T. J., & D, F. (2011). Analisis vegetasi hutan lindung gunung tumpa. Eugenia, 17(3), 224–235.
Kusmayadi, & Sugiarto, E. (2000). Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Mughofar, A., Mansyukuri, M., & Setyono, P. (2018). Zonasi Dan Komposisi Vegetasi Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 8(1), 77–85.
Muhidin, A., Atmawidjaja, R. R., & Riadi, B. (2020). Analisis tipe dan karakteristik pasang surut di pulau jawa. Universitas Pakuan.
Notohadiprawiro, T., Soekodarmodjo, S., & Sukana, E. (2006). Pengelolaan Kesuburan Tanah dan Peningkatan Efisiensi Pemupukan.
Nurkhalis. (2019). Pengembangan ekowisata hutan adat di ammatoa kajang sulawesi selatan nurkhalis. 1–129.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, No 201 Tahun 2004 tentang Kriteria Baku dan Pedoman Kerusakan Mangrove. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia.
Pragawati, B. (2009). Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Untuk Pengembangan Ekowisata Bahari Di Pantai Binangun, Kabupaten Rembang,Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor.
Qodarriah, C. (2017). Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor.
Rusila Noor, Y., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. . (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP.
Sadik, M., Muhiddin, A. ., & Ukkas, M. (2017). Kesesuaian Ekowisata Mmangrove Ditinjau Dari Aspek Biogofisik Kawasan Pantai Gonda Di Desa Laliko Kecamatan Cempalagian Kabupaten Polewali Mandar. Ilmu Kelautan SPERMONDE Universitas Hasanuddin, 3(2), 25–33.
Saraswati, N. ., & Saraswati, R. (2019). Pemantauan Mangrove Di Teluk Lembar, Lombok Barat Menggunakan Landsat Tahun 1995 Hingga 2019. Seminar Nasional Penginderaan Jauh Ke 6.
Sari, D. P., Webliana B, K., & Syaputra, M. (2019). Analisis Vegetasi Di Kawasan Sempadan Embung Bual, Desa Aik Bual Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Belantara, 2(2), 119. https://doi.org/10.29303/jbl.v2i2.178
Sari, I. ., Yoza, D., & Sribudiani, E. (2015). Analisis Kelayakan Ekosistem Mangrove Sebagai Objek Wisata di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian, 2(1), 1–10.
Alimuna, W. (2009). Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Kerusakan Hutan Mangrove Di Rarowatu Utara , Bombana Sulawesi Tenggara. Majalah Geografi Indonesia, 23(2).
Bengen DG. (2010). Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, 37.
Fandeli, C. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Fakultas Kehutanan UGM.
Hidayatullah M, & Pujiono E. (2014). Struktur dan Komposisi Jenis Hutan Mangrove di Golo Sepang Kecamatan Boleng Kabupaten Manggarai Barat. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(2), 151–162.
Kainde, R. ., P, R. S., S, T. J., & D, F. (2011). Analisis vegetasi hutan lindung gunung tumpa. Eugenia, 17(3), 224–235.
Muhidin, A., Atmawidjaja, R. R., & Riadi, B. (2020). Analisis Tipe Dan Karakteristik Pasang Surut Di Pulau Jawa. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Teknik Geodesi, 1(1), 1–10.
Nurkhalis. (2019). Pengembangan ekowisata hutan adat di ammatoa kajang sulawesi selatan nurkhalis. 1–129.
Supardjo, M. N. (2008). Identifikasi Vegetasi Mangrove di Segoro Anak Selatan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Jurnal Saintek Perikanan, 3(2), 9–15.
Susetyo, B. ., Herlambang, S., & Astina, I. . (2015). Analisis Evaluasi Kesesuaian Lahan Ekowisata Blok Mangrove Bedul Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Pendidikan Geografi, 20(2), 20–29.
Susi, S., Adi, W., & Sari, S. . (2018). Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowista Di Dusun Tanjung Tedung Sungai Selan Bangka Tengah. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 12(1), 65–73.
Tari, K., Siregar, D. S., & Iswahyudi. (2020). Mangrove Kuala Langsa Land Suitability for Kuala Langsa Mangrove Ecotourism Development. Jurnal Belantara, 3(2), 173–185.
Tuheteru, F. ., & Mahfudz. (2012). Ekologi, Manfaat & Rehabilitasi, Hutan Pantai Indonesia (M. . Langi (ed.)). Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Tuwongkesong, H., Mandagi, S. V, & Schaduw, J. N. (2018). Kajian ekologis ekosistem mangrove untuk ekowisata di Bahowo kota Manado. Majalah Geografi Indonesia, 32(2), 177. https://doi.org/10.22146/mgi.36329
Webliana, K., Andi Chairil Ichsan, Irwan Mahakam Lesmono Aji, Maiser Syaputra, Diah Permata Sari, & Wihelmus Jemarut. (2022). Perencanaan Kawasan Wisata Edukasi Mangrove Tanjung Batu, Sekotong Tengah. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(1), 30–34. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i1.1150
Webliana, K., Syahputra, M., & Sukma Rini, D. (2018). Analisis Persepsi Dan Atraksi Mendukung Pengembangan Kawasan Air Terjun Tiu Teja , Lombok Utara. Jurnal Belantara, 1(2), 123–133.
Yulianda, F. (2019). Ekowisata Perairan. IPB Press.
Zulia, M. (2019). Kesesuaian Dan Daya Dukung Ekowisata Mangrove Di Desa Kurau Dan Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah. Universitas Bangka Belitung.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Kornelia Webliana B, Hairil Anwar, Irwan Mahakam Lesmono Aji, Diah Permata Sari, Ni Kadek Mayaning Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).