PENGGUNAAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER UNTUK MENGANALISIS MISKONSEPSI ASAM BASA SISWA SMA DAN MA
DOI:
https://doi.org/10.22219/jinop.v6i1.8445Keywords:
Miskonsepsi, Materi Asam Basa, Tes Diagnostik Two-TierAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan miskonsepsi siswa SMA dan MA di kota Serang pada materi asam basa. Data diperolah dari instrumen yang terdiri dari 16 butir soal dan melibatkan 456 siswa kelas XI dari 5 Sekolah Menengah Atas dan 2 Madrasah Aliyah di Kota Serang. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi terjadi pada setiap konsep yang ada pada materi Asam Basa, dengan persentase umum rata-rata persentase siswa kategori miskonsepsi sebanyak 36% siswa, termasuk kriteria sedikit siswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi yang ditemukan umumnya karena kurang memahami materi konseptual yang dipelajari di sekolah, menggunakan satu teori untuk semua sifat reaksi asam basa, terjadi pemahaman yang terpisah antara konseptual dengan pemahaman algoritma (perhitungan) dan tidak dapat menghubungkan konsep yang dipelajari dengan keadaan lingkingan sekitar.Downloads
References
Artdej, R., Ratanaroutai, T., Coll, K. R., & Thongpanchang, T. (2010). Thai Grade 11 Students’ alternative conception for acid-base chemistry.b Bayrak, B. K. (2013). Using two-tier test to identify primary students’ conceptual understanding and alternative conceptions in acid base. Mevlana International Journal of Education, 3(2), 19-26. Cetingul, P. I., & Geban, O., (2005), Understanding of acid-base concept by using conceptual, H. U. Journal of Education, 29, 69-74. Fitriyah, N., & Sukarmin, (2013). Penerapan media animasi untuk mencegah miskonsepsi pada materi pokok asam basa di Kelas XI SMAN 1 Menganti Gresik, Unesa Journal of Chemical Education, 2(3), 73-84. Gunawan, I., & Palupi, A. R. (2012). Taksonomi Bloom – Revisi ranah kognitif: kerangka landasan untuk pembelajaran pengajaran, dan penilaian Haris, M., & Idrus, S. W. A. (2008). Analisis kesulitan belajar ikatan kimia ditinjau dari kesalahan konsep siswa kelas X SMA Negeri 3 Mataram. Jurnal Pijar MIPA. 6(2), 77-80. Meylindra, I., Ibnu, Suhadi., & Sulistina, O. (2013). Identifikasi pemahaman konsep larutan asam basa melalui gambar mikroskopik pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Malang. 2(2). Muchtar, Z., & Harizal. (2012). Analyzing of students’ misconceptions on acid-base chemistry at Senior High School in Medan. Journal Education and Practice, 3(15), 65-74 Muntari. (2010). Peningkatan pemahaman kimia melalui paduan pembelajaran kooperatif dah pemecahan masalah kimia dengan teknik pathway. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(2). 130-137. Nivaldo, J. T. (2007). Chemistry in focus a molecular view of our world. Boston: Cengage Learning. Petrucci, R. H. & Suminar. (2009). Kimia dasar prinsip dan terapan modern (edisi ke-9). Jakarta: Erlangga. Puspendik. 2015. Rekap hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan MA 2014/2015. Diakses 14 Desember 2016 on-line https://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/. Rositasari, D., Saridewi, N., & Agung, S. (2014). Pengembangan tes diagnostik two-tier untuk mendeteksi miskonsepsi siswa SMA pada topik Asam Basa. Edusains, 6(2), 163-168. Sa’idah, G., & Suyono. (2012). penerapan strategi pembelajaran PDEODE (predict, discuss, explain, observe, discuss, explain) untuk mereduksi miskonsepsi siswa pada materi pokok hidrolisis garam di SMAN 2 Bojonegoro. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa, Surabaya. Salirawati, D. (2011). Pengembangan Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kesetimbangan Kimia pada Peserta Didik SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 15(2), 232-240. Satriana, T., Yamtinah, S., Indriyanti, N. C., & Wijaya, S. (2017). Pengembangan instrumen Computerized Two Tier Multiple Choice (CTTMC) untuk mendeteksi miskonsepsi siswa pada materi kesetimbangan kimia. Seminar Nasional Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Silberberg, M. S. (2007). Principles of general chemistry. Pennsylvania: McGraw-Hill Higher Education. Siswaningsih, W., Hernani & Rahmawati, T., (2015). Profil miskonsepsi siswa SMA pada materi hidrokarbon menggunakan instrumen tes diagnostik pilihan ganda bertingkat. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, 1(2), 200-206. Sudarmo, U. (2009). Miskonsepsi Siswa SMA Terhadap Konsep-Konsep Kimia. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, Surabaya. Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan perubahan konsep dalam pendidikan fisika. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2011). Ilmu dan aplikasi pendidikan bagian III pendidikan disiplin ilmu. Bandung: Tim UPI. Tuysuz, C. (2009). Development of two-tier diagnostic instrument and assess students’ understanding in chemistry, Scientific Research and Essay, 4(6), 626-631. Zumdahl, S. S., & Zumdahl S. A. (2007). Chemistry (7th edition). New York: Houghton Miffllin Company.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright Notice
Authors who publish with JINoP (Jurnal Inoasi Pembelajaran) agree to the following terms:
- For all articles published in the JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to the automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).