SISTEM PENJERNIHAN MINYAK GORENG BEKAS PENGGORENGAN KRUPUK KULIT SAPI (RAMBAK)

Authors

  • Khusnul Khotimah

DOI:

https://doi.org/10.22219/dedikasi.v2i0.933

Abstract

Usaha krupuk  rambak yang dikembangkan oleh sentra industri kecil  di Desa Kauman Kecamatan Bangsal Kabupaten  Mojokerto. Meskipun penggunaan alat masih bersifat tradisional namun mutu produk dalam hal wama penampakan krupuk rambak lebih sehingga produknya lebih disukai konsumen. Permasalahanutama yang dirasakan adalah kebutuhan minyak goreng yang cukup banyak  sementara  harga minyak goreng yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha untuk mengatasi masalah tersebut, dengan demikian rumusan  masalah  adalah  :  Apakah  sistem  penjernihan  minyak  goreng  bekas penggorengan yang akan diterapkan dapat memperpanjang masa pakai minyak goring untuk penggorengan krupuk rambak dan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi usaha krupuk rambak Arif Jaya.
Sasaran kegiatan vucer ini yangpertama adalah pengusaha kecil industri krupuk rambak UD Arif Jaya di Desa Kauman Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Karena UD Arif Jaya sebagai pelopor dalam menerapkan sistim penjernihan ini diharapkan nantinya mereka bisa menularkan kerekan-rekan bisnisnya. Pengambilan sampel sebanyak 5 liter ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :
a.     Kelompok minyak goreng bekas selama 5 kali penggorengan
b.     Kelompok minyak goreng bekas selama 10 kali penggorengan
c.     Kelompok minyak  goreng bekas  selama    akhir penggorengan  (tidak dipergunakan  untuk penggorengan)
Penyelesaian masalah di UD Arif Jaya dapat dilakukan dengan menerapkan. Sistem penjernihan minyak goreng dengan tahapan pemurnian, pemucatan dan penyaringan untuk memudahkan dibuatkan suatu alat termodifikasi. Sistem penjernihan minyak goreng bekas krupuk rambak akan memperoleh hasil optimal apabila minyak goreng bekas 5 - 10 kali penggorengan, adapun  penggunaan minyak goreng 20 kali penggorengan tidak bisa di jemihkan kembali, sedangkan 3 - 5 kali penggorengan tidak perlu untuk dijemihkan. Faktor pendorong pelaksanaan program vucer yaitu adanya kerjasama yang baik antara pelaksana program vucer dengan usaha industri kecil, hal ini terbukti dengan ditanda tanganinya kerjasama untuk program selanjutnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2012-06-08

Issue

Section

Articles