Komposisi dan Struktur Tegakan di RPH Temutung KPH Ropang Kabupaten Sumbawa

Authors

  • Caesario Agustiandi Maaruf Universitas Mataram
  • Muhamad Husni Idris Universitas Mataram
  • Irwan Mahakam Lesmono Aji Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.22219/avicennia.v6i2.26543

Keywords:

Indeks Nilai Penting, Indeks Ekologi, Jenis Tumbuhan, Profil Tegakan

Abstract

Degradasi hutan di Indonesia, yang menyebabkan penyusutan luas tutupan hutan, memotivasi pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Kegiatan RHL bermaksud untuk memulihkan hutan dan lahan agar dapat berfungsi secara normal dan lestari sebagai sistem penyangga kehidupan. Pentingnya data yang mendukung dan strategi pemilihan jenis tanaman yang tepat menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan RHL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur tegakan di kawasan hutan RPH Temutung, KPH Ropang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Luas areal lokasi penelitian ini adalah 281,4 ha dengan intensitas sampling 1% sehingga diperoleh 70 plot pengamatan. Pengambilan data dilakukan menggunakan plot berukuran 20 x 20 m dan 200 x 150 m. Data yang dikumpulkan meliputi jenis vegetasi, jumlah pohon, tingkat pertumbuhan, diameter pohon, tinggi pohon, dan luas tajuk pohon. Hasil dari penelitian ini ditemukan sebanyak 41 jenis, 39 marga, dan 20 suku. Jenis dengan INP tertinggi pada tingkat pohon yaitu Tectona grandis (43,07%), pada tingkat tiang yaitu Tectona grandis (55,07%), pada tingkat pancang yaitu Psidium guajava (66,52%), dan  tingkat semai yaitu Eupatorium odoratum (57,31%). Indeks Keanekaragaman kawasan hutan RPH Temutung termasuk dalam kategori sedang.  Indeks Kemerataan vegetasi tingkat pertumbuhan semai dan pancang rentan terhadap gangguan. Indeks Kekayaan jenis rendah menuju sedang. Indeks Dominansi menunjukkan terdapat jenis yang dominan pada setiap tingkat pertumbuhan. Struktur tegakan hutan RPH Temutung secara horizontal dan vertikal dinyatakan normal dan masih memiliki regenerasi yang baik, sedangkan pola persebaran profil tegakan vegetasi yang berada di kawasan hutan produksi terbatas RPH Temutung tersebar secara acak, sedangkan pada kawasan hutan lindung tersebar secara bergerombol.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, D.K. 2010. Vegetasi Pohon di Hutan Lindung. UIN-Maliki Press. Malang.

Akhrianti, I. & Gustomi, A. 2021. Analisis Indeks Ekologi Komunitas Mangrove di Pesisir Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka. Jurnal Ilmiah PLATAX. 9(2): 356-364.

Astriyani & Pambudhi, F. 2010. Analisis Bentuk Struktur dan Hubungannya dengan Riap Tegakan Tunggal Hutan Alami Produksi. Jurnal Kehutanan Tropika Humida. 3(1): 28-41.

Baderan, D.W.K., Rahin, S., Angio, M., & Salim, A.I.B. 2021. Keanekaragaman, Kemerataan, dan Kekayaan Spesies Tumbuhan dari Geosite Potensial Benteng Otanaha Sebagai Rintisan Pengembangan Geopark Provinsi Gorontalo. AL-KAUNIYAH: Jurnal Biologi. 14(2): 264-274.

Dendang, B., & Handayani, W. 2015. Struktur dan Komposisi Tegakan Hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. 1(4), 691-695.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB. 2022. Mewujudkan NTB sebagai Provinsi Hijau melalui Peningkatan Kualitas Tutupan Lahan. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB. Available from https://dislhk.ntbprov.go.id/2022/02/18/mewujudkan-ntb-sebagai-provinsi-hijau-melalui-peningkatan-kualitas-tutupan-lahan/ (Accessed November 2023).

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Hamidun, M.S., & Baderan, D.W.K. 2013. Analisis Vegetasi Hutan Produksi Terbatas Boliyohuto Provinsi Gorontalo. Artikel Penelitian. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.

Hannibal, L.W. 1950. Peta Vegetasi Indonesia. Bagian Perencanaan. Dinas Kehutanan. Jakarta.

Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta.

