Implementasi Sikap Spiritual Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Di MAN Model Kota Ternate

Authors

  • Saiful Muhammad Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang
  • Mohammad Syahri Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/jkpp.v4i2.11581

Abstract

Abstract: This research aims to describe the implementation of religious-based spiritual attitudes in biology subjects in the MAN Model Ternate City. This research uses a descriptive qualitative approach. Sources of data in this study were obtained from primary and secondary data. Primary data include obtained from observations and interviews with biology subject teachers, deputy school principals in the curriculum, counseling guidance teachers, and students. Secondary data include learning device documents and observations. Data analysis techniques use Miles and Huberman's (1992) stages, namely data reduction, data presentation, and concluding. To obtain valid data, a data validity test is performed using source triangulation techniques. The results showed that the role of Biology Teachers in MAN Model Ternate City had fulfilled the stages to implement the education of the spiritual attitudes of students. Constraints faced are the many assessments that hinder the process of implementing spiritual attitudes in the classroom. The solution is to reduce the assessment and elaboration of existing regulations with school policies and provide the widest opportunity for Biology Teachers to improve the spiritual attitude education in MAN Model Ternate City.

Keywords: Education, Spiritual Attitudes, Religious Biology Subjects

 

Abstrak: Penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi sikap spiritual berbasis religius pada mata pelajaran biologi di MAN Model Kota Ternate. Penilitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer meliputi diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran biologi, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru bimbingan konseling, dan siswa. Data sekunder meliputi dokumen perangkat pembelajaran dan hasil pengamatan. Teknik analisis data mengunakan tahapan Miles dan Huberman (1992) yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan data yang valid maka dilakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Guru Biologi di MAN Model Kota Ternate sudah memenuhi tahapan-tahapan untuk mengimplementasi pendidikan sikap spiritual peserta didik. Kendala yang di hadapi yaitu banyaknya penilain sehingga menghambat terhadap proses implementasi sikap spiritual di kelas. Solusi yang dilakukan yaitu dengan pengurangan penilaian dan elaborasi antara peraturan yang ada dengan kebijakan sekolah serta memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Guru Biologi untuk meningkatkan pendidikan sikap spiritual di MAN Model Kota Ternate. 

Kata kunci: Pendidikan, Sikap Spiritual, Religius Mata Pelajaran Biologi

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afandi, M. (2009). Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Dasar. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1(2).

Afrizon, R. (2012). Peningkatan Perilaku Berkarakter Dan KeterampilanBerpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsNModel Padang Pada Mata PelajaranIPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. JurnalPenelitian Pembelajaran Fisika.

Agil. (2011). Belajar itu Mudah. Retrieved from Assshofie.blogspot.com//2011/12/belajaritumudah@ designbybloggertemptesgallery-supportedbylifework

Amrozi, Soetarno, dan S. (2014). Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI TSP SMK Negeri 1 Nganjuk. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran, 2(3), 295–310.

Anas, S. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Pustaka Setia.

Baharuddin dan Wahyuni. (2015). Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Depdiknas. (2003). Panduan Penyelenggaraan Program Percepatan Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Reneka Cipta.

Dimyati, T. T. & A. D. (2011). perations Research : Model-model Pengambilan Keputusan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Herreid and Nancy. (2013). Case Studies and the Flipped Classroom. Journal of College Science Teaching, 42(5), 62–66.

Hidayatullah, F. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: UNS Press.

Jayagri, H. (2012). Kurikulum 2013: Latar Belakang, Perubahan Konsep Belajar, dan Jam Pelajaran. Retrieved from http://www.hidayatjayagiri.net/2012/12/kurikulum-2013-latar-belakang-perubahan.html

Judiani, S. (2010). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 16(9).

Kartadinata, S. (2003). Bimbingan dan Konseling Perkembangan: Pendekatan Alternatif Bagi Pendidikan Mutu dan Sistem Manajemen Layanan Bimbingan Konseling Sekolah. Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(11), 1–15.

Kemendiknas. (2010). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Puskurbuk Balitbang Kemendiknas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Permendikbud. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Koesomo, D. (2007). Pendidikan Karakter: Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Gasindo.

Komariyah dan Pramudiyanti. (2008). . Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kendalanya pada Pembelajaran Biologi di SMA Negeri 13 dan 17 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2006/2007. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 9(1).

Liliasari. (2005). Membangun Keterampilan Berpikir Manusia Indonesia Melalui Pendidikan Sains. Bandung.

Majid, A. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Marzuki. (2013). Prinsip Dasar Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Yogyakarta: UNY Press.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter. Jakarta: Indonesia Harritage Foundation.

Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. , (2007).

Nadzir, M. (2011). Perencanaan Pembelajaran Berbasisi Karakter. Surabaya: IAIN Sunan Ampel.

Santrock, J. (2007). Remaja. Jakarta: Erlangga.

Suandi, N. (2014). Implementasi pengintegrasian sikap spiritual dan sosial dalam pembelajaran bahasa indonesia berbasis kurikulum 2013 di kelas VII SMP I Negri Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha.

Subali, B. (2010). Buku Evaluasi Remediasi. Yogyakarta: F-MIPA UNY.

Sundiawan. (2013). Silabus Kurikulum untuk SMA. Retrieved from https://awan965.wordpress.com/2013/06/30/silabus-kurikulum-2013-untuk-sma

Sweet, David H. Elkind, F. (2004). How to Do Character Education. -.

Widoyoko, E. P. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Published

2020-03-18

How to Cite

Muhammad, S., & Syahri, M. (2020). Implementasi Sikap Spiritual Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Di MAN Model Kota Ternate. Jurnal Kebijakan Dan Pengembangan Pendidikan, 4(2). https://doi.org/10.22219/jkpp.v4i2.11581

Issue

Section

Artikel