DIVERSIFIKASI PRODUK TELUR ASIN MELALUI PENAMBAHAN TANAMAN HERBAL DAN PROSES PENYANGRAIAN

Authors

  • Efi Rokana

DOI:

https://doi.org/10.22219/dedikasi.v15i0.6444

Abstract

Konsumen memiliki kekhawatiran adanya kandungan kolesterol yang tinggi pada telur asin itik.
Kandungan lemak yang tinggi pada telur secara umum dapat mengakibatkan naiknya kadar
kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu perlu dicari upaya untuk mengurangi kolesterol tersebut,
yaitu dengan menggunakan tanaman herbal dalam pengolahan telur asin. Berdasarkan hasil
penelitian tanaman herbal yang dapat digunakan  dalam pengolahan telur adalah  daun salam, jahe
dan bawang putih. Telur asin yang disangrai merupakan salah satu variasi dari pengolahan dan
pengawetan telur itik. Telur asin sangrai bertujuan mengurangi kandungan air dalam telur asin
setelah proses pemasakan. Kadar air yang berkurang dapat menyebabkan meningkatnya daya
simpan dan mengurangi bau amis telur asin. Daya simpan telur itik setelah diasinkan umumnya
4-6 minggu. Telur asin yang disangrai memiliki daya simpan lebih awet 3 minggu dibandingkan
dengan telur asin tanpa proses penyangraian.  Metode yang digunakan adalah metode partisipatif,
penyuluhan, pendampingan, dan pelatihan di lokasi kedua mitra di Desa Dawung Kecamatan
Ringinrejo Kabupaten Kediri. Pemecahan masalah pada kedua mitra dari aspek produksi dan
aspek manajemen dilakukan secara bertahap. Pada setiap tahap akan dilakukan kegiatan evaluasi
untuk mengetahui  hasil pelaksanaannya  berdasarkan indikator pencapaian dari masing-masing
permasalahan kedua mitra. Hasil kegiatan Program Kemitraan Masyarakat menunjukkan bahwa
target luaran sudah tercapai seluruhnya. Target luaran yang dicapai adalah: peningkatan
pemahaman dan ketrampilan masyarakat dalam teknologi pengolahan telur asin herbal sangrai;
pengemasan telur asin, pengoperasian dan perawatan mesin sangrai telur, pemasaran telur asin
secara online, peningkatan kesehatan masyarakat; peningkatan pemahaman dan ketrampilan
masyarakat dalam pencatatan keuangan usaha, produk telur asin; peningkatan omzet pada mitra,
peningkatan kualitas produk, dan  teknologi tepat guna, publikasi ilmiah di jurnal Nasional,  
pemakalah dalam temu ilmiah, didapatkannya Hak Kekayaan intelektual,  Buku Ajar ber ISBN,
dan publikasi di media massa.Kesimpulan dari pelaksanaan program PKM ini adalah bahwa
kedua mitra sudah  memahami dan memiliki ketrampilan dalam hal deversifikasi produk telur
asin;  pengemasan produk yang aman dan memiliki nilai estetika; memahami dan memiliki
ketrampilan dalam hal pemasaran produk secara online; memahami arti pentingnya jaminan
keamanan produk untuk dikonsumsi dan produk yang dihasilkan telah memiliki No PIRT dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri; memahami dan memiliki ketrampilan dalam hal pencatatan
keuangan secara tertib dan teratur; sudah dapat mengoresikan dan merawat mesin penyangrai
telur untuk mengurangi kadar air telur asin yang diproduksi. Saran yang dapat diberikan adalah
agar pemanfaatan mesin penyangrai telur dan penerapan teknologi dalam pengolahan telur asin
herbal dapat  dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas, maka kiranya sangat diperlukan
program kerja dan dukungan dana yang sinergis antara UNISKA dengan  instansi terkait baik
pemerintah maupun swasta

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2018-08-18

Issue

Section

Articles