Implementasi program education for sustainable development melalui gerakan: “Mangrove planting, mangrove for life”
DOI:
https://doi.org/10.22219/jppg.v3i3.24012Keywords:
Education for sustainable development, Mangrove for live, Mangrove plantingAbstract
Education for Sustainable Development (ESD) diselenggarakan demi pendidikan relevan yang menempatkan tanggung jawab terhadap masa yang akan datang sebagai fokus utama. Peran pendidikan penting sebagai sarana mengubah cara berpikir dan bertindak individu dan masyarakat dengan nilai-nilai keberlanjutan. Kiblat pendidikan perlu menciptakan dunia yang damai dan berkelanjutan bagi kelangsungan hidup dan kemakmuran masyarakat. ESD memberikan pengetahuan, keterampilan, dan skill berwirausaha. Artikel ini bertujuan mendiskusikan Nilai Pembelajaran Mangrove jika diterapkan di sekolah, penanaman pohon mangrove sampai dengan pemanenan, dan konteks sistem ekonomi yang berkelanjutan. Artikel ini merupakan review. Dapat didiskusikan bahwa mangrove planting adalah kegiatan konservasi yang dilaksanakan satu tahun sekali pada akhir semester. Pelaksanaannya diawali dengan kegiatan fundraising dan business day. Kegiatan menanam mangrove di SMA tidak sekadar menanam, tetapi juga bagaimana para siswa belajar menghasilkan uang yang digunakan untuk membeli bibit mangrove sebelum bisa menanamnya di Pantai.
Downloads
References
Alodia Tour, "Pantai Congor," Alodia Tour, 24 November 2019. [Online]. Available: https://www.alodiatour.com/pantai-congot/ . [Accessed 24 November 2020].
Antique, "Daun Mangrove Disulap Jadi Kerupuk," VIVA, 30 June 2014. [Online]. Available: https://www.viva.co.id/arsip/517245-daun-mangrovedisulap-jadi-kerupuk . [Accessed 15 November 2020].
Anwar, C. & Gunawan. (2006). Peranan ekologis dan sosial ekonomis hutan mangrove dalam mendukung pembangunan wilayah pesisir. Proseding Depatemen Pethutanan.
Arisandi, P. (2002). Mangrove hilang, pencemaran pantaipun datang.
Dinas Pariwisata, "Pantai Congot," Dinas Pariwisata Kulon Progo, 2 June 2017. [Online]. Available: https://dinpar.kulonprogokab.go.id/pantai-congot.html . [Accessed 24 November 2020].
DKP, "Pelepasan Tukik Sebagai Upaya Pelesarian," Kulon Progo, 24 July 2020. [Online]. Available: https://dkp.kulonprogokab.go.id/detil/196/pelepasantukik-sebagai-upaya-pelestarian . [Accessed 15 November 2020].
Evaluasi Kerusakan Kawasan Mangrove dan Arahan Teknik Rehabilitasinya di Pulau Jawa. Dalam: Lokakarya Jaringan Kerja Pelestari Mangrove. 12 - 13 Agustus 1998, Pemalang, Jawa Tengah: 1 – 26.
Hardjowigeno, S. (2003). Imu tanah. Jakarta: Akademi Prassindo.
Howes, J., dkk. (2003). Panduan Studi Burung Pantai, Bogor: Watlands Internasional-Indonesia Programme.
Khazali, M. Soemodihardjo, S. Wiroatmodjo, P. Mulia, P. 1996. Restoration of Mangrove in Indonesia: a case study of Tembilahan, Sumatra. In: Restoration of Mangrove Ecosystems. ITTO and ISME: 97 – 110. Kusmana, C dan Onrizal. 1998.
Kusuma, C., dkk. (2003). Teknik Rehabilitasi Mangrove, Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
we are mangrove, "we are mangrove," we are mangrove, 24 November 2019. [Online]. Available: https://wearemangroove.weebly.com/blog/-jenis-jenistanaman-di-hutanmangrove . [Accessed 15 November 2020].
Wikipedia, "Wikipedia," Wikipedia, 10 December 2012. [Online]. Available: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_luas_wilayah. [Accessed 11 November 2020].
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ernia Zulita Sabella, Tiara Suci Andani, Indriani Santika, Putri Adelia Azalia Zahroh, Putri Nurul Nabila, Muhammad Dheo Refaldo Wahyudi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.