Fenomena Gerakan Populisme Dalam Kemunduran Demokrasi
DOI:
https://doi.org/10.22219/jch.v5i2.13080Keywords:
Demokrasi, Populisme, NativismeAbstract
Artikel ini membahas mengenai kemunduran demokrasi yang disebabkan oleh berkembangnya gerakan populis di Dunia. Gerakan tersebut berdampak pada perumusan kebijakan yang diskriminatif di berbagai negara dan menciptakan disintegrasi nasional akibat propaganda nativisme yang disuarakan oleh kelompok populis. Analisis dilakukan terhadap kondisi beberapa negara demokrasi, terutama di Wilayah Asia dan Amerika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan yang berasal dari buku serta artikel jurnal yang membahas mengenai demokrasi. Artikel ini menyimpulkan bahwa gerakan populisme erat kaitannya dengan kemunduran demokrasi dan disintegrasi suatu bangsa. Selain itu, gerakan populisme memperkuat paham nativisme yang membedakan antara kelompok masyarakat pribumi dengan masyarakat asing. Gerakan ini pun dianggap sebagai gerakan kontra demokrasi yang berdampak pada berjalannya proses demokrasi di suatu negara. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa penyebab kemunduran dalam demokrasi yang diakibatkan oleh berkembangnya gerakan populisme.
Downloads
References
Aart, J.S. (2008). Reconstructing Contemporary Democracy. Indiana Journal of Global Legal Studies: Vol. 15: Iss. 1, Article 13
Albi & Setiawan J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bogor: Jejak Publisher
Bonikowski, B. (2016). Three Lessons of Contemporary Populism in Europe and the United States. Fall/Winter, Volume XXIII, Issue I, 9-24
Budiardjo, Miriam. (2003). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Darmawan, A. (2017). Gerakan Populis sebagai Tren Global: Dari Amerika Latin sampai Occupy Movement. Jurnal Insignia Vol 4, No 2, 1-8
Epstein, R.A. (2011). Direct Democracy: Government of the People, by the People, and for the People. Harvard Journal of Law & Public Policy, Vol. 34, 819-826
Freedom House. (2019). Freedom in The World 2019: Democracy in Retreat. dalam https://freedomhouse.org, diakses pada 11 Juli 2020
Fukuyama, Francis. (2016). The End of History and The Last Man. Yogyakarta: Qalam
Grigera, J. (2017). Populism in Latin America: Old and New Populisms in Argentina and Brazil. International Political Science Review, sage publication, 1-15
Hadiz, V. (2016). Islamic Populism in Indonesia and the Middle East. Cambridge: Cambridge University Press.
Hawkins, Kirk A. (2010). Venezuela’s Chavismo and Populism in Comparative Perspective. Cambridge: Cambridge University Press.
Ibrahim, J. (2007). Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Penerbit Banyumedia
Inglehart, R.V. & Norris P. (2016). Trump, Brexit, and the rise of Populism: Economic have-nots and cultural backlash. Faculty Research Working Paper Series No. RWP16-026, Harvard Kenedy School, Cambridge University
Juditha, C. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax di Media Sosial serta Antisipasinya. Jurnal Pekommas, Vol. 3 No. 1, 31-44
Kariadi, S. (2009). Jalan Berliku Pintas Populis untuk Kemajuan. Dalam Samadhi, W.P. & Warouw, N. (Eds.), Demokrasi Di Atas Pasir. Yogyakarta: PCD Press
Margiansyah D. (2019). Populisme Di Indonesia Kontemporer: Transformasi Persaingan Populisme Dan Konsekuensinya Dalam Dinamika Kontestasi Politik Menjelang Pemilu 2019. Jurnal Penelitian Politik Vol. 16, No. 1, 47-68
Mclyntre, Lee. (2018). Post Truth. US: MIT-Press
Moedjiono, Imam. (1999). Cendikiawan dan Kebebasan Akademik. JPI FIAI Jurusan Tarbiyah Volume V, 67-78
Mudde, C. (2004). The Populist Zeitgeist. Government and Opposition. 39(4), 541-563.
Mudde, C. (2007). Populist Radical Right Parties in Europe. Cambridge: Cambridge University Press.
Mudde, C. (2015). The Problem With Populism. Dipublikasi dalam http://theguardian.com, diakses pada 12 Juli 2020
Noor, Firman. (2020). Demokrasi di Indonesia dan Arah Perkembangannya di Masa Pandemi. Dalam http://www.politik.lipi.go.id/, diakses pada 12 Juli 2020
Pathak, Priyanka. (2019). Hasil Pemilu India: Partai dengan 'sosok kuat' PM petahana Narendra Modi menang mutlak. Dalam www.bbc.com, diakses pada 12 Juli 2020
Pelfini, Alenjandro. Megatrend Global Populism. dalam Lenger & Schumpeter (eds). Understanding the Dynamics of Global Inequality. New York: Springer
Repuci, Sarah. (2020). Democracy and pluralism are under assault. Dalam https://freedomhouse.org, diakses pada 14 Juli 2020
Ritonga, Alwi D. & Adela, Fernanda P. (2020). Mencermati Populisme Prabowo Sebagai Bentuk Gaya Diskursif Saat Kampanye Politik Pada Pemilihan Presiden 2019. Politeia: Jurnal Ilmu Politik, 12 (1), 1-13
Roser, Max, Ritchie and Esteban. (2015). Internet. Dipublikasi di https://OurWorldInData.org, diakses pada 13 Juli 2020
Kennedi, R. (2020). Dorongan Melawan Tantangan Populis. Dipublikasi dalam https://hrw.org, diakses pada 13 Juli 2020
Sahrasad, H. (2014). Press Democracy and State in Indonesia Post-Soeharto: A Perspective. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, Vol. 27 No. 1, 27-43
Schumpeter. (1942). Capitalism, Sosialism, and Democracy. London: George Allen & Unwin
Toree, C.L.D. (2017). POPULISM REVIVED: Donald Trump and the Latin American Leftist Populists. The Americas, Cambridge Journal University Press, 733-753
Trump, Donald. (2015). Presidential candidacy announcement speech, https://time.com/3923128/donald-trump-announcement-speech, diakses pada 12 Juli 2020
Ufen, Andreas. (2019). Populisme dan Dampak Ekonomi dan Politiknya yang Ambivalen. Dalam Diana, W. (Ed), Populisme, Politik Identitas dan Erosi Demokrasi di Abad ke 21. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung
Urbinati, Nadia. (2019). Political Theory of Populism. Annual Review of Political Science. Vol. 22, 111-127
Watson, A. (2019). Share of adults who believe that fake news has a negative impact on the internet, politics and political discourse worldwide as of January 2019. https://statista.com, diakses pada 14 Juli 2020
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International Licensethat allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)