Insafitri. 2010. Keanekaragaman, Keseragaman, Dan Dominansi Bivalvia di Area Buangan Lumpur Lapindo Muara Sungai Porong. Jurnal Kelautan. 3(1):

Istomo, & Dwisutono, A.N. 2016. Struktur Dan Komposisi Tegakan Serta Sistem Perakaran Tumbuhan Pada Kawasan Karst di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Resort Pattunuang-Karaenta. Jurnal Silvikultur Tropika. 7(1): 58-67.

Kanzler, M., Böhm, C., & Freese, D. 2015. Impact of P Fertilisation on The Growth Performance of Black Locust (Robinia pseudoacacia L.) in A Lignite Postmining Area in Germany. Annals of Forest Research. 58(1): 39-54.

Kasmadi, D. 2015. Komposisi dan Struktur Jenis Pohon di Hutan Produksi Terbatas Ake Oba-Tanjung Wayamli-Ake Kobe. Cocos. 6(13): 1-8.

Herawati, S. 2018. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Pasca Bencana. Inspektorat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Avalable from https://itjen.menlhk.go.id/berita/rehabilitasi-hutan-dan-lahan-rhl-pasca-bencana (Accessed November 2023).

Idris, M.H., Latifah, S., Aji, I.M.L., Wahyuningsih, E., Indriyatno, & Ningsih, R.V. 2013. Studi Vegetasi dan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara. Jurnal Ilmu Kehutanan. 7(1): 25-36.

Martuti, N.K.T., Rahayuningsih, M., Nugraha, S.B., & Sidiq, W.A.B.N. 2020. Profil Vegetasi Dataran Rendah Kota Semarang. Jurnal Riptek. 14(2): 99-107.

Midgley, S., Rimbawanto, A., Mahfudz, Fuazi, A., & Brown, A. 2009. Pilihan-Pilihan Untuk Pengembangan Industri Kayu Jati Di Sulawesi Tenggara. Laporan Penelitian SADI-ACIAR no. Proyek SMAR/2007/229. Canberra. Australia.

Parimin. 2005. Jambu Biji: Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar Swadaya. Bogor.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.67/MENHUT-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan. Menteri Kehutanan. Jakarta.

Ridlo, M.T.Q., Hayati, A., & Prasetyo, H.D. 2023 Analisis Keanekaragaman Vegetasi di Hutan Lindung Resort Pemangku Hutan Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Jurnal Ilmiah SAINs ALAMI (Known Nature). 6(1): 47-60.

Saharjo, B.H., & Gago, C. 2011. Suksesi alami paska kebakaran pada hutan sekunder di Desa Fatuquero, Kecamatan Railaco, Kabupaten Ermera- Timor Leste. Jurnal Silvikultur Tropika. 2(1): 40-45.

Saridan, A., & Soegiharto, S. 2012. Struktur Tegakan Tinggal pada Uji Coba Pemanenan di Hutan Penelitian Labanan, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 9(3): 239-249.

Setiadi, D. 2013. Analisis Vegetasi Hutan Produksi Terbatas Boliyohuto Provinsi Gorontalo. Journal of Chemical Information and Modeling. 53(9): 1689-1699.

Sitorus, S.R.P., Susanto, B., & Haridjaja, D. 2011. Kriteria dan Klasifikasi Tingkat Degradasi Lahan di Lahan Kering Studi Kasus: Lahan Kering di Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmu Tanah dan Iklim. 34: 66-83.

Sukarman, R.S. Pemetaan Sebaran Perambahan Hutan dan Analisis Faktor Yang Mempengaruhinya di Desa Ledang Kabupaten Sumbawa. [Skripsi, unpublished]. Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram. Indonesia.

Suroso, S. 2018. Jati (Tectona grandis). Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Yogyakarta.

Valentino, N., Latifah, S., Aji, I.M.L., & Hadi, M. A. 2022. Bioprospection of Potential Medicinal Plant Diversity in the Wana Lestari Community Forest, Karang Sidemen Village. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 8: 101–111.

Wiharto, M., Kusmana, C., Prasetyo, L.B., & Partomihardjo, T. 2009. Distribusi Kelas Diameter Pohon Pada Berbagai Tipe Vegetasi di Sub Pegunungan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Forum Pascasarjana. 32(4): 249-258.

Zulkarnain, Kasim, S., & Hamid, H. 2015. Analisis Vegetasi Dan Visualisasi Struktur Vegetasi Hutan Kota Baruga, Kota Kendari.Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Haluoleo. Kampus Kemaraya Kendari. Jurnal Hutan Tropis. 3(2): 99-109.

Downloads

Published

2023-08-31

Issue

Section

Articles