OTOMATISASI MESIN TETAS UNTUK MEINGKATKAN PRODUKSI DOC (DAY OLD CHICK) AYAM LURIK DAN EFISIENSI USAHA

Authors

  • Suyatno .

DOI:

https://doi.org/10.22219/dedikasi.v2i0.936

Abstract

Permasalahan utama usaha peternakan ayam Lurik di Jawa Timur adalah keterbatasan
bibit DOC untuk peremajaan maupun membuka usaha baru. Selama ini bibit ayam
diperoleh di sentra pembibitan, khususnya di Tulungagung. Peternak ayam Lurik di
Malang sangat sulit memperoleh bibit, karena harus pesan dalam waktu yang cukup
lama (minimal 3 bulan). Kondisi ini disebabkan permintaan bibit sangat tinggi, sedangkan
produksi bibit relatif terbatas. Untuk itu, peternak mitra berusaha menghasilkan bibit
ayam dengan menggunakan mesin tetas sederhana. Kendala utama dalam penggunaan
mesin tetas ini adalah daya tetas yang masih rendah (60-65%), karena kontrol suhu,
kelembaban, dan cara pemutaran telur masih manual. Oleh karena itu perlu dilakukan
otomatisasi mesin tetas yang dapat meningkatkan daya tetas telur.
Keterbatasan penggunaan mesin tetas manual adalah : (1) pemutaran telur manual, (2)
kontrol suhu kurang baik, (3) distribusi panas dan kelembaban kurang merata, serta (4)
stabilitas panas dalam mesin kurang baik. Kondisi tersebut menyebabkan perkembangan
embrio kurang baik dan bahkan meningkatkan kematian embrional ayam, sehingga daya
tetas telur rendah. Untuk mengatasi hal itu, maka dalam program vucer ini, pelaksana
melakukan otomatisasi mesin tetas, khususnya dalam pemutaran rak telur dan
pengontrolan suhu serta kelembaban yang menjamin perkembangan embrio lebih baik.
Program ini diterapkan pada peternakan ayam Lurik yang dikelola Pak Irfan di desa
Kajang Santri Kecamatan Junrejo Kota Batu.
Hasil kegiatan diperoleh daya tetas telur ayam lurik yang tinggi, yaitu berkisar antara 81
- 83%. Daya tetas yang tinggi ini merupakan indikator bahwa otomatisasi mesin tetas
yang didesain sudah mampu berfungsi dengan baik. Rak telur pada mesin tetas dapat
berputar secara otomatis setiap 4 jam sekali (6 kali dalam 24 jam). Putaran ini sangat
halus, sehingga tidak menimbulkan getaran tinggi pada telur. Selain itu, suhu dan
kelembaban dapat merata, karena digunakan blower. Kelembaban yang ditimbulkan
juga sangat baik dengan digunakannya pengatur uap air dalam mesin. Pengisian air
juga sangat mudah dan tidak mempengaruhi suhu mesin, karena disikan dari luar melalui
tabung sederhana. Stabilitas panas dalam mesin terjamin akibat penggunaan lapisanlapisan
dinding dari bahan yang baik.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2012-06-08

Issue

Section

Articles