PENDAMPINGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU DAN PENANGANAN PASCA PANEN KAKAO PADA KELOMPOK TANI KAKAO DESA MENTARAMAN KECAMATAN DONOMULYO KABUPATEN MALANG

Authors

  • Ir. Dian Indratmi, MP Editor
  • Ir. Mochamad Chanan, MP Chanan, MP

DOI:

https://doi.org/10.22219/dedikasi.v8i0.691

Abstract

penghasil kakao yang potensial. Sebagian besar lahan petani ditanami pohon kakao, tetapi
pengusahaan agribisnis kakao masih bersifat konvensional sehingga produktifitas dan mutunya
belum maksimal. Salah satu kendala budidaya kakao di Desa Mentaraman adalah adanya serangan
hama yang mengakibatkan merosotnya produksi kakao baik kualitas maupun kuantitas. Jenis
hama yang banyak menyerang tanaman kakao adalah hama penggerek buah, penggerek batang/
cabang, serta pengisap buah Helopeltis sp. Kendala lain agribisnis kakao di Desa Mentaraman
adalah petani kakao belum menerapkan teknologi pasca panen yang standart. Biji kakao yang
dipanen langsung dijual ke tengkulak tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut (difermentasi dahulu),
sehingga harganya murah. Pengendalian kimiawi yang selama ini umum dilakukan oleh petani
untuk mengatasi permasalahan hama seringkali memerlukan biaya yang tinggi dengan hasil kadangkadang
belum memuaskan. Untuk mengurangi intensitas penggunaan pestisida, metode
perlindungan tanaman yang lebih lestari dan aman perlu dikembagkan. Pendekatan secara terpadu
dengan menggabungkan beberapa metode pengendalian, termasuk pengendalian hayati sangat
dianjurkan guna mencapai efektifitas yang lebih tinggi.
Permasalahan yang dialami mitra petani kakao di Desa Mentaraman Kecamatan Donomulyo
Malang adalah menurunnya produksi kakao akibat serangan hama yang semakin lama semakin
marak dan beragam jenisnya, usaha pengendalian hama yang dilakukan mitra petani kakao masih
ala kadarnya karena terbatasnya dana dan mahalnya pestisida terutama untuk kebun yang luas,
kurangnya pengetahuan dalam teknik pengendalian hama selain penggunaan pestisida sintetik.
Sementara petani memerlukan biaya yang besar guna membeli pestisida, hasil biji kakao masih
dihargai murah karena petani kakao belum melakukan pengolahan biji kakao lebih lanjut yang
dapat meningkatkan mutu dan harga jual biji kakao.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2012-05-01

Issue

Section

Articles