PENINGKATAN PEMAHAMAN TAKMIR MASJID DI WILAYAH MALANG TERHADAP PENENTUAN AKURASI ARAH KIBLAT

Authors

  • Muhammad Sarif

DOI:

https://doi.org/10.22219/dedikasi.v10i0.1757

Abstract

Sarif M

Staf Pengajar. 1Jurusan Syari’ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
Alamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246 Malang

ABSTRAK

Arah kiblat sebagai arah untuk menghadap umat Islam dalam melaksanakan ibadah sholat harus
benar-benar diperhatikan, sebab setiap muslim akan merasa sempurna ibadah sholatnya apabila dalam
sholatnya telah memenuhi syarat dan rukun, salah satu syaratnya adalah menghadap arah kiblat
(Ka’bah), hal ini telah menjadi kesepakatan (Ijma’) para mujtahid.
Seorang yang sedang melaksanakan sholat di masjid, jarang melakukan koreksi terhadap arah
kiblat tempat ia sholat, bahkan tidak pernah terpikirkan dalam benaknya apakah arah kiblat masjid
tersebut telah benar-benar menghadap kiblat, padahal dalam Islam selalu diperintahkan agar umat
Islam menggunakan akal pikirannya dalam setiap tindakannya, termasuk dalam melaksanakan ritual
peribadatan berupa shalat. Banyak pertanyaan–pertanyaan yang muncul dalam masalah arah kiblat
ini antara lain mengapa shalat harus menghadap kiblat kemudian kalau perintah untuk menghadap
kiblat itu adalah sebuah kewajiban, pertanyaan berikutnya adalah apakah shalat yang dikerjakan
dalam setiap hari telah benar-benar menghadap kiblat.
Dalam sejarah awal berdirinya Muhammadiyah , KH. Ahmad Dahlan yang ahli falaq, mulai
melakukan gerakan-gerakan perubahan pandangan umat Islam yang selama ini diyakini, yaitu
melakukan perubahan terhadap arah kiblat masjid Kauman di Jogjakarta, walaupun ini penuh dengan
nuansa simbolik, artinya dengan melakukan perubahan arah kiblat tersebut diharapkan umat Islam
melakukan perenungan dan pengkajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perilaku sehari-hari
baik yang berkaitan dengan masalah-masalah ibadah Mahdhoh maupun ibadah-ibadah ghairu mahdhoh,
sehingga setiap apa yang dilakukan selalu berpijak pada landasan yang kokoh.
Adapun yang menjadi sasaran pengabdian masyarakat ini adalah para jamaah dan takmir masjid
Muhammadiyah di Malang, sebab selama ini para pengurus Muhammadiyah tersebut menjadi
motivator dan pemberi solusi dalam setiap persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Metode
pengabdian masyarakat ini menggunakan Metode Kaji Tindak yaitu metode yang dilaksanakan dengan
cara : 1) Memberikan pelatihan dan pemahaman tentang pentingnya penentuan arah kiblat secara
akurat, 2)Menganalisis dan memberikan solusi kepada masyarakat terhadap persoalan-persoalan
yang muncul berkaitan dengan masalah Arah kiblat
Pelatihan ini dilakukan langsung praktik di tiga tempat, yaitu di masjid PELMA Lowokwaru,
masjid Perumahan Landungsari (Bpk. Wahyudi) dan masjid belakang kampus III UMM Masjid
“Surya Gemilang” (Bpk. Prof.Tobroni). Peserta umumnya sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan
ilmu falak yang berkaitan dengan penentuan arah kiblat, dan berharap kegiatan tersebut dapat dilakukan
secara kontinyu dan periodik sebulan sekali, karena masih lemahnya pemahamannya terhadap arah
kiblat tersebut.

Kata Kunci : Pelatihan, Arah Kiblat

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2014-02-27

Issue

Section

Articles