PEMANFAATAN EKSTRAKTOR DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS PANGAN MADU DI KELOMPOK PETERNAK MADU KPH TUMPANG
DOI:
https://doi.org/10.22219/dedikasi.v1i2.890Abstract
Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak menentu bahkan cenderung memburuk sangat berpengaruh hampir di semua sektor terutama sektor ekonomi. Pertumbuhan ekonomi negatif sangat berpengaruh terhadap peningkatan pengangguran dan diduga telah terjadi penurunan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang sangat signifikan sehingga jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan sekitar 130.000.000 jiwa.Melihat kenyataan di atas maka perlu dilakukan pemecahan masalah secara tepat, obyektif, rasional dan berkelanjutan. Sebagai salah satu altematif untuk pemecahan masalah di atas dipilih program intensifikasi petemakan di bidang lebah madu. Program ini dipilih karena mempunyai daya resistensi yang tinggi terhadap kondisi krisis perekonomian di Indonesia. Bahkan nilai jual madu meningkat 200 sampai 300% sedangkan biaya pemeliharaan tidak mengalami peningkatan karena lebah madu dapat mencari makan sendiri melalui nektar pada tanaman liar di hutan maupun nektar dari tanaman perkebunan. Peningkatan nilai jual madu tersebut secara langsung sangat menguntungkan petemak terutama di masa sistem perekonomian yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Secara umum konsurnsi madu di Indonesia baru mencapai 3,2 gram perkapita per tahun, jauh lebih rendah dari negara-negara berkembang yang lain yaitu 70 gram per kapita pertahun. Konsurnsi madu di negara maju mencapai 1000 - 1600 gram per kapita pertahun. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia mengimpor madu dan beberapa negara lain. Pada tahun 1998 produksi madu Indonesia masih sangat rendah rata-rata 60.000 ton pertahun. Diharapkan secara bertahap pada tahun 2000 Indonesia mampu memproduksi madu 200.000 ton (Rosjid, 1990). Menurut Djojosaputro (1998) dewasa ini permintaan pasar dalam negeri mencapai 300.000 ton dan kekurangan madu diimpor dan Australia, Selandia Barn dan negara-negara lain.
Produksi madu di Indonesia saat ini berkisar antara 40 hingga 60 kg per koloni per tahun. Hasil ini sudah cukup baik dan menambah bukti bahwa Indonesia sangat potensial untuk betemak lebah. Peningkatan
Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2012-06-02
Issue
Section
Articles
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.